• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Friday, February 26, 2021
  • Login
  • Home
  • Story
  • Football Stories
No Result
View All Result
FOOTCHAMPION
  • Home
  • Story
  • Football Stories
No Result
View All Result
FOOTCHAMPION
No Result
View All Result
Home CERITA

Dari Promosi Ke Juara : Kisah FC Kaiserslautern 1997/98, Dongeng Terbesar Bundesliga

Akhairul Anwar by Akhairul Anwar
October 30, 2019
in CERITA
0 0
0
Dari Promosi Ke Juara : Kisah FC Kaiserslautern 1997/98, Dongeng Terbesar Bundesliga
Share on FacebookShare on Twitter

Tak banyak yang tahu klub sepak bola bernama FC Kaiserslautern, maklum klub yang berdiri sejak 1900 ini hanyalah tim medioker di sepak bola Jerman. Ya bisa dibilang kalau di Inggris sekelas Brighton & Hove Albion atau Burnley.

Namun jangan salah, meskipun tidak terlalu terkenal dan dicap sebagai klub papan bawah, FC Kaiserslautern pernah membuat kejutan besar di persepakbolaan Jerman. Peristiwa heroik nan bersejarah itu terjadi pada musim 1997/98.

Saat itu, tidak ada yang menyangka jika tim kecil sekelas Kaiserslautern yang notabene klub yang baru saja promosi ke Bundesliga berhasil menjadi juara pada akhir musim. Hal itu untuk pertama kalinya terjadi dalam sejarah Bundesliga dan hingga saat ini belum ada lagi klub yang mampu mengulangi kisah manis Die Roten Teufel.

Prestasi yang dicapai Kaiserslautern kala itu tentu saja membuat semua orang kaget, pencapaian tersebut juga begitu istimewa mengingat Liga Jerman saat itu tengah berjaya di eropa. Bundesliga begitu kompetitif dengan banyaknya pemain top yang masih bermain di liga tersebut.

Bagi kalian yang mengikuti kompetisi ini tentu familiar dengan nama-nama beken seperti Ulf Kristen (Leverkusen), Fredi Bobic (VFB Stutgart), Stephane Chapuisat (Dortmund), bahkan Toni Polster bintang Austria yang bermain di FC Koln.

Pada tahun 1997 Borussia Dortmund menjuarai Liga Champions dan Schalke 04 menjadi kampiun Piala UEFA. Jadi bisa dibayangkan tim-tim seperti apa yang dikalahkan Kaiserslautern agar bisa meraih trofi Bundesliga.

Kesuksesan yang diraih klub yang saat itu ditangani Otto Rehagel juga tidak main-main karena mereka berhasil mengangkangi kekuatan tradisional Jerman, Bayern Muenchen, yang kala itu masih dilatih Giovanni Trapattoni dengan deretan pemain bintangnya.

FC Kaiserslautern sesungguhnya bukan nama asing di perhelatan sepak bola Jerman. Mereka merupakan salah satu dari 16 klub yang turut meramaikan Bundesliga pada saat pertama kali kompetisi tersebut digelar pada awal 60-an.

Sebelum era Bundesliga, Kaiserslautern sempat merebut dua titel juara Jerman pada tahun 1951 dan 1953. Pemain paling tersohor mereka pada era tersebut tak lain adalah Fritz Walter yang merupakan bagian penting dari skuat Jerman Barat kala menjuarai Piala Dunia 1954.

Sedangkan di Bundesliga, sebelum merebut gelar juara di tahun 1998, mereka sempat meraihnya sekali di tahun 1991. Namun sayang, meski merengkuh DFB Pokal, mereka harus terdegradasi setelah menempati peringkat 16 Bundesliga di akhir musim 1995/96.

Tak lama, Kaiserslautern kembali promosi ke Bundesliga dengan status sebagai kampiun Bundesliga 2. Di Bundesliga, bukan hanya kembali untuk sekadar bertahan, lebih dari itu mereka menciptakan sejarah.

Memasuki musim bersejarah 1997/98, Kaiserslautern mendatangkan Ciriaco Sforza. Pemain Swiss ini didatangkan dari Internazionale Milano dan menjadi jenderal lapangan tengah Kaiserslautern.

