Juan Manuel Mata Garcia lahir pada tanggal 28 april 1988 di Burgos, Spanyol. Ia dilahirkan oleh ayahnya Juan Manuel Mata Rodriguez dan ibunya, Marta Garcia. Mata memiliki kakak perempuan bernama Paula Mata.
Nama Juan Mata di turunkan dari ayahnya yang bernama Juan Manuel Mata Rodriguez yang juga pesepakbola pada 1980-an dan awal 90-an bersama Burgos FC. Sang ayah juga menginginkan Mata untuk mengikuti jejaknya sebagai pemain sepak bola.
Juan Mata dibesarkan di daerah Ocn De Villafranca, Burgos, di tempat ini sepak bola menjadi hal yang asing. Hingga pada usia 5 tahun, Mata dan ayahnya bermigrasi ke daerah lain bernama Oviedo, di mana ia menemukan kesempatan memainkan si kulit bundar.
Mata adalah anak yang rendah hati dan pekerja keras yang selalu menuruti permintaan orang tuanya. Kecintaan Mata terhadap sepak bola tumbuh secara masif di Oviedo. Bahkan ia kerap membawa Bola ke tempat tidurnya. Selain sepak bola, Mata kecil juga hobi bermain tenis meja.
Juan Mata memulai karier sepakbola nya bersama Real Oviedo, di mana ayahnya juga pernah menghabiskan karirnya di klub tersebut. Di klub inilah Mata mendapat julukan ‘Little Bean’ karena postur tubuhnya kecil namun paling mematikan. Di sana, Mata menjadi pemain yang paling berpengaruh saat timnya memenangkan sebuah kejuaraan.
Pada usia 15 tahun, Mata diminati oleh Real Madrid, tak butuh waktu lama bagi Mata untuk bergabung ke La Fabrica, setelah 5 tahun berada di akademi Real Oviedo. Di tim junior Real Madrid, Momen terbaiknya adalah saat dirinya membawa tim menjuarai piala Juvenil Spanyol.
Kemenangan dan penampilan brilian Mata membuat klub-klub Spanyol saat itu mengincarnya. Setelah berada di tim junior A, Juan Mata menunjukan kemajuannya di akademi Real Madrid dengan masuk ke tim remaja A.
Tampil gemilang di tim junior Madrid membuat Juan Mata mendapatkan dukungan dari banyak pihak untuk menembus skuad senior. Namun, Mata tidak mendapatkan kesempatan bermain di tim utama mengingat era Galacticos Real Madrid saat itu terdapat nama-nama besar yang sulit digantikan.
Juan Mata lalu ditugaskan untuk perkuat Real Madrid Castilla pada musim 2006/07. Disana ia menggunakan nomor kostum 28. Mata lalu mengakhiri musim sebagai top skorer kedua.
Setelah tidak kunjung mendapat tempat di tim senior Real Madrid, sang ayah membuat keputusan akhir yakni menarik Mata dari Real Madrid guna diberikan kepada klub-klub yang saat itu meminatinya, dan akhirnya Valencia lah yang berhasil mendapatkan talenta remaja berusia 18 tahun tersebut.
Keputusan sang ayah sangat tepat, karena di Valencia Mata menjadi pemain andalan. Selama empat musim bersama tim kelelawar, Mata membuat 174 penampilan dan membukukan 46 gol. Trofi Copa Del Rey 2008 menjadi gelar satu-satunya di Mestalla.
Pada musim panas 2011, Arsenal memberikan penawaran yang besar untuk merekrut Mata, tapi justru Chelsea yang berhasil menggaet Mata di bulan Agustus 2011. Bersama The Blues, Mata menjadi pemain penting. Ia melakukan debutnya pada 27 Agustus 2011 menggantikan Florent Malouda dan langsung mencetak gol. Musim pertamanya di Chelsea diihiasi dengan 54 penampilan, 12 gol dan sebuah trofi Liga Champions.
Musim berikutnya, Juan Mata tampil dalam 64 pertandingan di semua kompetisi dengan membukukan 20 gol. Namun pada musim 2013/14 Mata berselisih paham dengan Jose Mourinho. Mou lebih memilih Oscar menjadi playmaker sebagai pilihan utama ketimbang Mata dan memberi saran kepada Mata untuk menjadi pemain sayap.
