Gianluigi Donnaruma lahir pada 25 februari 1999 di Castellammere, Italia. Donnaruma berasal dari keluarga kelas menengah. Donnaruma dilahirkan oleh pasangan Alfonso dan Marinela. Sang ayah merupakan penggemar sepakbola, yang secara tidak resmi menjadi agen bagi Donnaruma.
Sedangkan sang ibu adalah orang yang paling berjasa terhadap perkembangan karirnya. Donnaruma dibesarkan bersama dua kakak laki-lakinya yakni Antonio dan Alfredo, serta saudara perempuannya, Nunzia.
Kisah masa kecil Donnaruma sedikit berbeda dengan kebanyakan kiper lainnya, Donnaruma tidak langsung mengenal sepakbola setelah dirinya bisa berjalan. Namun berkat dukungan orang tuanya yang hobi berolahraga dan saudara laki-lakinya yang juga mencintai sepakbola, Donnaruma mulai mengenal apa itu permainan sepakbola.
Donnaruma diperkenalkan terhadap sepakbola oleh sang paman, kala itu sang paman sering mengajak Donnaruma ke lapangan di desanya, sejak saat itu Donnaruma sangat berhasrat untuk menggeluti lebih jauh lagi permainan si kulit bundar.
Untuk memulai karirnya, Saat usianya baru empat tahun, Donnaruma bergabung dengan akademi Napoli. Disana Donnaruma tidak punya pilihan lain selain untuk menjadi penjaga gawang, posisi yang kerap ia mainkan saat dilatih oleh sang paman.
Donnaruma kecil sangat mengidolakan kiper legendaris Italia, Gianluigi Buffon. Ia menjadikan Buffon sebagai panutannya. Seiring berjalannya waktu Donnaruma menemukan dan melakukan kemampuan teknis yang menjadi ciri khas gaya kipernya saat ini.
Pada saat berusia 14 tahun, kelebihan serta kemampuannya sebagai penjaga gawang membuat banyak pemandu bakat klub Italia seperti Juventus, AS Roma, Udinese,Fiorentina, dan Inter Milan Berhasrat untuk merekrutnya. Namun Donnaruma justru berlabuh ke AC Milan yang merupakan klub idolanya dan juga klub yang pernah dibela kakaknya, Antonio.
Bersama tim muda AC Milan, Donnaruma selalu bermain dengan para pemain yang usianya lebih tua darinya, karena Donnaruma dinilai memiliki keunggulan dan teknis yang sangat bagus.
Karir Donnaruma sebagai seorang penjaga gawang mengalami perkembangan pesat. Hingga pada saat baru berusia 16 tahun, Donnaruma dipanggil ke tim utama Milan yang kala itu dilatih oleh Filipo Inzaghi. Meskipun di awal karirnya bersama tim utama Donnaruma tidak pernah dimainkan, namun keberadaannya dibangku cadangan telah menunjukan hal-hal besar dimasa yang akan datang.
Pada musim 2015/16, Donnaruma mulai sering mendapat menit bermain, debutnya terjadi di ajang International Champions Cup melawan Real Madrid pada 30 juli, tak lama kemudian ia membantu AC Milan merengkuh trofi Trofeo TIM.
Donnaruma memulai debutnya di Serie A pada 25 oktober melawan Sassuolo di San Siro saat usianya 16 tahun dan 242 hari. Donnaruma adalah penjaga gawang termuda kedua yang melakukan debut dalam sejarah sepakbola Italia;Â 13 hari lebih tua dari Giuseppe Sacchi, yang secara kebetulan melakukan debutnya di Serie A bersama Milan pada tanggal yang sama, 73 tahun yang lalu.
Tiga hari kemudian, Donnarumma membuat clean sheet pertamanya dalam kemenangan 1-0 melawan Chievo. Pada awal tahun 2016, Donnaruma resmi menggantikan peran Diego Lopez sebagai kiper utama AC Milan.
