Gabriel Fernando De Jesus lahir pada tanggal 3 april 1997 di Sao Paolo, Brasil, dari pasangan Diniz De Jesus dan Vera Lucia Jesus. Ia lahir sebagai anak terakhir dari empat bersaudara. Sejak kecil Gabriel sudah ditinggalkan oleh sang ayah, menurut laporan ayahnya melarikan diri dengan selingkuhannya.
Gabriel tumbuh di lingkungan Jardim Peri yang terletak di utara Sao Paolo. Gabriel kecil sangat menyukai permainan sepakbola. Saat usia lima tahun ia kerap bermain sepakbola dengan temannya di jalanan, kala itu ia sering bermain sebagai seorang pemain tengah. Pasca Piala dunia 2002 ia berganti menjadi penyerang setelah melihat idolanya, Ronaldo Luis Nazario Da Lima tampil apik di ajang tersebut.
Hal itu pula yang membuatnya semakin serius untuk menggeluti dunia si kulit bundar. Ia mulai bergabung dengan klub amatir di wilayah tempat tinggalnya. Pada usia 13 tahun Gabriel lalu bergabung dengan Anhanguera Associato de Paulesta. Ia mencetak 29 gol dalam sebuah turnamen di bawah usia 15 tahun.
Atas penampilan gemilangnya bersama tim tersebut, Gabriel di lirik oleh Palmeiras. Bahkan Saat usianya masih 15 tahun Gabriel sudah memiliki agen yang akan membawanya ke Palmeiras. Saat itu juga Gabriel mulai bergabung dengan Palmeiras.
Para penggemar Palmeiras meminta manajemen untuk memasukan Gabriel yang usianya kala itu 16 tahun ke skuad utama setelah tampil apik di tim junior. Bersama dengan skuad junior Palmeiras ia mampu mencetak 54 gol dalam 48 pertandingan.
Pada awal 2015 Gabriel akhirnya bergabung dengan skuad utama Palmeiras. Ia melakukan pertandingan pertamanya pada 7 Maret 2015 di ajang Campeonato Paulista melawan CA Bragantino di Allianz Parque. Di tahun itu ia bermain 37 kali dan mampu melesakan 7 gol di semua kompetisi.
Di tahun 2016, Gabriel membantu Palmeiras menjuarai liga Brasil untuk pertama kalinya dalam 22 tahun terakhir. Striker cepat bertinggi 175 cm ini dinobatkan sebagai pemain terbaik di musim tersebut.
Penampilan apiknya bersama Palmeiras membuatnya di lirik para pemandu bakat dari eropa. Hingga pada januari 2017 ia resmi menandatangani kontrak dengan Manchester City, Gabriel mengikat kontrak sampai tahun 2021. Ia direkrut dengan biaya 27 juta poundsterling atau Rp 445 miliar.
Gabriel membuat penampilan pertamanya di ajang Liga primer pada 21 Januari saat menggantikan Raheem Sterling dalam laga yang berakhir imbang 2-2 dengan Tottenham Hotspur di Ettihad Stadium. Seminggu kemudian, Gabriel membuat penampilan pertamanya di starting XI Manchester City saat melawan Crystal Palace di Piala FA.
Gabriel Jesus mengakhiri musim 2016/17 dengan torehan 7 gol dan 4 assist dalam 11 pertandingan.
Pada musim keduanya bersama The Citizen, Gabriel menjelma menjadi idola publik Ettihad. Pada musim itu Gabriel mencetak gol pertama Liga Primer pada tanggal 26 Agustus saat menyamakan kedudukan dalam kemenangan tandang 2-1 atas AFC Bournemouth. Pada musim itu ia membantu City meraih dua gelar yaitu Liga Primer dan Piala Liga. Ia mencatatkan 42 penampilan dan mencetak 17 gol.
Ketajamannya dalam membobol gawang lawan semakin sadis pada musim 2018/19, yang mana ia mampu mencetak 21 gol dalam 46 pertandingan. Bahkan pada 9 Januari 2019, Gabriel mencetak 4 gol untuk kali pertama dalam karirnya saat menang 9-0 melawan Burton Albion.
Sementara di level Internasional, Gabriel sudah membela Brasil sejak usia 18 tahun, saat itu ia menjadi bagian dari tim yang berlaga di ajang piala dunia u-20 2015 di selandia baru. Lalu ia masuk ke tim u-23, dan lambat laun performanya menarik hati pelatih tim senior.
Gabriel melakukan debut untuk tim senior pada 1 September 2016 pada pertandingan melawan Ekuador di Quito dalam kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018. Dalam laga itu ia mencetak dua gol, saat Brasil menang 3-0. Gabriel adalah pencetak gol terbanyak Brasil di kualifikasi Piala Dunia zona CONMEBOL , dengan 7 gol dalam 10 pertandingan.
Pada piala dunia 2018, Gabriel bermain lima kali tanpa mencetak satu gol pun. Satu tahun kemudian ia menjadi salah satu bintang Brasil di ajang Copa America, saat tim samba menjadi juara. Gabriel mencetak 2 gol serta 2 assist dalam turnamen tersebut.
Bagi Gabriel, sang ibu, adalah orang paling penting di hidupnya dan dia selalu menelepon Gabriel setiap kali putranya akan bertanding. Wajah sang ibu juga terlukis di tubuh Gabriel. Bahkan Gabriel juga kerap kali meminta sang ibu untuk mengendalikan uang yang ia miliki. Menurutnya sang ibu adalah motivasi terbesar Gabriel.
Selain itu, Gabriel memang berasal dari keluarga yang relijius. Ia memilih mengenakan nomor punggung 33 di Man City sebagai penghormatan pada Yesus Kristus yang dipercaya disalib pada usia itu.
Di luar Sepakbola, Gabriel Jesus juga sangat hobi bermain musik. Bahkan dirinya memiliki skill dalam bermain alat musik drum. Gabriel juga penggemar Basket, ia mengidolai klub basket Amerika, Golden State Warriors dan pemainnya Sthepen Curry.
Gabriel memang Hebat, tapi di luar itu semua ia tak lepas dari kontroversi, saat masih memperkuat Palmeiras ia mendapatkan kartu merah pertama dalam karirnya ketika ia memukul salah satu petugas yang ada di dalam stadion.
Kini di usianya yang masih muda di tambah dengan beberapa kelebihan yang ia miliki seperti kecepatan, skill teknis, dribbling, kreativitas, finishing, pergerakan tanpa bola, dan daya juang akan membuatnya suatu saat menjadi bintang sepakbola layaknya sang idola, Ronaldo Luis Nazario Da Lima.