Bamidele Jermain Alli atau dikenal Delle Alli lahir di Milton Keynes, Buckinghamshare, Inggris pada 11 april 1996. Delle merupakan putra dari ayah asal Nigeria, Tuan Kehinde Kenny Ali dan Ibu asli Inggris, Denise Ali.
Cintanya untuk sepak bola di mulai ketika Delle baru bisa berjalan yakni di usia satu tahun. Tumbuh, Delle bermain sepak bola dengan teman-temannya di sebuah ladang, ia juga membela klub lokal di desanya yang bernama City Colts, di klub itulah Delle belajar bermain sepak bola.
Meski begitu, Orang tua Delle tidak pernah menaruh minat pada bakat anak mereka karena masalah rumah tangga yang terus menerus terjadi. Ketidakstabilan dalam hubungan orang tuanya menyebabkan perceraian pada saat Delle Alli berumur 3 tahun. Seminggu setelah cerai, sang ayah meninggalkan rumah, Delle dan ibunya.
Setelah ditinggal pergi ayahnya, Delle hidup bersama ibunya, sementara sang ayah pergi ke negara asalnya, Nigeria untuk melanjutkan bisnis yang sudah ia bangun. Putusnya hubungan kedua orang tuanya membuat Delle untuk sementara kehilangan mimpi-mimpinya bermain sepak bola.
Delle kecil hanya bisa bermain sepak bola sesekali dan ibunya tidak pernah mendapat kesempatan untuk mendaftarkanya di akademi sepak bola mana pun.
Tetapi, meski jauh dan tidak bersamanya, Delle masih sering menjalin komunikasi dengan sang ayah. Tepat pada saat usianya 8 tahun, Delle memutuskan untuk mengunjungi Nigeria. Selama di Nigeria dan tinggal bersama sang ayah, Delle menyadari bahwa ia adalah anak seorang yang terpandang dan kaya raya.
Ayahnya pun kerap mengajarkan budaya Nigeria kepada Delle Ali. Sang ayah menasehati Delle Alli tentang pentingnya mempelajari sebuah budaya. Saat berada di ibukota Nigeria, Lagos, Delle juga bertemu dan berteman dengan anggota keluarga besarnya.
Selain itu, sewaktu di sana, Delle tinggal dalam kemewahan dan mendapat pendidikan sekolah internasional yang biayanya mencapai 20 ribu Paun atau sekitar Rp 332 juta per tahun.
Setelah hidup bahagia di Nigeria selama kurang lebih satu tahun, Sang ayah membawanya ke Amerika Serikat dan saat berada disana, Delle tinggal di rumah mewah ayahnya di Houston, Texas pada tahun 2006.
Kebahagiaan Delle tidak berlangsung lama, karena sang ayah memutuskan untuk menikah lagi dengan wanita bernama Lola, itu membuat Delle merasa tidak nyaman dengan keputusan ayahnya tersebut. Hingga suatu hari ketegangan muncul antara Delle dan ayahnya.
Delle yang tak ingin tinggal bersama ibu tirinya pun meminta untuk dipulangkan ke Inggris. Dan pada akhirnya, sadar dengan jalannya sebagai pesepak bola, Delle pun kembali ke kampung halamannya.
Namun, setibanya di Inggris, Delle kaget terhadap perubahan ibunya yang sering menggunakan narkoba dan minum-minuman keras.
Hal tersebut menandai kebencian awal Delle Alli terhadap kedua orang tuanya yang menurutnya tidak pantas untuk dijadikan panutan. Segera setelah itu, Delle mulai hidup sendiri. Delle kecil pun tumbuh menjadi seorang anak jalanan dan bergaul dengan anak-anak yang lebih dewasa.
Sayangnya, lingkungan yang buruk memberikan dampak negatif pada tumbuh kembang Delle kecil. Untuk beberapa saat dalam catatan kehidupannya, Dele harus hidup berdampingan dengan dunia gelap yang bersentuhan dengan bisnis narkoba dan senjata api.
Meski begitu, Kecintaannya terhadap sepak bola membuatnya bergabung dengan klub lokal, Milton Keynes Dons saat usia 11 tahun. Tapi, sang ibu, Denise yang masih perhatian terhadap anaknya khawatir kondisi lingkungan yang buruk di daerah Bradwell akan membuat Delle Alli alami kejatuhan.
Oleh sebab itu, Sang ibu yang merasa tidak mampu mengurusnya, menyetujui Delle yang saat itu berusia 13 tahun dititipkan kepada Dinas Sosial, hingga pasangan Alan dan Sally, salah satu orang tua yang anaknya juga bermain untuk Milton Keynes Dons datang untuk mengasuh Delle Ali. Dalam beberapa tahun Delle pun diasuh oleh Alan dan Sally.
Setelah menimba ilmu di akademi, Delle menandatangani kontrak profesional dan melakukan debut untuk tim senior MK Dons saat berusia 16 tahun. Pertandingan pertamanya terjadi tepat pada 2 November 2012, ia menggantikan Jay O’Shea pada menit ke-64 dalam hasil imbang 0-0 melawan Cambridge pada putaran pertama Piala FA di Milton Road.
Sentuhan pertamanya dalam sepak bola profesional adalah umpan balik tumit. Lalu Gol pertamanya hadir di laga ulangan melawan Cambridge sebelas hari kemudian, di mana ia mencetak salah satu gol dalam kemenangan 6-1.
