Lautaro Javier Martinez lahir pada 22 Agustus 1997 di Bahia Blanca, Argentina. Lautaro merupakan putra kedua dari pasangan Mario Martinez dan Karina Vanesa Gutierez. Ayahnya, Mario merupakan pesepak bola yang pada awalnya cukup sukses namun selanjutnya menjadi pesepak bola amatir dan alami kesulitan keuangan.
Lautaro memiliki kakak laki-laki bernama Alan dan adiknya yang bernama Jano. Meskipun ia di besarkan di daerah yang sebagian besar dicirikan dengan orang-orang kaya, Lautaro Martinez, bagaimana pun mempunyai masa kecil yang suram, keluarganya termasuk kategori orang tak punya.
Tak ada yang bisa dibanggakan dari keluarganya kecuali kisah ayahnya yang cukup berhasil sewaktu jadi pesepak bola. Setelah ayahnya pensiun dari sepak bola, sulit bagi ayah Lautaro untuk melupakan sepak bola. Sang ayah sangat menginginkan anak-anaknya lah yang kelak akan melanjutkan profesinya.
Saat kecil, Lautaro sering diberi pengetahuan tentang olahraga sepak bola oleh ayahnya, hingga lama-kelamaan ia mempunyai cita-cita mulia untuk melanjutkan perjuangan ayahnya, yaitu menjadi pesepak bola profesional.
Lautaro terus fokus dalam mengolah si kulit bundar, tekad dan semangatnya kala itu membuatnya memberanikan diri mendaftar di klub lokal kota kelahirannya, Liniers. Berbekal ilmu yang pernah diberikan oleh ayahnya, ia berhasil lulus ujian dan diterima di klub pertamanya tersebut.
Selama menimba ilmu sepak bola di Liniers, Lautaro harus pergi-pulang ke tempat latihan akademi dengan menggunakan kereta api dan bus dari rumahnya. Pagi ia harus berangkat kemudian sore harinya ia pulang.
Lautaro terus mempraktekkan ilmu yang pernah diberikan oleh ayahnya. Ilmu yang dipraktekan tak sia-sia karena ia berhasil tampil menonjol dan menembus jajaran tim junior Liniers. Ambisinya tumbuh beriringan dengan kemajuannya. Hal ini membuat para pencari bakat klub-klub besar Argentina meminatinya.
Pada usia 15 tahun, Lautaro diundang Boca Juniors untuk menjalani tahap seleksi. Namun Lautaro harus menghadapi kenyataan pahit setelah Boca enggan merekrutnya. Pihak Boca menganggap Lautaro tidak layak bermain di klub sebesar Boca karena tidak mempunyai kekuatan maupun kecepatan.
Meski dikecewakan, Lautaro tidak menyerah, satu tahun kemudian, penampilannya yang memukau di usia muda menarik perhatian pelatih sementara Racing Club, Fabio Radaelli yang mengontraknya pada januari 2014.
Tak lama setelah bergabung dengan klub, Lautaro mulai menderita kerinduan dan ingin kembali ke kampung halamannya. Ia akhirnya diyakinkan oleh rekan setimnya Braian Mansilla untuk tetap dan terus mencetak 53 gol dalam 64 penampilan untuk tim junior Racing Club.
Pada tahun 2015, terjadi kesepakatan antara Racing Club dan klub Spanyol Real Madrid untuk memboyong Lautaro tetapi ia memilih untuk tetap di Argentina. Sang ayah kemudian mengungkapkan bahwa Lautaro memilih untuk tetap bersama Racing pada saat itu karena ia belum siap untuk meninggalkan klub.
Prestasi gemilang di tim junior tersebut membuatnya dipromosikan untuk membela tim utama. Lautaro akhirnya membuat debut di liga Argentina pada 1 november 2015 ketika ia masuk menggantikan Diego Milito di babak kedua. Pertandingan itu sendiri dimenangkan Racing 3-0 atas Crucero Del Norte.
Pada April 2017, Lautaro untuk pertama kalinya di usir dari lapangan setelah menerima dua kartu kuning pada laga melawan Argentino. Gol pertamanya untuk tim senior Racing hadir di bulan November 2016 ke gawang Huracan.
Setelah cederanya Lisandro Lopez, Lautaro dijadikan striker utama untuk musim 2016/17. Di musim itu ia mencetak 9 gol dari 23 penampilan Liga. Lautaro terus menunjukan penampilan apiknya bersama Racing. Ia sempat menjalani tes medis di Atletico madrid yang membuat rumor bahwa ia akan segera bergabung dengan klub Spanyol tersebut.
Namun, Racing Club membantah rumor tersebut, tak ingin pemain andalannya pindah, Racing memberi perpanjangan kontrak. Racing juga mengkritik orang-orang yang membawa Lautaro untuk menjalani tes medis di Atletico, yang menurutnya itu dilakukan tanpa ijin.
