Marcelo Viera Da Silva Junior lahir pada tanggal 12 mei 1988 di Rio De Janeiro, Brasil. Marcelo di lahirkan dari pasangan Marcelo Viera Da Silva dan Maria Da Silva. Sang ayah merupakan petugas pemadam kebakaran, sedangkan sang ibu adalah mantan guru. Marcelo memiliki saudara perempuan bernama Julia Viera.
Marcelo tumbuh di kawasan Catete, Rio De Janeiro. Kampung halamannya dikenal sebagai lingkungan yang penduduknya berpendapatan rendah. Bahkan orang tua Marcelo tergolong ke dalam keluarga miskin. Kedua orang tuanya yang berpenghasilan rendah tak mampu memenuhi semua keinginan Marcelo.
Marcelo kecil dikenal sebagai anak yang normal dan selalu terlihat bahagia walaupun orang tuanya tidak memiliki banyak uang. Melihat kondisi ekonomi orang tuanya Marcelo yang saat itu belum genap berusia 10 tahun memutuskan untuk mencari uang demi membantu ekonomi keluarganya.
Marcelo menganggap sepakbola adalah jalan untuk keluar dari kemiskinan. Marcelo kemudian memilih sepakbola sebagai jalan hidupnya. Sejak kecil Marcelo memang sudah sangat mencintai sepakbola. Ia kerap bermain sepakbola di jalanan.
Pada usia 9 tahun hingga usia 13 tahun Marcelo sempat menggeluti dunia futsal dengan bergabung di klub Fluminense. Hingga pada usia 14 tahun Marcelo masuk ke akademi sepakbola Fluminense.
Dalam perjalanannya, Marcelo hampir meninggalkan sepakbola karena ia tak mampu membayar jasa angkutan Bus yang akan membawanya ke tempat latihan. Namun meski demikian, tekad dan keinginannya mampu mengatasi itu semua.
Klubnya banyak membantu Marcelo, mereka menganggap Marcelo adalah pemain berbakat yang harus dikembangkan. Manajemen Fluminense kerap memenuhi kebutuhan Marcelo.
Selain itu, sang kakek, Senor Pedro, juga sering membiayai semua kebutuhan Marcelo. Bagi Marcelo, sang kakek merupakan sosok paling berjasa dalam hidupnya. Menurutnya, kakeknya bahkan tidak segan membanggakan dirinya saat kecil kepada para tetangga. Sang Kakek juga kerap menemaninya saat pergi ke tempat latihan.
Bahkan, saat pertama kali Marcelo mendapat gaji dari pertandingan sepak bolanya, Marcelo memberikan semua uangnya kepada sang kakek. Namun, Marcelo harus kehilangan orang terkasihnya itu untuk selama-lamanya. Sang kakek meninggal dunia pada Juni 2014.
Kemampuan oleh bolanya yang memukau membuat Marcelo dimasukkan ke tim utama Fluminense pada tahun 2005. Pada tahun yang sama Marcelo memperkuat timnas Brasil di ajang piala dunia u-17, yang mana tim samba berhasil menjadi runner up.
Dengan catatan 30 pertandingan dan mencetak 6 gol bersama tim utama Fluminense, Kemampuan Marcelo mampu menarik minat klub raksasa Spanyol, Real Madrid. Pada saat berusia 18 tahun atau tepatnya bulan januari 2007, Real Madrid resmi memboyongnya ke Santiago Bernabeu.
Saat kedatangannya, presiden klub RamĂłn CalderĂłn mengatakan, “Dia adalah pemain penting bagi kami. Dia adalah pemain muda yang akan menyuntikkan kesegaran ke dalam tim dan merupakan bagian dari rencana kami untuk membawa pemain muda ke dalam skuad. Kami sangat senang karena dia adalah mutiara yang diinginkan beberapa klub Eropa.”
Banyak penonton memuji Marcelo sebagai calon pengganti Roberto Carlos dalam peran bek kiri Madrid. Debut Marcelo bersama Madrid datang sebagai pemain pengganti dalam kekalahan 2-0 melawan Deportivo La Coruña pada 7 Januari 2007.
Pada 14 April 2007, pelatih Fabio Capello memberi Marcelo menit bermain sejak awal untuk kali pertama saat Real Madrid melawan Racing Santander. Dalam laga itu Real Madrid harus menyerah dengan skor 2-1.
Pada musim 2007/08 , Marcelo mulai sering mendapat kesempatan sejak menit awal di bawah manajer baru Bernd Schuster. Kemampuannya, kecepatan berlari melintasi lapangan, menyerang, dan bertahan telah memungkinkannya untuk menjadi pemain yang sangat penting bagi Real Madrid.
