Dunia sepakbola kembali diguncangkan oleh aksi pemain muda. Setelah Kylian Mbappe, Kai Havertz, hingga Ansu Fati, kini muncul nama pemain asal Norwegia yang akrab dipanggil Erling Haaland.
Munculnya nama Haaland ke permukaan merupakan hal wajar. Pasalnya, pemain yang membela klub Austria, RB Slazburg ini membuat kejutan di kompetisi Liga Champions Eropa. Dirinya berhasil menyamai rekor Wayne Rooney dalam hal mencetak hattrick pada laga debutnya di Liga Champions.
Ketika itu, Salzburg menghajar KRC Genk dengan skor telak 6-2. Tiga dari enam gol Salzburg diborong Haaland, dan hebatnya, semua gol yang dicetak hadir di babak pertama.
Haaland membuka keunggulan timnya saat laga baru berjalan dua menit. Lalu menambah satu gol di menit ke-34, untuk kemudian melengkapinya dengan gol ketiga di ujung babak pertama.
Sebetulnya, ini bukan hal baru bagi Haaland. Tercatat, ia pernah mencetak rekor 9 gol dalam satu pertandingan di Piala Dunia U-20. Hal itu ia lakukan saat membawa Norwegia menaklukkan Honduras dengan skor 12-0 dalam laga ketiga babak penyisihan grup Piala Dunia U-20 2019.
Berkat catatan itu, Haaland memecahkan rekor sebagai pencetak gol terbanyak dalam sebuah laga Piala Dunia U-20.
Berkat 9 golnya itu pula, Haaland berhasil memecahkan rekor yang dipegang Adailton, yang mencetak enam gol untuk Brasil dalam kemenangan 10-3 atas Korea Selatan pada tahun 1997.
Di musim ini saja, Erling Haaland sudah mencetak 11 gol dari lima pertandingan bersama Salzburg di pentas Liga Austria. Dari 11 gol tersebut, dia mencatakan dua hattrick, yakni saat melawan Wolfsberger AC dan Hartberg.
Membuat dunia kagum lewat aksi menjebol gawang lawan, siapa sebenarnya Erling Haaland?
Erling Braut Haaland, lahir di Leeds, Inggris, 21 Juli 2000. Meski lahir di tanah Britania, Erling Haaland memiliki kewarganegaraan Norwegia. Hal itu dikarenakan saat ia lahir, ayah dari Erling Haaland, Alf-Inge Haaland, yang juga pernah berprofesi sebagai pesepakbola profesional, telah merampungkan transfer dari Leeds United menuju Manchester City.
Alf-Inge Haaland merupakan pemain internasional Norwegia. Namun karier Alf-Inge Haaland berakhir setelah mendapat tekel horror dari legenda Manchester United, Roy Keane.
Alf-Inge Haaland dan Roy Keane memang mempunyai cerita menarik. Keane mengalami cedera ligamen lutut anterior ketika berupaya melanggar Alf Inge Haaland pada September 1997. Saat itu, Alf Inge masih bermain untuk Leeds. Dalam kondisi Keane yang cedera, Alf IngeHaaland mengkritiknya habis-habisan, serta menuding Keane berpura-pura cedera untuk menghindari hukuman karena melanggarnya.
Empat tahun berselang, Keane membalas dendam terhadap Alf Inge, dengan sengaja mencederainya dalam laga pada April 2001. Ketika itu, Alf Inge berseragam Manchester City. Keane mendapatkan kartu merah akibat tindakan itu, kemudian memperoleh hukuman hingga lima pertandingan.
Kembali ke Erling Haaland.
Tak seperti ayahnya yang bermain sebagai gelandang maupun bek kanan, Erling Haaland bermain sebagai striker utama. Awal karier Erling dimulai dari klub Byrne FK. Pada musim 2016/17, Haaland dilirik oleh salah satu klub besar Norwegia, Molde. Saat itu, boleh dibilang potensi Erling Haaland ikut terasah oleh legenda Norwegia yang kini menjadi pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer.
Setelah puas membela Molde, pada musim ini Haaland menjalani karier bersama RB Salzburg, raksasa Liga Austria. Perlu diketahui sebelum bergabung dengan RB Salzburg, Haaland juga diminati Juventus dan Bayer Leverkusen. Meski tersanjung dengan tawaran yang diajukan Si Nyonya Tua, Haaland merasa kalau saat itu RB Salzburg menjadi klub yang paling menginginkannya.
Seperti yang sudah disinggung diawal, musim ini juga sekaligus menjadi debutnya di Liga Champions kala berhadapan dengan KRC Genk. Hattrick nya ke gawang klub asal Belgia itu membuatnya menjadi remaja ketiga yang mencetak hattrick pada laga debutnya di Liga Champions, selain Wayne Rooney dan Ayegbeni Yakubu.
Sebagai seorang striker, Erling Haaland memiliki postur yang begitu ideal. Dengan tinggi 1,94 meter, Haaland memiliki keunggulan dalam duel udara. Tak hanya itu, pemain berusia 19 tahun tersebut juga memiliki kecepatan dan penyelesaian yang mengagumkan.
Hingga saat ini, meski mulai menjadi incaran banyak klub-klub besar Eropa, Haaland mengaku bahwa ia punya mimpi untuk membela Leeds United, dan berniat memenangkan gelar bergengsi bersama klub tersebut.
“Aku ingin menjadi yang terbaik. Impianku adalah memenangkan Premier League bersama Leeds,” kata Erling Haaland (dikutip dari express)
Pernyataan itu mungkin tergolong wajar, karena Leeds merupakan kota tempat ia lahir. Selain itu, Leeds United adalah rival klasik Manchester United. Lantas mengapa jika Leeds merupakan rival United? Mungkin, kalian sudah mengetahui jawabannya.
Saat ini, Leeds United masih bermain di Divisi Championship. Klub asuhan Marcelo Bielsa bermain gemilang pada musim 2018/19 lalu. Akan tetapi, mereka tetap gagal promosi ke Premier League.
Baru berusia 19 tahun dan sudah memiliki bekal yang cukup melimpah, akankah Erling Haaland benar-benar kalahkan Manchester United dalam perburuan gelar Liga Primer Inggris di masa mendatang?