Teka teki kemana Zlatan Ibrahimovic akan berlabuh akhirnya terjawab sudah. Akhir desember 2019 lalu, Ibra resmi menjalin kesepakatan dengan Rossoneri setelah kontraknya di La Galaxy habis.
Seperti diketahui, setelah kontraknya di klub MLS berakhir, Ibra enggan untuk memperpanjang masa baktinya, ia lebih memilih untuk kembali ke eropa sebagai agen bebas.
Beberapa klub sempat dikaitkan dengannya, selain Milan, dua klub Italia lainnya, yakni Napoli dan Bologna juga meminati Ibra. Namun setelah rumor yang berlarut-larut, Ibra akhirnya memilih untuk memperkuat Milan.
Dan pada 3 januari 2020 lalu, Ibra telah diperkenalkan oleh Rossoneri ke publik. Di AC Milan sendiri, Ibra mendapat kontrak hanya enam bulan atau tepatnya hingga akhir musim 2019/20 dengan opsi perpanjangan satu musim.
Kedatangan Ibra disambut oleh salah satu petinggi AC Milan yang juga legenda klub, Zvonimir Boban. Setibanya di Milan, Ibra mengaku senang bisa kembali ke klub yang sudah dianggap sebagai rumahnya.
“Saya selalu bilang bahwa ini adalah rumah saya dan saya akhirnya kembali. Saya pernah bermain untuk banyak tim, namun yang terpenting saat ini saya telah kembali,” Ujar Ibra.
Pecinta sepak bola dunia mungkin penasaran mengapa Ibra kembali bergabung ke AC Milan. Belum lama ini, striker asal Swedia tersebut mengungkapkan alasannya memilih kembali berseragam Milan.
Menurutnya, ia kembali ke Milan karena ingin mencari adrenalin dalam diri. Ibra juga memilih pulang ke San Siro karena Milan telah berjasa mengembalikan kebahagiaannya setelah musim mengecewakannya di Barcelona.
“Di usia 38 saya mendapat lebih banyak tawaran ketimbang saat berusia 28 tahun,”
“Saya mencari adrenalin dalam diri, untuk mengeluarkan kemampuan terbaik saya.”
“Ini (memilih AC Milan) bukanlah sebuah keputusan sulit.”
“Milan mengembalikan kebahagiaan saya untuk bermain sepakbola setelah periode di Barcelona.”
Seperti yang sudah diketahui, Ibra pernah memperkuat AC Milan pada tahun 2010 hingga 2012. Kala itu, ia didatangkan dari klub katalan, FC Barcelona.
Pada periode pertamanya di San Siro, Ibra sukses menjaringkan 56 gol dari 85 penampilan di semua kompetisi. Ibracadabra turut membantu Milan meraih trofi Serie A 2010/11 dan Piala Super Italia 2011.
Pada musim panas 2012, mantan striker Swedia itu lalu melanjutkan karir ke Paris Saint Germain. Namun, Ibra menjelaskan bahwa kepergiannya ke klub kota mode tersebut ternyata bukan keinginan pribadinya.
Ibra merasa situasinya kala itu memang tidak bisa dipaksakan untuk bertahan di Milan. Dan ia juga mengaku tidak bisa berbuat banyak pada saat itu.
Kembalinya Ibra ke Milan rupanya juga karena faktor sang legenda Klub tersebut. Ibra menyebut ada peran Paolo Maldini yang membuatnya mantap untuk bergabung kembali dengan I Diavolo.
“Saya tahu ekspektasinya, hubungan saya dengan suporter juga sangat baik,”
“Setelah laga pamungkas bersama LA Galaxy, Maldini menelpon saya. Kami berbicara banyak hal, tentang perasaan saya dan lain sebagainya.”
Di periode keduanya bersama Milan, Ibra memilih nomor punggung 21. Saat pertama kali memperkuat Milan, Ibra mengenakan nomor 11. Di sepanjang karirnya di liga-liga top Eropa, Ibra selalu memakai nomor punggung “starter” yakni nomor 8, 9, 10, dan 11.
Nomor-nomor yang pernah dipakai Ibra selama karirnya memang sudah tak tersedia di AC Milan. Suso sudah memakai nomor 8, Krzysztof Piatek nomor 9, Hakan Calhanoglu nomor 10, dan Fabio Borini nomor 11.
Ibra pun mengungkapkan alasannya mengenakan nomor punggung 21 yang identik dengan Andrea Pirlo di Milan. Ia menjelaskannya saat di wawancara oleh Milan Tv.
“Itu adalah nomor pilihan anak paling tua saya,”
“Saya menunjukkan kepada mereka nomor-nomor yang tersedia dan dia memilih nomor 21. Alhasil, saya pun memilih 21,”
“Tujuannya adalah untuk membantu klub, tim, dan memperbaiki situasi. Secara pribadi saya ingin melakukan yang terbaik yang saya bisa.” ujar Ibra (Dikutip dari Sempremilan).
Bersama AC Milan, Striker berusia 38 tahun itu optimis dapat membantu memperbaiki keadaan klasemen klub peraih 7 gelar Liga Champions tersebut.