Footballovers, sejatinya sepakbola tak bisa dilepaskan dari yang namanya pembinaan usia dini. Untuk menjadi pemain yang hebat memang harus ditempa sejak masih belia. Banyak tempat yang bisa dijadikan untuk mengasah skill mengolah si kulit bundar, salah satunya bisa di SSB atau Akademi.
Di beberapa negara di dunia tentu saja ada tempat khusus untuk mengembangkan bakat pesepakbola muda yang mereka miliki. Tak terkecuali di Negara Prancis, disana juga memiliki sebuah tempat yang namanya Clarefontaine.
Lalu apa sih yang dimaksud dengan Clarefontaine footballovers?
INF Clairefontaine (Institut nasional du football de Clairefontaine), atau biasa disebut Clairefontaine, adalah pusat sepak bola nasional yang berspesialisasi dalam pelatihan sepak bola Prancis. Akademi ini adalah salah satu dari dua belas akademi elit yang berlokasi di sekitar Prancis yang diawasi oleh Federasi Sepak Bola Prancis (FFF).
Clairefontaine merupakan pusat pelatihan nasional untuk para pemain usia 13 sampai 15 tahun atau timnas junior maupun senior. Clairefontaine merupakan tempat yang sangat menyokong pemain-pemain berbakat tim Liga Prancis maupun tim nasional juniornya.
Pendirian Clarefontaine didasari atas kegagalan Prancis yang tidak memperoleh banyak keberhasilan di sepakbola internasional, dan bahkan di turnamen piala eropa atau piala dunia timnas Prancis tidak pernah meraih juara seperti yang dicapai negara tetangga, Italia dan Jerman.
Pada 1960-an, Spanyol dan Inggris juga memperoleh kesuksesan, hal itu memaksa Prancis untuk mendirikan pusat sepakbola untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara eropa yang lain.
Pada tahun 1976, presiden Federasi Sepakbola Prancis dan pejabat lama Fernand Sastre menginginkan pembentukan pusat sepakbola nasional. Hal itu terinspirasi oleh metode pelatih legendaris Rumania, Ștefan Kovács.
Beberapa tahun kemudian, terutama setelah keberhasilan Prancis di Piala Eropa 1984, Federasi sepakbola Prancis memilih Clairefontaine-en-Yvelines sebagai tempatnya.
Kemudian Clairefontaine mulai dibangun pada tahun 1985 dan resmi dibuka pada tahun 1988. Akademi ini terletak 50 km barat daya Paris di Clairefontaine-en-Yvelines dan merupakan salah satu akademi sepakbola paling terkenal di dunia.
Clarefontaine telah menghasilkan banyak pemain hebat bagi sepakbola prancis, dari akademi itu telah lahir seorang superstars, maestro sepakbola, juara dunia, pemain terbaik FIFA, peraih Balon d’or dan lain sebagainya.
Kylian Mbappe adalah salah satu lulusan terbaik Clarefontaine sebelum akhirnya direkrut oleh AS Monaco. Selain Mbappe, pemain seperti Zinedine Zidane, Thiery Henry, Nicolas Anelka, Luis Saha, Blaise Matuidi, Oliver Giroud dan beberapa pemain lain juga produk dari Clarefontaine.
Sisi kelebihan Clarefontaine bila dibandingkan dengan akademi yang lain adalah jika di Clarefontaine tidak mengikat para pemainnya. Maksudnya adalah pemain yang berasal dari akademi klub manapun bisa daftar untuk mengikuti pelatihan di sana tanpa meninggalkan akademi klub sebelumnya, tentu saja melalui proses seleksi.
Di Clarefontaine, para pemain terpilih, nantinya akan berlatih dari hari Senin sampai Jumat. Sementara akhir pekan diberikan waktu untuk pemain mengunjungi keluarganya atau bermain di akademi klubnya masing-masing.
Pada dasarnya, ketika para pemain tersebut berlatih di Clarefontaine, pemain yang tadinya kualitasnya biasa saja akan dikembangkan menjadi pemain hebat. Disana, para pemain akan dilatih agar meningkatkan kondisi fisik, kemudian berlatih taktik, teknik, dan penguatan mental. Selain itu, pelatih juga akan menemukan kekurangan setiap pemain untuk kemudian ditingkatkan.
Dimulai dari meningkatkan kemampuan menggunakan kaki terlemah, membuat pemain bergerak lebih cepat, melatih efektivitas pergerakan pemain, insting cara mencetak gol dan lain-lain.
Selain lapangan sepakbola, disana juga terdapat beberapa fasilitas lain yang bisa dimanfaatkan oleh para pemain. Seperti Bioskop, Perpustakaan, Hotel, Pusat kebugaran, tempat olahraga, Restoran dan tempat bermain game. Pada intinya, semua kebutuhan pemain sepakbola tersedia di sana.
Tak heran model pemusatan latihan dengan fasilitas lengkap seperti Clarefontaine akhirnya ditiru oleh beberapa negara eropa seperti Belgia, Latvia dan Turki.
Kini Clarefontaine telah berjasa dalam melahirkan pemain-pemain hebat milik Prancis, dan tentu saja sejak Clarefontaine berdiri timnas Prancis telah banyak memperoleh Trofi bergengsi. Di antaranya adalah trofi Piala dunia 1998, piala eropa 2000, dan piala dunia 2018.
Hal itu ditambah dengan prestasi berupa runner up piala dunia 2006 dan runner up piala eropa 2016.
Fakta itu membuktikan, bahwa sebelum adanya Clarefontaine, timnas Prancis belum pernah meraih prestasi tertinggi diajang turnamen bergengsi. Pencapaian terbaik hanyalah peringkat ketiga di piala dunia 1958.
Pada tahun 1998, Clarefontaine juga digunakan sebagai basecamp untuk timnas prancis yang tampil Piala Dunia, karena disana dirasa cocok untuk berlatih tanpa adanya gangguan. Pada tahun yang sama,untuk menghormati Fernand Sastre, FFF membuatkan sebuah patung. Patung Sastre kemudian diletakkan di tanah pada tahun 2000.
Selain itu footballovers, klub-klub top eropa juga sering memantau para pemain yang berlatih di Clarefontaine. Mereka memantau bakat-bakat dari Prancis. Manchester United dan Arsenal adalah kesebelasan yang cukup rajin mengirim pemandu bakat mereka. Anthony Martial adalah salah satu contoh yang direkrut united dari sana. Begitu juga dengan Koscielny dan Giroud bagi Arsenal.
Nah Itulah footballovers, kisah tentang Clarefontaine, sebuah tempat yang telah mengubah persepakbolaan Prancis.