Giorgio Chiellini lahir pada 14 Agustus 1984 di Pisa, Italia. Chiellini lahir dari pasangan Fabio Chiellini dan Lucia Chiellini. Chiellini menjalani masa-masa kecilnya di keluarga yang terbilang mapan. Ayahnya merupakan seorang ahli ortopedi, sementara ibunya bekerja sebagai Lucia Chiellini.
Meski lahir di Pisa, Chiellini banyak menghabiskan waktu di Livorno. Tempat tersebut memiliki jarak sekitar 25 km dari Pisa, dan menyuguhkan pemandangan alam yang begitu indah.
Terlahir dari keluarga kaya, Chiellini diberi kebebasan oleh kedua orang tuanya untuk melakukan apapun. Ia boleh menggeluti olahraga apapun. Awalnya, Chiellini memilih olahraga basket. Ia memilih basket karena memiliki tubuh yang tinggi dan dianggap sebagai olahraga yang menyenangkan.
Namun seiring berjalannya waktu, Chiellini mulai beralih ke olahraga sepak bola.
Di usia sepuluh tahun, Chiellini bergabung dengan akademi Livorno. Ia menghabiskan waktu sekitar lebih dari 10 tahun disana. Awalnya, Chiellini berposisi sebagai seorang gelandang tengah. Lalu ia beralih ke posisi sayap, hingga pada akhirnya nyaman berposisi sebagai seorang defender.
Setelah menimba ilmu di Livorno, Chiellini lalu hijrah ke AS Roma. Hanya bertahan tiga tahun disana, bek yang dikenal tangguh ini kembali ke Livorno sebagai pinjaman untuk kemudian menetap di Fiorentina.
Bersama La Viola, Chiellini bermain sebanyak 42 pertandingan dan mencetak 3 gol. Chiellini memiliki gaya bermain yang sangat baik. Ia fleksibel dan dapat diandalkan. Apalagi, permainannya terbilang sangat konsisten.
Jika sudah berhadapan dengan lawan, Chiellini tanpa kompromi akan segera menyerobot bola dan mengamankan pertahanannya. Walter Mazzari bahkan menjulukinya sebagai bek terbaik dunia.
Pada tahun 2005, Chiellini resmi berseragam Juventus. Ia menjalani masa-masa sulit disana, karena menjadi bagian dari pemain yang ikut turun kasta ke Serie B.
Meski bergabung dengan Juventus, sejatinya Chiellini adalah penggemar berat AC Milan. Chiellini sangat mengagumi sosok Paolo Maldini. Hanya saja, kecintaan Chiellini terhadap AC Milan mulai memudar setelah beranjak dewasa. Ia telah menemukan cinta yang lebih besar semenjak berseragam Juventus.
Saat bermain di Serie B untuk Juventus, ia mulai bermain di bek tengah, berduet dengan Nicola Legrottaglie, Jean-Alain Boumsong dan Robert Kovac. Setelah hanya semusim, Chiellini berhasil mengantar Juventus menjuarai Serie B dan kembali promosi ke Serie A.
Musim 2007/08 saat Juventus kembali ke Serie A, Chiellini menjadi starter. Karena dinilai bermain apik, Chiellini lalu mendapat perpanjangan kontrak dari manajemen Juventus. Chiellini memiliki perawakan besar dan sangat sulit ditembus. Oleh karena itu, penggemar menjulukinya sebagai “king kong”.
Di musim berikutnya, meski belum mampu memberi gelar Serie A bagi Juventus, Chiellini tetap menjadi pilihan. Para fans dan manajemen sangat mempercayainya. Boleh dibilang, pada periode setelah promosi hingga 2011, Juventus mengalami masa-masa naik turun. Klub Turin beberapa kali melakukan perombakan, termasuk pergantian pelatih.
Baru pada musim 2011/12, Juventus kembali berhasil merajai Italia. Sejak saat itu, dibawah Antonio Conte, Chiellini makin menjadi pujian para penggemar. Ia menjadi simbol dari kebangkitan Juventus dan mendominasi selama beberapa tahun.
Berada di lini pertahanan Si Nyonya Tua, Chiellini bermain bersama Leonardo Bonucci dan Andrea Barzagli. Dirinya kemudian membentuk trio bersejarah dengan kedua pemain itu.
Chiellini tampil ke-250 bersama Juventus pada 22 September 2012, pada penampilan pertamanya di musim 2012/13 setelah kembali dari cedera. Musim 2012/13, Juventus mempertahankan gelar Serie A dan Supercoppa Italia. Chiellini pun menjadi satu-satunya pemain Italia yang dinominasikan untuk UEFA Team of the Year tahun 2013.
Chiellini lalu membuat penampilan ke-300 bersama Juventus dalam kemenangan 3-0 Serie A melawan Roma pada 5 Januari 2014. Karena terus bermain konsisten dan dianggap sebagai senior di klub, Chiellini, pada 29 Juni 2018, diberi perpanjangan kontrak selama dua tahun hingga 2020, dan sekaligus ditunjuk sebagai kapten baru klub pasca kepergian Buffon.
Perlu diketahui pada 2017 lalu, Chiellini menerima gelar magister (S2) setelah mengambil jurusan Administrasi Bisnis di University of Turin. Sang pemain pun mendapat predikat summa cum laude karena nilainya yang mendekati sempurna.
Pencapaian positif ini pun mendapat perhatian dari manajemen Juventus. Melalui situs resminya, Si Nyonya Besar memberikan apreasiasi kepada Giorgio Chiellini. Giorgio Chiellini mendapat gelar Sarjana (S1) jurusan Bisnis dan Ekonomi di Universitas Turin pada Juli 2010. Setelah itu, sang pemain melanjutkan pendidikan magisternya di lembaga yang sama.
Dengan gelar tersebut, Chiellini menambah daftar figur pesepak bola yang mampu berprestasi di bidang akademik. Legenda Argentina, Pablo Aimar, sebelumnya sukses menyelesaikan pendidikan kedokteran dengan jurusan spesialisasi jantung.
Pada tanggal 12 Maret 2019, Chiellini menandai penampilannya yang ke-500 dalam balutan seragam Juventus. Saat itu, Juve menjalani pertandingan melawan Atletico Madrid di babak 16 Liga Champions. Juventus mengakhiri musim sebagai juara liga, dengan Chiellini meraih rekor kedelapan gelar Serie A bersama klub.
Di level Internasional sendiri, Chiellini melakukan debut untuk tim nasional Italia pada 17 November 2004 melawan Finlandia di bawah arahan Marcello Lippi. Chiellini dipanggil ke skuad Italia untuk UEFA Euro 2008 di bawah manajer Roberto Donadoni. Saat itu, ia diplot sebagai penggati Cannavaro yang mengalami cedera.
Lalu pada kualifikasi Piala Dunia 2010, Chiellini mengukuhkan tempatnya sebagai pilihan pertama. Ia juga menjadi bek tengah Italia, bersama dengan Cannavaro , di Piala Dunia 2010, meski saat itu Italia harus pulang lebih awal.
Di turnamen selanjutnya, yaitu Euro 2012, Chiellini bersama dengan dua kompatriotnya di Juventus menjadi pilihan utama di lini belakang. Meski tergolong melakoni pertandingan dengan sangat baik, Chiellini harus berlinang air mata setelah Italia takluk dengan skor 4-0 di partai final melawan Spanyol.
Karena terus tampilkan performa konsisten, Chiellini menjadi langganan di timnas Italia untuk turnamen-turnamen besar.