Manchester united yang sedang membutuhkan seorang playmaker akhirnya merekrut Mata dari Chelsea pada Januari 2014. Ia lalu memulai debut nya bersama United pada 28 Januari 2014 kontra Cardiff City.
Sedangkan gol pertama Mata berseragam United kala melawan Aston Villa dua bulan kemudian. Mata mengakhiri musim 2013/14 dengan mencatatkan enam gol untuk Man United, di semua laga Premier League.
Musim berikutnya, ketajamannya semakin tinggi, bahkan Gol bicycle kick-nya ketika bertemu Liverpool menjadi Premier League Goal of the Month pada Maret 2015. Ia juga dinobatkan menjadi Pemain Terbaik Man United di bulan yang sama. Torehan 10 gol dari 35 penampilan pun menghiasi musim keduanya.
Pada maret 2016, Ban kapten pernah melingkari lengannya di laga kontra Watford dan mencetak gol tendangan bebas. Di bulan yang sama, Mata mendapatkan kartu merah pertamanya sepanjang karir setelah mendapatkan dua kartu kuning kontra West Brom.
Pada musim 2016/17 Mata kembali ber-reuni dengan Jose Mourinho yang menjualnya kala mereka bekerja untuk Chelsea. Di musim tersebut, Mata membantu setan meraih dua gelar sekaligus yakni trofi piala Liga dan Liga Europa.
Di musim-musim selanjutnya, torehan golnya menurun, yang mana ia hanya mencetak 3 gol dari 40 laga di musim 2017/18 serta 6 gol dari 32 pertandingan pada 2018/19. Mata kemudian kembali jadi andalan setan merah untuk musim berikutnya.
Dalam pentas Internasional, Mata membantu Spanyol memenangkan piala Eropa U-19 2006, di mana ia adalah pemain kunci. Setahun kemudian, Mata memperkuat timnas u-21 Spanyol. Dan pada 28 Maret 2009, ia melakukan debutnya untuk timnas Senior di ajang kualifikasi Piala Dunia 2010 melawan Turki.
Piala Konfederasi 2009 menjadi turnamen pertama Mata bersama timnas Spanyol. Pada 9 september di tahun yang sama, Mata mencetak gol pertamanya untuk timnas senior. Mata lalu menjadi bagian timnas Spanyol yang menjuarai piala dunia 2010, di mana dirinya hanya bermain selama 20 menit dalam ajang yang dihelat di Afrika Selatan.
Tahun 2011, Mata kembali membela tim u-21 Spanyol dan memenangkan kejuaraan piala eropa di mana dirinya terpilih sebagai pemain terbaik.
Selanjutnya, piala eropa 2012, Olimpiade london 2012, dan piala dunia 2014 menjadi panggung Juan Mata bersama skuad La Furia Roja meskipun bukan sebagai pemain inti. Pemain berpostur 170 cm ini telah jalanai 41 penampilan dan mencetak 10 gol untuk timnas senior.
Dalam kehidupan asmara, Mata berpacaran dengan wanita bernama Evelinna Kamph yang merupakan selebriti media sosial yang miliki banyak penggemar.
Menjadi bintang lapangan membuat Mata tentunya miliki banyak fans, salah satu fans berat Mata berasal dari bintang aktris Hollywood, Julia Roberts.
Secara permainan, Juan Mata mempunyai skill sebagai gelandang serang yang sangat baik. Ia dikenal dengan operan, umpan, dan tekniknya yang mumpuni. Tidak hanya jenius di lapangan, namun ia juga pandai di bidang pendidikan, Mata tercatat telah memiliki dua gelar akademik yakni bidang pemasaran dan ilmu olahraga.
Selain tenis meja, hobi Mata adalah jalan-jalan keliling kota. Selain itu, Mata juga penggemar berat Tenis, ia mengaku mengidolakan Rafael Nadal yang ia anggap sebagai atlet terhebat Spanyol. Keduanya merupakan teman dekat.
Di usianya yang baru kepala tiga masih banyak hal yang bisa dilakukan Mata di lapangan hijau.