Joshua Walter Kimmich lahir pada tanggal 8 februari 1995 di Rottweil, Jerman. Ia dilahirkan oleh pasangan Berthold Kimmich, ayahnya dan Anja Kimmich, ibunya. Ayahnya merupakan mantan pesepak bola amatir.
Selain itu, Kimmich juga memiliki saudara perempuan cantik bernama Debora, serta ia juga mempunyai paman bernama Walter yang merupakan seorang penyanyi pop.
Tumbuh, Kimmich menjadi anak yang pemalu dan pendiam tetapi terkadang bisa menjadi seorang anak yang aktif seperti yang diamati oleh orang tuanya.
Kimmich tumbuh di sebuah desa kecil bernama Bosingen yang terletak di kota Stuttgart. Bosingen adalah desa khas yang ketika pada waktu luang anak-anak di desa akan mengisinya dengan bermain sepak bola. Dengan jumlah penduduk 1700 dan bersama anak-anak lain, sepak bola menjadi makanan sehari-hari bagi Kimmich.
Kala itu, Kimmich sering bermain di kebun maupun di halaman rumah. Tak jarang bola tendangannya kerap kali menghancurkan kaca jendela di rumahnya, namun orang tuanya tidak pernah memarahinya dan justru mencari solusi sambil mengganti pecahan kaca itu dengan yang baru.
Sang ayah kemudian membuka sebidang tanah yang dimilikinya untuk digunakan Kimmich dan teman-temannya bermain bola. Sejak saat itu, impian Kimmich untuk menjadi pesepak bola profesional semakin tinggi. Ia berusaha untuk mengikuti jejak pemain idolanya kala itu seperti Zinedine Zidan,Schweinsteiger, dan Tomas Rosicky.
Kerja keras Kimmich membuahkan hasil ketika ia bergabung dengan tim pemuda lokal yang memberinya panggung untuk mengasah bakatnya. Momen menentukan hadir ketika timnya menghadapi tim junior Stuttgart. Dalam laga itu, Kimmich memborong semua gol ketika timnya menang dengan skor 3-2.
Penampilan bagus Kimmich dalam laga tersebut, membuat pemandu bakat Stuttgart menawarinya untuk bergabung. Orang tua Kimmich awalnya menolak anaknya untuk bergabung, namun kemudian berubah pikiran setelah pelatih tim muda Stuttgart membujuknya dengan cara mendatangi rumahnya.
Setelah menghabiskan beberapa tahun di tim muda lokal, Kimmich mulai mengambil jejak nyata pertamanya di dunia sepak bola ketika ia disambut di akademi Stuttgart sebagai salah satu dari 18 pemain yang direkrut.
Di Stuttgart, Kimmich di beri tugas sebagai pemain bertahan, meski begitu ia tidak pernah mengeluh. Selama disana Kimmich dikenal sebagai pemain pekerja keras. Ia bahkan selalu menjadi orang terakhir yang meninggalkan lapangan latihan. Makin hari kemampuan Kimmich makin berkembang.
Perkembangan cepat Kimmich ditambah dengan tampilan serba guna di beberapa posisi untuk klub mudanya membuatnya pantas untuk menuju ke skuad senior. Sayangnya, sang pelatih tidak mengizinkan Kimmich untuk berlabuh di tim senior.
Pelatihnya mengatakan bahwa Kimmich tidak cukup baik karena tidak memiliki tubuh yang kuat. Hal itu tentu saja membuat Kimmich merasa sakit hati. Sang pelatih menyarankan Kimmich untuk bersama tim muda selama satu tahun lagi.
Namun kondisi hati yang kadung kecewa membuat Kimmich memutuskan untuk meninggalkan Stuttgart dan mencari penghidupan di klub baru. Untungnya berkat pelatihnya dulu ketika awal berada di akademi Stuttgart yang kemudian menangani RB Leipzig membawanya ke tim.
