Selain lincah saat membawa bola, Lionel Messi juga dikenal sebagai pemain yang sangat pandai dalam mengeksekusi bola mati.
Soal kemampuan Messi melepaskan tendangan bebas, keunggulannya bukan sekadar perkara akurasi. Dia juga kaya akan teknik, termasuk ketika menciptakan tendangan bebas under the wall melawan Uruguay.
Beberapa waktu lalu, dirinya kembali membuat heboh setelah lesatan indahnya tak mampu dijangkau oleh kiper Liverpool, Alisson Beker. Gol tersebut bahkan membuat pelatih Barca, Ernesto Valverde, memuji langsung sang pemain.
“Aku melihat gol freekick Messi dari level pitch. Tetapi kenyataannya adalah Messi selalu mengejutkan. Jaraknya sangat jauh, kami tidak tahu apa yang akan dilakukannya. Pada akhirnya aku tidak tahu bagaimana Messi melakukan itu, tetapi dia selalu memukau.”
Gol tersebut terasa spesial kerena itu merupakan gol tendangan bebas kedelapan Messi musim ini.
Delapan gol yang berhasil disarangkan melalui tendangan bebas tersebut menjadi jumlah gol tendangan bebas terbanyak Messi dalam satu musim di sepanjang kariernya.
Sebelumnya Messi hanya mampu mencetak maksimal tujuh gol freekick per musim. Itu dilakukan pada musim 2015/16 dan 2017/18. Hingga kini, total sudah 42 gol tendangan bebas dibuat Messi, dari 600 gol yang sudah ia lesakkan ke gawang lawan.
Lantas bagaimana cara berlatih Lionel Messi sehingga bisa melakukan tendangan bebas super spektakuler?
Senjata mematikan dalam artileri superstar Argentina tersebut tidak muncul tiba-tiba. Memang talenta natural sangat membantunya, tapi spesialisasi Messi dari bola mati merupakan puncak tertinggi dari proses penempaan selama bertahun-tahun.
Jika menilik ke zaman saat Lionel Messi masih berada di La Masia, pelatihan tendangan bebas sebenarnya tidak terlalu ditekankan. Mantan pelatih Messi di akademi, Albert Benaiger, berujar ia tak terlalu fokus pada kemampuan tendangan bebas para pemain.
“Di Barcelona kami biasanya sesekali melakukan latihan tendangan bebas dengan pagar betis. Kami memberikan sedikit saran, tapi itu bukan bagian permainan yang kami latih keras.”
Kendati demikian, para youngster termasuk Lionel Messi tetap mendapatkan masukan berharga. Mereka diberi bekal bagaimana cara melakukan tendangan bebas sempurna. Setelah semua teori terserap, Messi lalu mengembangkan teknik tendangan bebasnya sendiri.
Dalam proses mengembangkan teknik tendangan bebas, sosok yang paling berjasa bagi Lionel Messi adalah Diego Armando Maradona. Keduanya sempat dekat ketika Si Tangan Tuhan dipercaya menukangi Argentina antara 2008 hingga 2010.
Fernando Signorini, mantan pelatih fisik timnas di era Maradona, mengungkap kisah menarik antara dua sosok legendaris tersebut.
Maradona kala itu tengah menggelar latihan menjelang sebuah laga uji coba. Di akhir sesi latihan, Mascherano, Tevez, dan Messi meminta untuk terus berlatih dan mengasah tendangan bebas. Maradona pun memperbolehkan. Kemudian, Messi menendang bola dan melambung jauh dari sasaran.
Karena bola yang ia sepak tak kunjung masuk kedalam gawang, Lionel Messi kesal dan memutuskan untuk pergi ke ruang ganti. Akan tetapi, Signorini kembali meyakinkan Messi untuk mengambil bolanya dan terus mencoba.
Saat mendengar obrolan tersebut, Maradona menghampiri Messi dan berkata,
“Leo kecil, leo kecil, come to papa. Ayo kita coba lagi,” Ujar Maradona sambil merangkul bahu Messi.
Setelah Messi bersedia mendengar instruksi, Maradona berujar,
“Taruh bola di sini dan dengarkan aku, jangan menendang terlalu cepat karena kita tidak tahu ke mana bola akan meluncur.”
Setelah itu hal luar biasa pun terjadi. Maradona menendang dengan kaki kiri dan bola masuk tepat ke sudut gawang, di depan Messi yang memandang dengan kagum.
Sejak saat itu, Messi menjadi semakin piawai menembak bola melewati pagar betis.
Kini, eksekusi paling spektakuler sekalipun tidak lagi mengejutkan. Berkat saran berharga dari sang legenda, itu sudah menjadi hal biasa bagi Lionel Messi.