Mario Balotelli, tak terbantahkan lagi, merupakan satu dari sekian pemain sepak bola yang begitu lekat dengan hal-hal kontroversi. Mantan pemain Manchester City ini dikenal kerap membuat ulah. Yang terbaru, pria Italia melakukan tindakan tak terpuji saat Brescia melakoni partai tandang melawan Genoa di Stadio Comunale Luigi Ferraris.
Menurut pengakuan seorang fotografer, Balotelli memukul kameranya. Insiden itu terjadi setelah Balotelli digantikan Alfredo Donnarumma pada menit ke-67. Pemain asal Italia itu memang terlihat cukup frustrasi sepanjang pertandingan tersebut.
Balotelli kemudian melampiaskan ketidakpuasannya dengan cara merusak kamera seorang fotografer.
Jauh sebelum itu, Balotelli pernah “menghina” Inter. Pada Maret 2010, saat berstatus sebagai pemain FC Internazionale, Balotelli mengenakan jersey AC Milan di sebuah acara TV. Hal itu pun lantas membuat marah suporter Inter.
Yang tak kalah menghebohkan adalah ketika kediaman Balotelli dilaporkan mengalami kebakaran akibat kembang api yang dinyalakannya sendiri.
Mario Balotelli, bagaimanapun, merupakan salah satu pemain paling bertalenta. Dibalik aksi kontroversialnya, Balotelli akan selalu dikenang sebagai pemain terbaik Italia.
Kembali pada saat Balotelli membela Inter. Ia pernah membuat sang pangeran Roma marah. Kejadian itu pun langsung menghebohkan media Italia, bahkan insan sepak bola dunia. Pasalnya, Francesco Totti yang dikenal sopan sampai dibuat emosi oleh tingkah Balotelli.
Munculnya Balotelli di tajuk utama media-media Italia membuat Francesco Totti mengenang momen saat eks kapten AS Roma itu “menghantam” Balotelli dengan sengaja.
Saat itu, Totti harus mendapat kartu merah dalam pertandingan final Coppa Italia antara Inter dan Roma yang dimenangkan oleh kubu Nerazzurri dengan skor 1-0. Kapten Giallorossi yang baru diturunkan di babak kedua itu harus diusir dari lapangan usai menendang kaki striker Inter Mario Balotelli.
Totti ternyata memiliki alasan mengapa dirinya perlu melakukan itu. Padahal, saat timnya sedang tertinggal, kekurangan pemain menjadi kerugian besar bagi Roma untuk bisa membalikkan keadaan.
Menurut Totti, ia menyerang Balotelli karena merasa kesal dengan pernyataan sang lawan dalam pertandingan itu, dan juga ulahnya pada pertemuan kedua tim di San Siro musim lalu.
“Aku menendang Balotelli karena aku kesal dengan apa yang ia katakan di lapangan dan apa yang ia lakukan di San Siro,” ujar Totti (dikutip dari footballitalia)
Di musim sebelumnya, Balotelli mencetak gol penyeimbang 3-3 melawan AS Roma. Yang membuat heboh, usai mencetak gol ia mendatangi para fans Roma dan meminta mereka untuk diam sambil menunjukkan jari tengahnya kepada mereka. Sontak saja, tindakan sang striker itu membuat kubu Roma menaruh dendam kepadanya.
Totti kembali menegaskan kalau sosok Balotelli selalu memprovokasi lawan. Totti bahkan menyebut kalau Balotelli telah menghina fans Roma.
Totti yang saat itu dihukum selama empat pertandingan juga menyebut kalau Balotelli sempat memanggil dirinya dengan sebutan kakek-kakek. Tak hanya itu, Totti juga mendapati Balotelli sempat menggerutu dengan nada menghina orang-orang Roma.
Akan tetapi, disisi lain, Balotelli justru menganggap kalau Totti lebih dulu menghinanya dengan nada rasis. Balotelli yang awalnya mengagumi Totti pun mulai kehilangan respek. Pemain keturunan Ghana itu bahkan menganggap bahwa rasa sakit tendangan yang dilancarkan Totti padanya tidak seberapa dibanding rasa sakit atas hinaan yang diungkapkan Totti padanya.
Agen Balotelli, Mino Raiola, yang mengetahu hal tersebut langsung berkomentar dengan nada sinis,
“Dia bisa dihukum sampai enam bulan bahkan di Brasil pemain yang rasis akan menghadapi ancaman penjara. Sekarang bayangkan apa yang dipikirkan pemain berkulit hitam seperti Juan [rekan setim Totti] tentang Totti sekarang?,”
“Jika aku jadi Totti, aku akan berhati-hati. Untuk Mario, aku harap ia segera melupakannya. Untuk Totti, alangkah baiknya ia meminta maaf pada Balotelli.”(dikutip dari football-italia)
Meski “dendam” nya telah terbalaskan, Totti mengakui bahwa hal tersebut memang berlebihan. Ia menyesal dan bahkan nyaris memutuskan pensiun saat itu juga.
Totti mengaku salah, tetapi ia menolak tuduhan berlaku rasis seperti dituduhkan oleh Super Mario.
“Ada saat di mana aku berpikir soal berhenti bermain karena apa yang terjadi. Namun, akhirnya setelah bicara dengan orang-orang yang sangat penting bagiku, aku berubah pikiran sebab ketika ada hasrat, tepat jika terus maju,”
“Mungkin itu hanya rasa iri atau mungkin itu terjadi karena pada dasarnya aku orang baik-baik. Aku selalu bilang aku bangga menjadi orang Roma, aku selalu mengatakan itu. Sayangnya, selalu ada rasa cemburu antara Roma dan bagian utara,”ungkap Totti (dikutip dari goal)
Sejatinya, baik Totti maupun Balotelli merupakan dua aktor lapangan hijau terbaik yang pernah dimiliki Italia. Diluar segala permasalahan yang terjadi, Totti akan selalu diingat sebagai seorang legenda.
Sementara Balotelli, ia akan selalu dikenang sebagai pesepakbola nyentrik, yang selalu mencetak gol dengan caranya sendiri.