Nasib David de Gea bersama Manchester United berada diujung tanduk. Menyusul performanya yang terus menurun, ia diprediksi hengkang dari Old Trafford. Kontrak pemain asal Spanyol tersebut juga hanya menyisakan satu tahun hingga akhir musim depan. Paris Saint Germain dan Real Madrid dikabarkan tertarik mendapatkan jasa sang kiper.
Kepergian David de Gea semakin santer berhembus setelah Manchester United tersingkir dari perburuan spot UCL. Seperti diketahui, kiper berusia 28 tahun tersebut sangat ingin tampil di kompetisi Liga Champions.
Dengan situasi yang semakin rumit, Manchester United disarankan untuk segera melepas David de Gea. Faktor berikut ini juga akan semakin memperjelas mengapa mereka layak membiarkan pergi sang kiper.
Salah satu kesalahan yang paling mencolok adalah pada saat setan merah kalah dari Everton dengan skor telak.
Penurunan performa De Gea diduga lantaran ia semakin mudah kehilangan konsentrasi. Bukan cuma untuk urusan menghentikan tembakan lawan, aliran bola dari kaki De Gea juga dianggap tak membantu alur serangan Manchester United.
Kontribusi minim serta kesalahan fatal itulah yang pada akhirnya membuat David de Gea tak mampu mengantar Manchester United meraih gelar juara musim ini.
Faktor berikutnya adalah permintaan kenaikan gaji yang terlalu tinggi. Faktor non-teknis semacam ini membuat pihak klub layak mempertimbangkan untuk segera melepas De Gea.
Seperti diketahui, De Gea belum juga sepakat dengan Manchester United soal kontrak baru. Ia menginginkan kenaikan gaji setara Alexis Sanchez dalam klausul kontraknya. Sanchez sendiri kabarnya mendapat bayaran hingga 500 ribu pound sterling per pekan atau setara 9,3 miliar rupiah.
Dengan nilai yang terlalu tinggi untuk performa kiper yang semakin menurun membuat Manchester United tak perlu berpikir panjang untuk membiarkan kiper asal Spanyol itu pergi.
Faktor selanjutnya tentu tentang adanya kiper-kiper lain yang mulai tampil memukau. Meningkatnya performa Sergio Romero dan Dean Henderson menjadi faktor mengapa United tak perlu takut jika harus kehilangan David de Gea.
Untuk Sergio Romero sendiri, ia kerap menjadi pelapis De Gea di Manchester United. Namun kiper asal Argentina itu mampu membayar lunas kepercayaan manajer setiap kali diturunkan.
Seiring penurunan performa De Gea, muncul desakan agar Manajer MU, Ole Gunnar Solskjaer memberi kepercayaan lebih kepada Romero. Seperti diketahui, Romero telah membukukan 27 kali clean sheets selama bermain sebanyak 44 kali bersama setan merah.
Catatan itu jelas menjadi faktor penting bagi United untuk terus mengasah bakat Sergio Romero.
Selain Romero, ada Dean Henderson yang sukses tampil memukau bersama Sheffield United. Henderson dipinjamkan United ke Sheffield pada 2018 lalu, dan musim depan ia akan kembali ke Old Trafford karena masa peminjamannya sudah habis.
Bersama Sheffield, Dean Henderson tampil sempurna dengan membukukan 20 clean sheets. Dengan usianya yang masih sangat muda, United disarankan untuk mengembangkan bakat sang kiper.
Perlu diketahui, Herderson menjadi pilar penting bagi Sheffield dalam meraih satu tempat di kompetisi Premier League musim depan.
Semakin matangnya performa Sergio Romero dan Dean Henderson, kepergian David de Gea tak akan terasa jika setan merah benar-benar mampu memanfaatkan bakat kedua kiper tersebut.
Kemudian faktor terakhir mengapa Manchester United harus segera menjual David de Gea adalah mereka akan mendapat dana segar dari penjualan sang kiper.
Seperti diketahui, Real Madrid dan Paris Saint Germain tertarik untuk memboyong De Gea. Jika melihat profil kedua klub tersebut, baik el Real maupun PSG tidak akan segan menggelontorkan dana besar demi bisa mendapat tanda tangan De Gea.
Untuk PSG sendiri, klub asal Prancis tersebut kabarnya siap menebus De Gea dengan mahar lebih dari 1 triliun rupiah. Dengan dana yang tidak sedikit itu, United jelas akan mendapat keuntungan. Mereka bisa memanfaatkan dana dari penjualan De Gea untuk membeli pemain yang diinginkan agar revolusi yang dicanangkan Ole Gunnar Solskjaer segera terwujud.