Pada 27 februari 2018, Lautaro menciptakan hattrick ketika timnya menang 4-2 atas Cruzeiro di Copa Libertadores. Pada bulan yang sama, Lautaro dikaitkan dengan Inter milan dan pada bulan Mei, presiden Racing Club Victor Blanco mengonfirmasi kepindahan Lautaro ke Inter Milan.
Lautaro secara resmi bergabung dengan Inter pada 4 juli 2018 dengan biaya transfer 22,7 juta Euro atau Rp 360 miliar dan ia menandatangani kontrak selama lima tahun. Dan musim 2018/19 lah Lautaro akan menjajal kemampuannya untuk pertama kali di eropa. Saat di Inter ia banyak dibantu oleh sesama pemain Argentina, Mauro Icardi.
Lautaro melakukan debutnya setelah sepuluh hari menginjakkan kaki di kota Milan yakni saat melawan klub Swiss Lugano di laga persahabatan. Laga itu dimenangkan Inter dengan skor 3-0, Lautaro sendiri mencetak satu gol.
Debut kompetitifnya terjadi pada 19 Agustus ketika Inter kalah 0-1 dari Sassuolo di laga pertama Serie A. Lautaro lalu mencetak gol pertamanya di Liga kala melawan Cagliari, ia membuka kemenangan 2-0 di San Siro.
Pada 14 februari 2019, Lautaro menciptakan gol pertamanya di kompetisi eropa, kala itu ia menjaringkan penalti dan membantu Inter meraih kemenangan atas Rapid Wien pada leg pertama babak 32 besar Europa League.
Beberapa hari kemudian, pertama kalinya ia tampil pada Derby Della Madonina, menciptakan assist dan mencetak gol yang membantu Inter raih kemenangan dengan skor 3-2. Musim pertamanya bersama Nerrazuri dilalui dengan mencetak 9 gol dari 35 pertandingan di semua kompetisi.
Pada 2 Oktober 2019, Lautaro mencetak gol pertamanya di Liga Champions eropa saat kalah 2-1 dari Barcelona di babak penyisihan grup. Hal itu, menjadikannya sebagai pemain pertama sejak Roberto Boninsegna pada tahun 1970 yang mencetak gol di Camp Nou untuk Inter.
Dalam pentas Internasional, Lautaro mengawalinya dengan memperkuat Argentina u-20. Ia mewakili tim Tango di Kejuaraan Sepak Bola Pemuda Amerika Selatan 2017 di mana ia berakhir sebagai pencetak gol terbanyak dengan lima gol. Di tahun yang sama, Lautaro juga memperkuat Argentina di piala dunia u-20 dan sempat menerima kartu merah dalam laga kontra Inggris setelah menyerang Fikayo Tomori.
Pada maret 2018, Lautaro untuk pertama kalinya mendapat panggilan dari timnas senior, ia lalu melakukan debut pada 27 maret dalam pertandingan melawan Spanyol. Di mana ia masuk menggantikan Gonzalo Higuain dan Argentina kalah dalam laga itu dengan skor 1-6.
Lautaro sempat masuk daftar pemain sementara untuk piala dunia 2018 tetapi ia akhirnya tak di masukan dalam skuad 23 pemain. Ia tampil sebagai starter kali pertama di laga persahabatan melawan Irak, di mana ia juga mencetak gol internasional pertamanya untuk timnas senior dan membantu timnya menang 2-0.
Lautaro kemudian bertandem dengan Lionel Messi di ajang Copa America 2019. Performanya di turnamen tersebut membuat penggemar melabelinya sebagai penyerang masa depan tim tango. Pada 10 September 2019, Lautaro mencetak hattrik Internasional pertamanya ketika Argentina menang 4-0 atas Meksiko di laga persahabatan.
Dalam hubungan pribadinya, Lautaro menjalin kekasih dengan Sol Perez, namun hubungan mereka kandas karena seringnya bertengkar. Tanda-tanda perpisahan mereka dimulai ketika sol perez tidak mau hijrah ke Italia setelah pacarnya resmi memperkuat Inter.
Tak butuh waktu lama, berbekal tampilan fisik dan uang, Lautaro menjalin cinta dengan model Argentina, Agustina Gandolfo. Tidak seperti Sol Perez, Agustina berhasil ia ajak untuk pindah ke eropa.
Pria yang dikenal baik hati ini juga sangat menyayangi anjing miliknya. Meskipun dalam karirnya menemui banyak rintangan, selama bersama Racing Club, Lautaro kerap meluangkan waktunya untuk menjenguk orang-orang sakit dan memberinya hadiah.
Lautaro termasuk pesepak bola yang tidak suka berfoya-foya, ia menjalani kehidupan dengan gaya sederhana. Ia sangat baik mengelola keuangannya dan tidak suka menghambur-hamburkan uang untuk keperluan yang tidak penting.
Di usianya yang masih 22 tahun, masih banyak hal yang bisa ia lakukan di masa depan. Publik juga pasti mengharapkan sosoknya akan menggantikan peran Lionel Messi maupun Kun Aguero di lini depan timnas Argentina.