Penampilannya di awal karirnya bersama tim utama AC Milan sangat baik, Donnaruma mendapatkan reputasi sebagai salah satu kiper muda paling menjanjikan di dunia. Ia juga memecahkan rekor sebagai pemain timnas Italia U-21 termuda yang pernah bermain saat berusia 17 tahun dan 28 hari pada Maret 2016.
Dua bulan sebelumnya, Donnaruma mencatatkan penampilan pertamanya dalam laga bertajuk Della Madonina, dimana Milan menang 3-0 atas Inter.
Delapan bulan kemudian, atau tepatnya pada september 2017 Donnaruma melakukan debut internasional seniornya, menjadi kiper termuda yang pernah tampil untuk Italia, saat berusia 17 tahun 189 hari.
Pada musim 2015/16 Donnaruma menorehkan 31 penampilan di semua ajang. Di akhir tahun 2016, atas penampilannya Donnaruma mendapat penghargaan sebagai atlit Italia termuda terbaik dari media ternama, Gazzeta Della Sports.
Pada musim selanjutnya, di pertandingan pembuka Serie A melawan Torino, Donnarumma menyelamatkan penalti pertama dari karir profesionalnya; ia menghentikan tembakan Andrea Belotti di masa injury time, yang membuat Milan raih kemenangan 3-2.
Laga pertamanya di kancah eropa terjadi saat Milan melawan CSU Craiova di leg pertama kualifikasi babak ketiga Liga Eropa pada 27 Juli 2017, di mana Milan unggul dengan skor tipis 1-0, Donnaruma pun kembali berhasil menjaga clean sheet.
Donnaruma kembali tidak kebobolan dalam laga leg kedua, dimana Milan menang 2-0, Clean Sheetnya kembali terjadi saat membantu Milan raih kemenangan atas ShkĂ«ndija di leg pertama babak play-off.Â
Pada 30 Desember 2017, Donnarumma memainkan pertandingan ke-100 untuk Milan saat hasil imbang 1–1 melawan Fiorentina. Hal itu menjadikannya pemain termuda yang telah tampil 100 kali dengan mengenakan Jersey AC Milan.
Lima bulan kemudian, Donnarumma menjadi pemain termuda yang mencapai 100 penampilan di Serie A, saat berusia 19 tahun dan 49 hari, setelah bermain dalam laga yang berakhir imbang 0-0 melawan Napoli. Di musim 2017/18, Donnaruma mencatat penampilan 53 kali.
Pada 3 Februari 2019, Donnarumma dinobatkan sebagai man-of-the-match dalam pertandingan yang berakhir hasil imbang 1-1 Milan dengan AS Roma di matchday ke-21 Serie A musim 2018-19. Penampilan apik Donnaruma dibawah Mistar membantu AC Milan tempati peringkat kelima klasemen akhir, satu tingkat lebih baik dari musim sebelumnya. Di musim itu Donnaruma tampil dalam 39 pertandingan.
Di pentas Internasional, Donnaruma menjadi penjaga gawang Italia di beberapa tim muda,ia pernah tampil membela tim u-15, u-17 dan u-21. Debutnya bersama timnas senior terjadi pada 1 september 2017 dalam laga kualifikasi piala dunia melawan Prancis.
Diluar sepakbola, Donnaruma akan banyak menghabiskan waktu bersama teman-teman dan keluarganya, tak hanya itu, kekasih dari Allesia Elefante tersebut juga penggemar video game. Donnaruma kerap bermain game saat waktu luang.
Meski tampil bagus di bawah Mistar gawang, namun kiper bertinggi hampir dua meter ini juga pastinya mempunyai kelemahan. Kini Donnarumma telah menjadi pewaris dari sang Idola, Gianluigi Buffon di Tim nasional Italia. Penampilan gemilangnya di usia yang masih muda memungkinkan dirinya untuk menjadi penjaga gawang terbaik dunia dalam 2 atau 3 tahun lagi.