Footballovers, siapa yang tak mengenal Robinho. Robinho adalah pesepakbola Brasil yang sempat disebut-sebut sebagai titisan Pele berkat aksi ciamiknya mengolah si kulit bundar. Lalu bagaimana kisah perjalanan hidupnya, simak ulasannya sebagai berikut.
Robson de Souza, atau yang akrab disapa Robinho, lahir pada 25 Januari 1984 di Sao Vicente, Sao Paulo, Brasil. Dirinya lahir dari pasangan Marina da Silva Souza dan Gilvan de Souza. Robinho lahir dari kelaurga miskin. Lingkungan ia tinggal pun tergolong dalam daerah yang sebagian besar warganya memiliki penghasilan rendah.
Ayah Robinho bekerja sebagai seorang sales. Sementara ibunya merupakan pekerja di sebuah usaha katering. Robinho sangat dekat dengan kedua orang tuanya. Sang ayah terus mendukung dan selalu memberi nasehat. Begitu pula ibunya.
Robinho kecil sudah menunjukkan ketertarikanya pada sepak bola. Diantara semua teman-temannya, Robinho merupakan bocah yang paling unggul. Ketika bermain untuk sebuah tim futsal, Robinho mampu mencetak 73 gol dalam satu musim.
Meski bertubuh kecil, Robinho tak segan untuk berlari dan mengecoh lawan. Penyelesaian akhirnya sebagai seorang bocah pun terbilang istimewa. Saat berusia 15 tahun, Robinho menarik perhatian legenda sepak bola, Pele. Sejak pertama kali bertemu, Pele terkesan dengan bakat Robinho dan terus membimbing bocah mungil itu agar semakin berkembang.
Bergabung dengan Santos…….
Hingga tepat pada usia 18 tahun, Robinho resmi menandatangani kontrak dengan Santos berkat bantuan Pele.
Memulai debut pertamanya, Robinho yang masih berusia 18 tahun bermain di kompetisi ternama Brasil, Campeonato Brasileiro. Ia terus bermain gemilang dan berhasil membawa timnya menduduki peringkat pertama.
Sejak saat itu, Robinho terus menjadi sorotan. Pada tahun 2004, banyak tim-tim eropa ingin merekrutnya tetapi Santos enggan melepas pemain bintangnya itu.
Bersama Santos, ia sukses menjebol gawang lawan sebanyak 47 kali dalam 108 penampilannya. Dan memenangkan 2 trofi liga Brasil. Bakat luar biasanya pun diketahui raksasa Spanyol, Real Madrid.
Direkrut Real Madrid…….
Hingga pada akhirnya, bintang baru sepakbola brasil itu direkrut Real Madrid pada musim panas tahun 2005 dengan biaya 24 juta euro atau sekitar Rp 384 Miliar. Di El Real Robinho diberikan nomor punggung 10 yang sebelumnya dikenakan oleh Luis Figo.
Di musim pertamanya bersama el Real, Robinho sukses mencetak 14 gol dari 37 pertandingan yang ia jalani. Di musim selanjutnya permainan Robinho masih stabil, ia bahkan menjadi Man Of The match dalam laga El Classico.
Dengan sumbangsihnya itu, Robinho sukses mempersembahkan gelar La Liga bagi Los Galacticos pada tahun 2007. Gelar itu juga menjadi yang ketiga sepanjang kariernya.
Musim 2007/08, Robinho mengakhirinya dengan torehan 11 gol dan 8 assist di liga, serta tambahan 4 gol di kompetisi Liga Champions Eropa. Akan tetapi, kariernya tak berjalan mulus setelah mengalami cedera. Robinho harus beristirahat dalam waktu yang cukup lama.
Setelah kembali bermain, Robinho tak mampu menampilkan permainan terbaiknya. Saat mendapat tawaran perpanjangan kontrak, dirinya justru menolak karena saat itu Madrid sedang diterpa isu akan mendatangkan mega bintang asal Portugal, Cristiano Ronaldo.
Bergabung ke Manchester City…..
Setelah memutuskan untuk tidak menerima tawaran tersebut, Robinho terbang ke Inggris untuk bergabung dengan Manchester City. Pada september 2008, pemain mungil ini resmi menginjakkan kakinya di kota Manchester dan menandatangani kontrak selama empat tahun kedepan.
Robinho memulai debut pertamanya melawan Chelsea pada 13 September 2008. Ia berhasil menyumbang satu gol dan membawa City menang dengan skor 3-1. Pada 26 oktober 2008, Robinho mencetak hattrick pertamanya di Premier League saat City berhasil menumpaskan perlawanan Stoke city.
Musim tersebut ia akhiri dengan predikat sebagai top skor Manchester City dengan torehan 14 gol dalam 31 penampilan di liga primer.