Bersama Leipzig yang saat itu bermain di divisi ketiga, Kimmich menemukan kehidupan baru, di sana ia lebih sering bermain sebagai seorang gelandang bertahan. Menjadi pilihan utama, Kimmich tampil dalam 55 pertandingan dengan mencetak 3 gol.
Karena penampilan cemerlangnya selama di Leipzig, Pep Guardiola sang pelatih FC Bayern meliriknya dan lalu memboyongnya untuk bergabung dengan klub Bavarian. Di FC Bayern Kimmich dikontrak selama lima tahun. Ia lalu melakukan debutnya pada 9 Agustus 2015, dimulai pada putaran pertama DFB-Pokal melawan FC Nöttingen.
Pemain yang bisa beroperasi sebagai bek kiri dan gelandang bertahan ini kemudian merasakan laga pertamanya di Bundesliga sebulan berselang dalam pertandingan kandang kontra FC Augsburg.
Di bulan yang sama, Kimmich menjalani laga pertamanya di Liga Champions saat FC Bayern berhadapan dengan Olimpiakos. Ia lalu mengakhiri musim pertamanya dengan 23 kali tampil di liga dan 15 di antaranya sebagai starter. Â
Kimmich juga bermain selama 120 menit penuh dalam kekalahan dari Borrusia Dortmund pada Final DFB Pokal di Stadion Olimpiade Berlin pada 21 Mei 2016.
Pada 9 september 2016, Kimmich mencetak gol pertamanya di Bundesliga, ketika FC Bayern mengalahkan Schalke dengan skor 2-0. Empat hari kemudian, ia mencetak dua gol dalam kemenangan 5-0 atas FC Rostov di Liga Champions. Kimmich menyelasaikan musim 2016/17 dengan mengemas 9 gol dari 40 laga di semua kompetisi.
Pada dua musim berikutnya, permainan pemain bertinggi 176 cm ini semakin konsisten. Total 8 gol ia bukukan dalam 95 penampilannya di semua kompetisi selama musim 2017/18 dan 2018/19.
Kimmich telah banyak berkontribusi kepada FC Bayern, selain gol ia juga kerap membuat assist. Raihan trofi Bundesliga, DFB-Pokal dan piala super Jerman telah Kimmich rasakan.
Di pentas Internasional, Kimmich telah bermain sejak memperkuat Jerman u-17 di tahun 2011. Di tahun 2014, ia membantu Jerman merengkuh trofi piala eropa u-19.
Debut Kimmich di timnas senior terjadi dalam laga ketiga fase grup piala eropa 2016 saat bertemu Irlandia Utara, kala itu Kimmich tampil di bek kanan. Setelah perhelatan EURO Kimmich mulai sering mengisi line up timnas Jerman.
Pada 4 september 2016, ia mencetak gol pertamanya untuk timnas senior, lalu di tahun berikutnya ia menjadi pemain inti Jerman kala memenangi piala konfederasi. Di mana ia membuat dua assist.
Pada 6 Juni 2017, Kimmich mencetak gol dari tendangan salto yang memukau dalam pertandingan persahabatan melawan Denmark pada menit ke-88, gol itu membuat laga berakhir imbang 1-1.
Di tahun berikutnya, Kimmich melakukan debutnya di ajang piala dunia dalam laga melawan Meksiko. Sayang keberuntungan tidak memihak kepada Jerman dalam turnamen di Rusia tersebut.
Dalam kehidupan asmaranya, Kimmich menjalin cinta dengan Lina Meyer, seorang wanita yang telah dikenalnya saat masih merumput bersama Leipzig.
Selain sepak bola, Kimmich juga hobi bermain Tenis. Tidak hanya jenius di atas lapangan, ia juga cerdas di dunia pendidikan, Kimmich dikabarkan adalah mahasiswa jurusan bisnis di sebuah universitas di kota Munchen.
Pemain yang kerap dibanding-bandingkan dengan philip Lahm ini usianya masih 24 tahun, segala sesuatu masih bisa ia lakukan untuk menyempurnakan karirnya di dunia sepak bola.