Dusan Tadic lahir pada 20 November 1988. Ia lahir dari pasangan Marija Tadic dan Petar Tadic. Orang tua Tadic merupakan petani yang hidup dalam kesederhanaan. Meski lahir di Serbia, keluarga Tadic mayoritas berasal dari Hungaria. Saat ini, populasi orang-orang Hungaria bahkan banyak yang berasal dari Serbia.
Saat beranjak dewasa, Dusan Tadic sempat menggeluti dunia pertanian, kehutanan, perikanan, hingga pertambangan. Namun pada akhirnya ia tak pernah bisa lepas dari hobi semasa kecil, yaitu bermain sepak bola. Dusan Tadic memulai sepakbola bersama tim lokal. Saat itu, ia bermain bersama saudara dan teman-teman sebayanya.
Tadic kecil sangat mengidolakan Arsenal. Ia melihat striker asal Prancis, Thierry Henry, sebagai inspirasinya. Hari-hari kerap ia lewati dengan bermain bola dan mempelajari trik tertentu agar permainannya semakin terasah.
Tadic mulai bermain secara tim dengan klub lokal, AIK Backa Topola. Dia memiliki banyak pengalaman disana dan merasa sangat senang ketika mulai mengolah si kulit bundar. Bermain di klub tersebut memberi harapan besar bagi Dusan Tadic. Tekadnya untuk terus meju akhirnya membawanya menuju tim asal Novi Sad, Serbia, Vojvodina.
Pada tahun 2002, Tadic akhirnya menandatangani kontrak profesional dengan Vojvodina dan memainkan pertandingan kompetitif pertamanya di Meridian SuperLiga pada usia 18 tahun.
Saat bermain untuk Vojvodina, ia mendapatkan pengalaman yang tak ternilai dengan bermain melawan tim-tim papan atas yang hebat, bahkan sempat melawan Atletico Madrid, dan bermain hampir empat musim penuh tanpa cedera atau insiden besar.
Potensinya dalam pertandingan-pertandingan besar Eropa ditampilkan pada fase kualifikasi Liga Eropa UEFA 2009/10 ketika dia mencetak gol melawan Austria Wien saat baru berusia 20 tahun.
Pada tahun 2010, Vojvodina menjualnya ke Groningen. Pada 8 Agustus 2010, Tadic melakukan debut resminya untuk klub tersebut dalam kompetisi Eredivisie melawan Ajax. Bermain penuh, Tadic berhasil memberikan assist untuk gol Tim Matavz hingga pertandingan berakhir dengan hasil imbang 2-2.
Pada 30 Januari 2011, Tadic mencetak dua gol dan memberikan satu assist dalam hasil imbang melawan Heerenveen dengan skor 1-4 di liga. Tadic sendiri menyelesaikan musim 2010/11 dengan raihan 7 gol, dan 22 assist dalam 41 pertandingan.
Setelah dua musim bermain untuk Groningen, Tadic lalu hijrah ke FC Twente. Pada 10 April 2012, diumumkan bahwa Tadic telah menandatangani kontrak dengan FC Twente dengan nilai transfer sebesar 7 juta euro atau sebesar 109 milliar rupiah.
Pada pertandingan debutnya, Tadic berhasil mencetak gol ke gawang mantan klubnya. Ia pun menyelesaikan musim debutnya sebagai pencetak gol terbanyak kedua tim dengan 16 gol di semua kompetisi, dibawah Nacer Chadli.
Pada musim berikutnya, Tadic kembali mencetak 16 gol di semua kompetisi dan sukses menjadi top skor tim.
Di tahun 2014, Tadic tertantang untuk berkarier diluar Belanda. Dirinya pun lalu memilih untuk bergabung dengan Southampton.
Saat itu, Tadic menjadi pemain pertama yang dikontrak manajer baru Southampton, Ronald Koeman, pada 8 Juli 2014. Pria bertinggi 181 meter menandatangani kontrak selama empat tahun.
Ia melakukan debut kompetitif pada 17 Agustus di pertandingan Liga Inggris pertama mereka. Tadic bermain selama 74 menit pada laga melawan Liverpool, dimana timnya kalah dengan skor 1-2. Dia mencetak gol pertamanya untuk Southampton pada 23 September melalui penalti melawan Arsenal dalam kemenangan 2-1 di Piala Liga.
Tadic tercatat membela Southampton selama empat musim. Dalam 134 laga yang dijalani, ia turut mencetak 20 gol.
Karena dianggap sebagai salah satu pemain bertalenta, Ajax tertarik untuk memboyong Tadic. Dirinya pun akhirnya menandatangani kontrak dengan klub tersebut pada Juni 2018. Ajax membayar nilai transfer sebesar 11 juta euro atau setara 171 milliar rupiah.
Pada tanggal 5 Maret 2019, gol Tadic yang dilengkapi dengan dua assist dalam penampilan terbaiknya sukses membantu Ajax singkirkan Real Madrid dari babak 16 besar Liga Champions Eropa. Ketika itu, Ajax secara tak terduga menang dengan skor 4-1 di Stadion Santiago Bernabeu.
Pada 23 April lalu, Ajax mengalahkan Vitesse dalam pertandingan Eredivisie dengan skor 4–2, dimana empat gol yang dicetak oleh Ajax mengamankan posisi mereka sebagai tim Belanda pertama dalam sejarah yang mencetak 160 gol di semua kompetisi dalam satu musim.
Melalui 51 pertandingan yang dimainkan saat itu, Tadic berkontribusi langsung dalam 53 gol klub di semua kompetisi. Ia total mencatat 34 gol dan 19 assist.
Selain moncer di level klub, Tadic juga tampil apik kala membela Timnas. Tadic pernah membela Serbia U19 dan U21. Selain itu, dia juga mewakili Serbia di Olimpiade Musim Panas 2008.
Tadic pertama kali masuk dalam Tim senior pada 2008, di usianya yang baru menginjak 20 tahun. Baru pada tahun 2011, Tadic tampil secara reguler di level timnas. Meski gagal membawa Serbia lolos, dia turut berkontribusi besar dalam pertandingan kualifikasi Serbia di Piala Dunia 2014 Brasil. Tadic mencetak gol senior pertamanya untuk Serbia dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014. Saat itu, Serbia berhadapan dengan Wales pada 12 September 2012 dan sukses menang dengan skor 6-1.
Lalu, Tadic juga memiliki andil besar dalam mengantar Serbia lolos ke Piala Dunia 2018 Russia. Ia mencetak empat gol dalam babak kualifikasi dan terpilih dalam 23 nama yang dipanggil pelatih untuk lakoni laga di negri beruang merah.
Dalam kehidupan pribadinya, Tadic sudah memiliki istri bernama Dragana Vukanac. Mereka melangsungkan pernikahan pada 2013 lalu. Hingga sekarang, pasangan itupun sudah dikaruniai tiga orang anak. Hubungan mereka sangat romantis dan jarang sekali terdengar desas-desus pertengkaran.