Sebelum van Dijk didatangkan ke Anfield, Liverpool memiliki lini pertahanan yang rapuh. Namun setelah pria Belanda hadir, lini pertahanan Liverpool semakin kokoh. Apalagi, mereka juga menggaet kiper handal asal Brasil, Alisson Becker.
Awalnya, biaya transfer sang pemain sempat membuat heboh insan sepakbola dunia, namun setelah tampil di lapangan, van Dijk membungkam mulut-mulut jahil dan berhasil torehkan sejumlah prestasi tim maupun individu.
Dengan ketangguhan dan prestasinya, van Dijk memang layak masuk kedalam daftar calon peraih Ballon D’or. Bahkan, bek bertubuh tinggi besar ini juga dirasa layak untuk dapatkan gelar tersebut.
Beberapa alasan berikut ini pun akan semakin menguatkan anggapan mengapa van Dijk pantas menjadi pemain terbaik dunia.
1. Raihan Trofi
Tidak bisa dipungkiri jika kedatangan Van Dijk berhasil membuat Liverpool meraih trofi bergengsi. Trofi yang dimaksud tentu Liga Champions Eropa. Dengan meraih trofi tersebut, praktis van Dijk punya nilai plus untuk memenangkan penghargaan Ballon D’Or. Apalagi, dirinya punya andil yang amat besar dilini belakang The Reds.
Meski tidak bisa dijadikan alasan utama, memenangkan trofi Liga Champions bukanlah hal mudah. Tiap tahun selalu memiliki tantangan tersendiri, dan dalam hal ini, van Dijk jelas layak mendapat apresiasi.
Meski beberapa rekan setimnya seperti Mo Salah dan Sadio Mane juga berhasil memenangkan trofi tersebut, lagi-lagi, van Dijk punya peran yang amat vital. Ia sigap dalam menghalau serangan Lionel Messi. Dan jangan lupakan pula ketika van Dijk hentikan pergerakan Son Heung Min di partai puncak.
Selain trofi Liga Champions, van Dijk juga telah dianugerahi penghargaan PFA Player of The Year. Lalu tak ketinggalan pula penghargaan pemain terbaik Eropa.
Sejauh ini, trofi individu maupun tim yang telah dikumpulkan van Dijk bisa menjadi alasan kuat mengapa ia layak menangkan penghargaan Ballon D’or.
2. Katalisator Sebuah Kesuksesan Besar
Kapan terakhir kali pembelian pemain bisa merubah sejarah tim. Cristiano Ronaldo mungkin menjadi jawaban sempurna. Namun van Dijk jelas menjadi yang paling sempurna.
Seperti yang sudah disinggung, kedatangan van Dijk ke Anfield memberikan banyak sekali perubahan. Jurgen Klopp yang ditunjuk sebagai nahkoda tim begitu cerdas membaca situasi. Ia mencoba menghilangkan bayangan fans akan Luis Suarez dan Steven Gerrard dengan mendatangkan van Dijk sebagai ikon baru.
Hasilnya pun terbukti benar. Sejak mendarat di Anfield, van Dijk benar-benar memberi perubahan bagi Liverpool. Dibantu beberapa koleganya, ia sukses menjadi pemimpin dilini belakang The Reds dalam mengawal gawang Alisson Becker.
Sederhananya, jika disitu ada van Dijk, maka penggemar Liverpool tidak perlu khawatir akan lini belakang mereka. Secara statistik seperti dikutip dari sportskeeda, van Dijk telah memainkan sebanyak 95 pertandingan dengan rincian, menang sebanyak 64 kali, seri 17 kali, dan kalah 14 kali. Rataan kebobolannya pun hanya sebesar 0,89 per laga.
Pada musim 2018/19 sendiri, dengan van Dijk berada di belakang, Liverpool menjadi tim yang paling sedikit kebobolan di lima liga top Eropa. Van Dijk mencatatkan 20 cleansheet dan memiliki keberhasilan duel udara sebesar 74%.
Kehadirannya di Liverpool benar-benar menghadirkan kenyamanan dilini belakang.
3. Musim Yang Sempurna, Bek Yang Sempurna
Ya, label bek yang sempurna dalam diri van Dijk tentu hadir dari musim yang sempurna pula.
Sejak kedatangannya ke Liverpool, van Dijk telah memainkan sebanyak 50 pertandingan tanpa dilewati lawan. Maka, jika ada lawan yang berhasil melewatinya, itu menjadi sebuah kebanggan tersendiri.
Fakta tersebut seolah menjadi penanda bahwa van Dijk memang benar-benar tipikal bek yang amat sempurna. Ia telah membangun aura positif dan reputasi sempurna disekelilingnya. Ia banyak dipuji, dan bagaimanapun, jangan pernah lupakan kalau van Dijk adalah sosok defender yang pandai membaca permainan.
Secara fisik, ia memiliki tubuh tinggi dan berotot. Secara skill, van Dijk memiliki keahlian mengambil bola, intersep tepat, ketenangan luar biasa, dan mampu beri bola-bola panjang yang tentunya akurat.
Kini, dengan beberapa alasan tersebut, van Dijk layak menyusul Fabio Cannavaro sebagai bek terakhir yang menangkan penghargaan Ballon D’or.