Marco Asensio lahir pada 21 januari 1996 di Palma, Malorca, Spanyol. Ia lahir dari pasangan Gilberto Asensio dan Maria Gertruida Margaretha Willemsem. Ibu Asensio berasal dari Belanda, bukan kebetulan jika Asensio dan Van Basten memiliki nama depan yang sama.
Setelah kelahiran sang anak, Gilberto mengizinkan istrinya untuk memilih nama untuk bayi mereka, mereka memilih menamai anaknya mirip dengan nama ikon dan pemain sepakbola Belanda, Marco Van Basten. Perlu diketahui bahwa sang ibu merupakan penggemar sepakbola yang mengidolai Marco Van Basten.
Sedangkan, Ayah Asensio merupakan mantan pemain sepakbola yang juga pernah bekerja sebagai karyawan hotel. Sewaktu bermain ayahnya adalah pemain depan yang cukup lincah. Asensio juga memiliki seorang kakak yang berprofesi sebagai pesepakbola bernama Igor.
Sejak kecil, Asensio harus berjuang melawan pertumbuhan lututnya yang tidak normal, hal itu baru bisa benar-benar sembuh saat ia remaja. Asensio sudah menyukai permainan si kulit bundar sejak dini, ia sempat diberikan hadiah sebuah bola dari seseorang.
Tumbuh dewasa, Marco Asensio mengidolakan Real Madrid dan ingin bermain di Santiago Bernabeu, bahkan ia memiliki poster legenda prancis serta El Real, Zinedine Zidane di dinding kamarnya.
Asensio mengawali karirnya dengan bergabung di Akademi Real Malorca. Di sana bakat Asensio terus diasah dan dikembangkan. Cita-citanya untuk menjadi pesepakbola terkenal juga mendapat dukungan penuh dari sang ibu.
Saat berusia 8 tahun, Asensio bersama ibunya tidak sengaja bertemu dengan presiden Real Madrid, Florentino Perez di sebuah pelabuhan. Sang ibu kala itu meminta foto bareng dengan orang nomor satu real madrid tersebut, dan ia juga sempat berujar kepada perez bahwa anaknya suatu saat nanti akan membela Real Madrid.
Sejak pertemuan itu Asensio bertekad kuat agar bisa membela Madrid. Pada usia 15 tahun, Asensio harus kehilangan orang yang dicintainya. Sang bunda meninggal pada 2011 akibat serangan kanker.
Pada 2013, Asensio akhirnya melakukan debut profesionalnya, ketika itu ia bermain membela Real Malorca B pada 27 Oktober dalam laga melawan Recreativo de Huelva di ajang Segunda Division
Pertengahan tahun 2014 Marco Asensio mendapat kejutan dari sang agen, agennya tersebut mengatakan bahwa Real madrid tertarik kepadanya. Penampilan apik Asensio pada musim sebelumnya memang membuat beberapa tim besar kepincut, tak hanya madrid, Barcelona pun juga tertarik untuk mendatangkannya.
Namun kala itu, El Real memberi tawaran lebih besar kepada Real Malorca daripada Barca. Asensio yang merupakan fans Madrid pun tak butuh waktu lama untuk menerima tawaran tersebut. Ia menandatangani kontrak enam tahun dengan biaya 3,9 juta euro atau sekitar Rp 62 Miliar.
Meskipun sudah resmi digaet Madrid, tapi Asensio tidak langsung menjadi pemain utama. Asensio masih bermain untuk Real Malorca hingga akhir musim 2014/15 dengan status pinjaman dari Madrid. Musim selanjutnya ia dipinjamkan ke Espanyol. Bersama klub yang bermarkas di Cornela El Prat itu Asensio mencetak 4 gol dan 12 Assist dari 37 penampilan di semua ajang.
Memasuki musim kompetisi 2016/17 Asensio kembali ke madrid, saat diperkenalkan oleh Florentino Perez dihadapan para fans, ia sempat menitikkan air mata karena teringat oleh ibunya yang dulu mendukung penuh keinginannya untuk bermain di Los Galacticos.
Bersama El Real, Asensio melakukan pertandingan debutnya pada 9 agustus saat menghadapi Sevilla di ajang piala super eropa. Yang mana ia bermain selama 120 menit dalam kemenangan 3-2 El Real atas Sevilla. Penampilannya pun sempat menuai pujian.
Dua belas hari kemudian, ia tampil pertama kali di ajang liga spanyol melawan Real Sociedad, ia juga mencetak salah satu pencetak gol saat madrid menang 3-0. Musim pertamanya di lalui dengan torehan 10 gol dalam 38 pertandingan.
Di musim itu ia membantu Real Madrid juara Liga Spanyol, Piala dunia antar klub dan liga champions eropa. Bahkan dalam partai puncak liga champions melawan Juventus, ia menciptakan satu gol.
Pada musim selanjutnya, penampilannya masih konsisten. Di awal musim ia mencetak gol tendangan jarak jauh ke gawang Barcelona di piala super spanyol. Bulan September 2017, Asensio memperpanjang kontraknya hingga 2023.
Pada Februari tahun 2018 Asensio mencetak dua gol dalam kemenangan tandang 5–3 atas Real Betis, golnya menjadi gol ke-6000 Real Madrid di kompetisi teratas Spanyol.
Di Musim tersebut, Asensio mampu mencetak 11 gol dari 53 pertandingan di semua kompetisi. Ia juga kembali mempersembahkan gelar liga champions untuk real madrid.
Di pentas Internasional, sejak usia 16 tahun Asensio sudah membela La furia roja. Ia kemudian beranjak naik membela timnas u-18 dan u-19 spanyol. Maret 2015 Asensio melakukan debut untuk tim U-21 ketika melawan Norwegia. Empat bulan kemudian ia membantu Spanyol menjuarai piala eropa u-19 yang mana dirinya terpilih sebagai pemain terbaik.
Marco Asensio sebenarnya bisa membela Belanda mengingat ia punya darah belanda dari ibunya. Pada 2016 suporter Tim Oranye sampai membuat sebuah kampenye online dengan tagar #AsensioWillemseninOranje menyusul performa buruk Timnas Belanda di Piala Eropa. Saat itu, Asensio memang belum pernah mengenakan kostum Timnas Spanyol di level senior.
Debutnya bersama tim senior terjadi pada tanggal 29 mei 2016 saat bentrok dengan Swiis. Di ajang Piala dunia 2018, ia bermain dalam tiga pertandingan. Sementara gol pertamanya untuk Spanyol terjadi pada 11 September 2018, saat menang 6-0 atas Kroasia di ajang UEFA Nations League. Hingga kini Asensio sudah mengoleksi 22 caps Internasional.
Penampilan Marco Asensio memang selalu meningkat dari musim ke musim. Musim lalu saja kekasih Marina Muntaner ini mampu mencetak 6 gol, 13 assist dalam 44 laga bersama Real Madrid.
Bahkan mantan pelatih timnas Spanyol, Vicente Del Bosque, pernah menyebut Asensio sebagai pemain muda dengan talenta terbaik di Spanyol pada saat ini. Kini kemampuannya masih selalu dibutuhkan El Real dan tentunya tim nasional Spanyol.