Samuel Yves Umtiti lahir pada tanggal 14 november 1993 di Yaounde, ibukota Kamerun. Ia lahir dari ibu bernama Annie Ngo Um. Umtiti berasal dari keluarga miskin. Dalam upaya untuk bertahan hidup, orang tuanya menyerahkan umtiti kepada seorang kerabat yang membawanya ke Prancis untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
Peristiwa itu terjadi ketika Umtiti berusia 2 tahun, di Prancis Umtiti tumbuh bersama keluarga besar imigran asal Kamerun. Pada saat itu, Prancis dan seluruh dunia menyaksikan kehebatan timnas Kamerun di era 90-an. Ini menjadi dorongan semangay bagi imigran Kamerun di Prancis untuk menjadi pemain sepak bola.
Keberhasilan Kamerun di era tersebut mempunyai efek yang sangat kuat terhadap imigran asal Afrika di Prancis. Pada era itu lahir beberapa pemain imigran seperti Paul Pogba, Romelu Lukaku, dan Raphael Varane.
Pada pertengahan era 90-an, banyak orang kulit hitam di prancis yang membela klub-klub lokal, tak terkecuali Samuel Umtiti.
Sang ibu selalu menekankan Umtiti akan pentingnya kerja keras, ibunya juga selalu memberikan dorongan semangat agar Umtiti menjadi seseorang yang lebih baik. Berkat kerja kerasnya, Umtiti mampu menciptakan jalan bagi kehidupannya sendiri.
Pada tahun 1998, ada motivasi tambahan sehubungan dengan gencarnya dominasi imigran afrika di Prancis. Pemimpinnya adalah Zinedine Zidane yang penampilannya sangat menakjubkan di piala dunia 1998.
Hal itu membuat Umtiti termotivasi untuk menjadi pesepak bola profesional, ia lalu bergabung dengan Menival Fc yang berlokasi di Lyon, Prancis.
Bersama Menival FC Umtiti menunjukan potensinya. Penampilan apiknya membuat Lyon tertarik untuk merekrutnya. Di usia 8 tahun, akhirnya Umtiti bergabung dengan akademi Lyon, posisi awalnya saat itu adalah pemain depan, kemudian perlahan-lahan bergeser ke tengah dan mulai menemukan jati dirinya sebagai pemain bertahan.
Setelah menghabiskan waktu 8 tahun di akademi, Pada agustus 2011 Umtiti di masukan ke tim senior Lyon. Ia melakukan debut profesionalnya untuk Lyon pada 8 januari 2012 melawan Rival sekota, Lyon-Duchère di ajang Coupe de France. Pada laga itu Lyon menang 3-1.
Enam hari kemudian, Umtiti melakukan debut Ligue 1 lawan Montpellier, dalam laga itu Umtiti bermain selama 90 menit saat timnya kalah tipis 1-0. Dalam musim debutnya Umtiti membuat total 18 penampilan di semua kompetisi.
Pada musim 2012/13, Umtiti menjadi anggota reguler skuad utama Lyon. Pada 12 Januari 2013, Umtiti mencetak gol pertama dalam karir profesionalnya saat memenangkan pertandingan 2-1 melawan tuan rumah Troyes. Ia menyelesaikan musim dengan 32 penampilan di semua kompetisi dan mencetak dua gol.
Pada Februari 2015, Umtiti mencatatkan penampilan ke-100 bersama Lyon dalam laga melawan Bordeaux. Bulan September pada tahun yang sama, ia mengenakan ban kapten Lyon untuk kali pertama. Hal ini menunjukkan kalau ia terlahir sebagai seorang pemimpin.
Bersama Lyon, Umtiti telah menghadapi tiga klub asal Spanyol di ajang Liga Europa, yaitu Athletic Bilbao, Real Betis dan Valencia. Dari enam laga tersebut, Umtiti mencatat empat kemenangan, satu hasil imbang dan satu kekalahan.
Lima musim membela panji kebesaran Lyon, Umtiti tampil begitu mengesankan, ia bermain dalam 170 pertandingan dan mencetak lima gol. Dua trofi berhasil dipersembahkan yakni Coupe De France dan Thropee des champions. Dirinya juga menjadi pemain terbaik di Lyon versi Suporter.