Delle melakukan debut liga dengan kekalahan 2–3 dari Coventry City di kandang pada 29 Desember 2012, di mana ia bermain 71 menit sebelum digantikan oleh Zeli Ismail. Satu-satunya penampilan liga lainnya di Musim 2012/13, datang sebagai pengganti Patrick Bamford pada pertandingan terakhir musim tersebut yang diraih dengan kemenangan 2-0 atas Stevanage.
Pada awal musim 2014/15 Delle tampil kala timnya membantai Manchester United 4-0 di putaran kedua piala liga. Penampilan cemerlangnya dalam laga tersebut membuat namanya mulai dikenal di Inggris serta membuatnya di minati oleh beberapa klub lokal.
Dan pada januari 2015, Delle Alli akhirnya dibeli oleh Tottenham Hotspurs. Meski begitu pada paruh kedua musim 2014/15 Delle masih bermain di MK Dons dengan status pinjaman dari Spurs.
Pada awal tahun yang sama, John Fashanu, mantan pesepak bola Wimbledon yang sekarang menjadi presenter televisi di Inggris sempat merayu Delle Alli untuk bermain bagi tim nasional Nigeria.
Namun, sial bagi Fashanu, karena pada bulan september di tahun yang sama, Delle Alli dipanggil untuk memperkuat Inggris dalam dua laga kualifikasi piala eropa 2016. Fashanu sendiri juga merupakan figur ayah bagi Delle sejak kecil sehingga wajar jika dirinya ingin menarik Delle sebagai pemain Nigeria, negara kelahiran ayahnya.
Ketika masa pinjaman setengah musimnya habis di MK Dons. Delle bermain untuk Totenham pada musim 2015/16. Setelah resmi berseragam Spurs, kemampuannya benar-benar berkembang begitu pesat. Delle menjelma menjadi salah satu talenta berbakat yang dinilai mampu meraih banyak hal.
Bersama Spurs Delle mampu menembus skuat utama ketika usianya masih 19 tahun, selain itu ia juga mampu berkontribusi banyak pada musim pertamanya di klub yang bermarkas di White Hart Line.
Delle melakoni debut pada 8 Agustus ketika timnya kalah 0-1 dari Manchester United di Old Trafford. Dua minggu berselang ia mencetak gol pertamanya untuk Spurs. Torehan 10 gol dari 46 penampilan pun ia persembahkan. Di musim itu juga ia terpilih sebagai pemain muda terbaik liga primer.
Pada musim selanjutnya, Delle Alli mengubah nama di jerseynya menjadi “Delle”, ia mengatakan bahwa hubungan yang buruk tentang keluarganya di masa lalu menjadi alasannya. Delle juga menganggap semua kesuksesannya tidak berhubungan dengan orang tuanya. Kondisi inilah yang akhirnya membuat Denise dan Kehinde sedih serta putus asa.
Berbagai upaya sudah dilakukan agar Alli ingat terhadap orang tua kandung yang melahirkannya. Denise dikabarkan pernah menghampiri Alli seusai laga, kemudian Kehinde juga rela ikut tur Stadion White Hart Lane yang mahal agar bisa bertemu dengan Alli. Sayang, usaha tersebut tetap berakhir sia-sia.
Penampilan Delle di musim 2016/17 jauh lebih baik dari musim sebelumnya,di mana ia menciptakan 22 gol dari 50 pertandingan di semua kompetisi. Gelar pemain muda terbaik liga primer pun berhasil ia pertahankan.
Delle Alli terus menunjukan performa yang semakin cemerlang, bermain sebagai gelandang serang, posisinya tak nyaris tergantikan. Dan pada musim 2018/19 Delle berada dalam puncak prestasinya, ia membawa Spurs finis sebagai runner up liga Champions eropa.
Dalam pentas Internasional, Delle Ali pernah memperkuat tim junior Inggris di segala kelompok umur, mulai level u-17 hingga u-21. Pada 9 oktober 2015, Delle melakukan debutnya bersama skuad senior saat melawan Estonia, ia datang sebagai pengganti untuk Ross Barkley dalam kemenangan 2-0.
Setelah tampil dalam beberapa pertandingan berikutnya, nama Delle Ali masuk ke skuad the three lions untuk piala dunia 2018. Penampilannya di ajang yang berlangsung di Rusia cukup baik, ia berhasil mengantarkan Inggris menempati posisi empat besar.
Dalam kisah asmaranya, Delle berpacaran dengan seorang model bernama Ruby Mae sejak 2017. Banyak orang percaya Ruby merupakan alasan mengapa Delle Ali tidak bersatu kembali dengan orang tuanya dalam waktu yang dekat.
Sejak kecil, Delle Ali merupakan penggemar klub Liverpool, ia juga menyebut pemain idolanya adalah Steven Gerrard, yang kala itu menjabat kapten Liverpool. Pada suatu ketika, The Reds dan MK Dons pernah menjalin kesepakatan untuk Delle Ali, namun negosiasi terkait gajinya gagal.
Selain itu, Delle Ali juga penggemar musik hip hop Inggris, yang membuat rapper Cadet merilis satu referensi pemain sepakbola, ” Advice “. Dalam keluarganya, Delle Alli memiliki seorang kakak perempuan bernama Barbara Johnson.
Kini, Dibalik segala kontroversi yang ada, Delle Alli mampu mewujudkan mimpinya sebagai pesepakbola terkenal. Ibunya, Denise mengaku terharu melihat keberhasilan putra sekarang.
Di usianya yang masih 23 tahun, Delle Alli masih bisa mengembangkan kemampuannya guna menjadi superstars dunia.