Di musim keduanya, Robinho gagal bermain apik setelah kembali mengalami cedera. Meski begitu, ia telah tampil sebanyak 12 laga bersama Manchester City dan mencetak 1 gol
Karena cederanya tak kunjung sembuh, Robinho mulai kehilangan tempat di Manchester City. Ketika kembali pun penampilannya cenderung tidak konsisten. Karena hal tersebut, Pada januari 2010, Robinho kembali ke Santos dengan status pemain pinjaman selama enam bulan.
Setelah masa peminjamannya selesai, Robinho ingin tetap stay di Santos. Namun, Manchester City menolak dan memaksanya kembali ke Inggris. Karena sudah setengah hati bermain untuk tim Manchester tersebut, Robinho menolak untuk memperpanjang kontrak.
Meski sempat ikut dalam laga pra musim The Citizen di tahun 2010, Robinho mengatakan jika ia ingin pindah ke klub lain.
Di gaet AC Milan….
Mengetahui situasi sang pemain, raksasa Italia, AC Milan, bergerak cepat. Mereka mengajukan tawaran kepada City senilai 18 juta euro atau sekitar Rp 288 Miliar. Dan tepat pada 31 Agustus 2010, Robinho menandatangani kontrak selama empat tahun dengan il Rossonero.
Debutnya dengan tim merah hitam berbuah kekalahan. Namun, tak berselang lama ia sukses mencetak gol dan membawa Milan menang melawan Chievo dengan skor 3-1.
Apa yang terjadi pada Robinho di Milan, hampir sama seperti yang terjadi pada dua klub pertamanya di Benua Biru. Musim 2010/2011 yang menjadi musim pertamanya di Italia dilalui dengan manis, 14 gol dalam 34 pertandingan menjadi sebuah catatan yang bagus. Di musim yang sama ia menyumbangkan trofi Serie A dan piala supercopa.
Dua musim pertamanya membela panji Milan, Robinho sering mendapatkan kepercayaan pelatih dan bermain cukup baik.
Setelah kembali mengalami cedera untuk kesekian kalinya, Robinho mengakhiri kontrak dengan AC Milan dan memutuskan untuk kembali ke Santos pada tahun 2014.
Petualangannya setelah lepas dari Milan cenderung tak beraturan. Robinho seolah kehilangan arah dan sempat beberapa kali berganti klub.
Setelah bermain untuk Santos, Robinho berlabuh ke negeri Tirai Bambu. Ia bermain di Guanzhao Evergrande pada tahun 2015. Di klub barunya tersebut, Robinho kembali dilatih oleh pelatih asal Brasil, Luiz Felipe Scolari.
Robinho tidak dapat berbuat lebih meskipun sudah mencari klub sampai ke Benua Asia. 10 pertandingan di China Super League dengan koleksi tiga gol sepertinya menjadi hasil yang mampu diraih olehnya.
Pada akhir tahun 2015 Robinho memutuskan untuk mengakhiri kariernya di liga China dan memilih untuk kembali ke Brasil untuk memperkuat Atletico Mineiro. Bersama Atletico Mineiro, Robinho kembali menemukan performa terbaiknya, torehan 38 gol dari 109 penampilan selama dua musim menjadi pembuktian kualitasnya.
Pada akhir tahun 2017, ia sempat divonis hukuman 9 tahun penjara setelah terlibat dalam kasus pemerkosaan terhadap gadis Albania yang berusia 22 tahun. Kejadian itu ia lakukan di tahun 2013. Setelah melakukan banding dan terjadi perundingan, Robinho kabarnya bebas dari kasus tersebut.
Kini, Robinho berstatus sebagai pemain Basaksehir di liga Turki sejak januari 2019 setelah ditransfer dari Sivasspor.
Kehidupan Pribadi…
Dalam kehidupan Pribadi. Pada tahun 2009, Robinho melangsungkan pernikahan dengan seorang wanita cantik bernama Vivian Guglielminetti, Buah dari cintanya, Robinho dianugerahi dua orang anak bernama Robson Jr dan Gianluca.
Karir di Tim Nasional…..
Bersama timnas Brasil, Robinho melakukan debut pada 13 juli 2003 di ajang turnamen Piala Emas Concacaf, Saat melawan Meksiko. Namun waktu itu tim Brasil menurunkan skuad tim u-23. Sementara gol pertamanya untuk Brasil terjadi kala menghadapi Paraguay diajang kualifikasi piala dunia 2006.
Bersama tim samba, Robinho telah mentas di berbagai ajang bergengsi seperti Copa America, Piala Konfederasi dan Piala Dunia. Prestasi terbaiknya tentu saja saat membawa Samba Brasil menjuarai Copa America 2007. Diajang tersebut ia dinobatkan sebagai pemain terbaik.
Kini ia sudah jarang mendapatkan panggilan timnas Brasil. Bermain untuk Brasil ia telah mencetak 28 gol dalam 100 laga.
Itulah kisah perjalanan hidup Robinho.