Di musim itu, Marcelo juga mencatatkan penampilan perdananya di liga champions eropa saat melawan Werder Bremen pada 18 september 2007. Pada musim itu, Marcelo mencatatkan 32 pertandingan di semua kompetisi bersama Los Blancos.
Marcelo mencetak gol pertamanya ke gawang Sporting Gijon saat membawa Madrid menang 4 gol tanpa balas di La Liga musim 2008/09. Secara keseluruhan pada musim itu Marcelo membukukan 4 gol di semua ajang dari 34 penampilan.
Musim-musim selanjutnya, permainan Marcelo semakin berkembang, ia juga sering mencetak gol di setiap musimnya bersama Real Madrid, tak kurang dari 2 gol berhasil ia lesakan di setiap musim.
Permainan apiknya di sektor bek kiri juga membuat dirinya berhasil menjadi pilihan utama tim senior Brasil. Debutnya bersama skuad senior terjadi saat ia berusia 18 tahun pada september 2006 saat melawan Wales di laga uji coba. Marcelo sempat menjadi bagian tim samba saat meraih medali perunggu Olimpiade 2008 dan medali perak pada olimpiade 2012.
Pada bulan April 2013, Marcelo diresmikan sebagai salah satu ikon baru untuk merek olahraga asal Jerman, Adidas selama acara promosi di toko Bernabéu, ia menampilkan F50 adiZero dan bergabung dengan rekan setimnya di Real Madrid yang juga memakai merek Adidas termasuk Gareth Bale dan Karim Benzema.
Pada musim 2013/14, Marcelo menjadi pemain penting Madrid saat meraih trofi liga champions. Marcelo mencetak gol ketiga Real Madrid di Final Liga Champions 2014 melawan rival sekota Atlético Madrid, pada pertandingan itu El Real menang 4-1.
Kemudian,Marcelo tampil di Piala Dunia 2014 bersama Brasil, Di turnamen tersebut, Marcelo mencetak gol bunuh diri pada menit ke-11 saat pertandingan pembuka melawan Kroasia pada 12 Juni, ia membelokkan tembakan dari Nikica Jelavić untuk gol pertama turnamen. Hal Itu menjadi gol bunuh diri pertama yang dicetak Brasil di Piala Dunia.
Di ajang tersebut, peran Marcelo tak tergantikan di sektor bek kiri Brasil. Impian Marcelo dan rekan-rekannya untuk merebut trofi piala dunia di kandang sendiri pupus akibat kekalahan telak 7-1 di semifinal kontra Jerman. Di akhir turnamen, tim samba pun harus puas menempati peringkat ke empat. Meski begitu, Marcelo berhasil masuk kedalam susunan tim terbaik turnamen.
Pada 10 Juli 2015, Marcelo menandatangani kontrak baru dengan Real Madrid hingga 2020. Musim berikutnya Marcelo mampu mencetak 2 gol dari 41 penampilan di semua kompetisi, ia kembali membantu Madrid meraih trofi liga champions yang ke-11.
Bersama dengan Real Madrid, Marcelo menjalani karir yang cukup sukses, sejak bergabung pada tahun 2007, Perannya cukup signifikan walaupun sempat harus bersaing dengan Fabio Coentrao di sektor bek kiri.
Selama karirnya di Santiago Bernabeu, Marcelo telah memenangkan berbagai gelar, di antaranya adalah empat titel La Liga, empat trofi liga champions, 2 gelar copa del rey, empat trofi piala dunia antar klub, dan tiga gelar piala super spanyol serta piala super eropa.
Sejauh ini, Marcelo telah mencetak 36 gol dari 487 penampilan di semua ajang bersama Madrid. Sebuah torehan gol yang cukup bisa dibanggakan bagi seorang pemain belakang. Beberapa gol yang dicetaknya karena Marcelo sangat rajin membantu serangan Real Madrid.
Dalam kehidupan pribadinya, Marcelo menikahi kekasih yang sudah ia kenal sejak lama Clarice Alves pada tahun 2008. Pada 24 September 2009, hubungan mereka di karuniai anak pertama, seorang putra bernama Enzo Gattuso Alves Vieira. kemudian putra kedua mereka, Liam lahir pada 1 September 2015.Â
Sama seperti kebanyakan pesepakbola lainnya, Marcelo juga memiliki sejumlah tato, termasuk nomor bajunya dan hari kelahiran, tato tersebut berada di lengan kirinya.
Di pentas Internasional, Marcelo menjadi bek kiri utama Brasil sejak tahun 2012. Pencapaian terbaiknya adalah saat merebut gelar juara piala konfederasi 2013. Marcelo masih menjadi andalan Brasil saat tampil di Piala dunia 2018. Hingga saat ini ia sudah koleksi 6 gol dari 58 pertandingan bersama Sellecao.