Penampilan apiknya membuat raksasa spanyol, Barcelona tertarik. Pada 30 Juni 2016, Umtiti resmi menandatangani kontrak dengan Blaugrana dengan biaya transfer sebesar 25 juta euro atau sekitar Rp 400 miliar.
Pada 17 Agustus, Umtiti membuat penampilan pertamanya untuk Barcelona di leg kedua Supercopa de España 2016 melawan sevilla yang dimenangkan Barcelona 3-0 dan berhak raih trofi.
Hampir setahun menginjakkan kaki di Barcelona, Umtiti mencetak gol pertamanya untuk klub, pada 4 Maret 2017, melawan Celta de Vigo dengan Barcelona menang 5-0 di Camp Nou.
Umtiti mengakhiri musim pertamanya di Spanyol dengan memenangkan Copa del Rey 2016/17, dalam laga final dirinya menjadi pilihan utama dalam pusat pertahanan bersama Gerard Piqué. Di musim itu, Umtiti tampil sebanyak 43 kali di semua kompetisi.
Di musim selanjutnya, Umtiti mengawalinya dengan penampilan luar biasa di bawah bimbingan manajer baru Ernesto Valverde. Pada 2 desember 2017, Umtiti mengalami cedera hamstring yang membuatnya harus absen selama delapan minggu.
Setelah sembuh, Umtiti kembali tampil memperkuat Blaugrana. Dalam laga melawan Espanyol, Umtiti mengamuk di lapangan usai pertandingan karena ia mendapat pelecehan rasis dari striker tuan rumah, Sergio Garcia. Beruntung, rekan satu timnya, Gerard Pique, mampu menahan Umtiti sebelum keributan terjadi di atas lapangan.
Pada april 2018, ia mencetak gol kemenangan atas Valencia. Masih dalam bulan yang sama, Umtiti bemain sangat baik dalam laga final copa del rey ketika Barcelona mengalahkan Sevilla 5-0 di Wanda Metropolitano.
Di musim tersebut, Umtiti juga merasakan gelar La Liga untuk kali pertama, musim keduanya di camp nou dicatat dengan 40 penampilan dan mencetak satu gol di semua kompetisi.
Pada 3 juni 2018, Umtiti menandatangani perpanjangan kontrak dengan kubu Barcelona. Di musim 2018/19 Umtiti hanya tampil dalam 14 pertandingan bersama Los Cules.
Di pentas Internasional, Umtiti membela tim nasional Prancis di level u-17 hingga u-21, ia merupakan bagian penting saat Prancis menjadi juara piala dunia u-20 2013. Sempat ada keinginan dari federasi sepakbola Kamerun untuk membujuk Umtiti perkuat timnas senior Kamerun, namun tak berhasil.
Umtiti akhirnya melakukan debutnya di timnas senior Prancis pada 3 juli 2016 melawan Islandia di babak perempat final piala eropa.
Umtiti kemudian mendapatkan komentar yang sangat positif untuk penampilannya di semi final melawan juara dunia, Jerman. Satu tahun kemudian Umtiti mencetak gol pertamanya untuk Prancis, ketika menyamakan kedudukan melawan Inggris dalam kemenangan 3-2 pada pertandingan persahabatan di kota Paris.
Umtiti masuk ke dalam skuad prancis yang tampil di piala dunia 2018, dalam turnamen yang berlangsung di Rusia, Umtiti menjadi pilihan utama dan tampil mengesankan ketika membawa Les Bleus keluar sebagai juara. Ia juga mencetak satu gol saat prancis menang 1-0 atas Belgia di semifinal.
Ketika bermain, Umtiti tangguh dalam duel udara karena memiliki tinggi badan 181 cm. Tak hanya itu saja, Umtiti juga lihai dalam melepaskan tembakan bebas.
Dalam keluarganya, Umtiti memiliki seorang kakak laki-laki bernama Yannick, Yannick memiliki pengaruh yang besar terhadap kehidupan Umtiti. Saat ini Yannick menjadi agen Umtiti dan berperan dalam segala hal yang berkaitan dengan transfer Umtiti ke klub lain.
Kekasih dari Alexa Dulauroy ini sedang berada dalam usia emas sebagai pesepak bola, penampilannya yang sangat tenang membuatnya bisa menjadi bek terbaik di dunia.