Selain Sforza, Kaiserslautern mendatangkan sejumlah nama lainnya seperti Michael Ballack, Marian Hristov dan Andreas Buck. Ballack yang kala itu masih berusia 21 tahun turut berkontribusi pada 16 pertandingan Bundesliga yang dilakoni Kaiserslautern pada musim tersebut.

Keberhasilan Kaiserslautern sendiri diraih dengan perjalanan yang ajaib sejak awal. Di partai pembuka, mereka membungkam tuan rumah Bayern Muenchen 1-0 di Olympia stadion. Otto Rehhagel, sang pelatih, tersenyum puas karena dua tahun sebelumnya pernah dipecat FC Bayern.

Hanya cukup empat pekan, King Otto berhasil membawa tim yang baru saja promosi ke Bundesliga menempati puncak klasemen. Penampilan konsisten terus diperlihatkan Reds Devils hingga akhir musim. Berbagai Kemenangan yang diraih identik dengan skor tipis, meski pernah membantai Wolsfburg dengan skor 4-0.

Kecerdikan King Otto dalam membawa skuadnya bersinar terang sebenarnya sangat sederhana. Dengan modal pemain pas-pasan. King Otto berhasil membangkitkan semangat para pemain tua dan muda untuk bekerja sesuai keinginannya.

Di lini depan, Olaf Marschall, berhasil menjadi runner up top skorer di akhir musim dengan 21 gol. Kalah satu gol dari Ulf Kristen. Sedangkan, Jurgen Rische, striker Kaiserslautern lainnya turut menambahkan 11 gol.

Olaf Marschall mengatakan bahwa Kaiserslautern bermain dengan semangat pantang menyerah di setiap laga. “Semua orang turut membantu pertahanan, termasuk penyerang. Kami akan segera mengejar bola sesaat setelah kami kehilangannya.” ujar Marschall

Di lini tengah, pembelian Ciriazo Sforza adalah salah satu transfer penting yang dilakukan manajemen klub. Sforza yang sudah mandeg kariernya di Inter, bangkit kembali dan menjadi tukang sulap di lapangan hijau.

Playmaker bernomor 10 ini memiliki andil besar dalam berbagai kemenangan yang didapatkan Reds Devils. Tendangan bebasnya sering menjadi faktor penentu kemenangan. Ia juga menjadi pemain pertama yang mematahkan serangan lawan.

Pola permainannya mirip dengan Andrea Pirlo. Perbedaannya, Sforza lebih agresif dalam melanggar lawan. Jangan lupakan juga bek tangguh Jerman, Andreas Brehme. Brehme saat itu memasuki masa akhir kariernya. Meski tidak banyak bermain, King Otto menjadikan Brehme untuk “berbagi inspirasi” kepada pemain lainnya.

Di pos penjaga gawang mereka memiliki Andreas Reinke, sementara untuk membantu lini pertahanan, King Otto mengandalkan Miroslav Kadlec, Harry Koch, Axel Roos dan Dane Michael Schjönberg. 

Dengan kombinasi tua-muda seperti itulah tim racikan Otto Rehagel berhasil mengejutkan dunia. Gunter Netzer, mantan pemain terbaik Jerman era 1970-an, menyebut keberhasilan ini sebagai the most impressive performance in the history of German soccer. 

Resep yang cukup sederhana tersebut nyatanya mampu membuat Kaiserslautern untuk mencatatkan 19 kemenangan, 11 kali imbang dan hanya menderita 4 kekalahan di sepanjang musim. Mereka mempunyai total poin 68 atau unggul dua angka dari FC Bayern yang berada di posisi runner-up.

Sayangnya, sejarah selalu merupakan kisah tentang roda. Dan untuk roda Kaiserslautern kali ini berputar dengan cepat. Kejutan luar biasa tersebut hanya semacam shock therapy sementara bagi kekuatan-kekuatan tradisional seperti FC Bayern atau Dortmund.

Kaiserslautern hanya tumbuh menjadi tim kuda hitam dan beberapa kali melahirkan pemain berbakat seperti striker asal Turki, Halil Altintop yang membela klub pada dekade 2000-an. 

Pada musim 1998/99 Kaiserslautern berada di posisi kelima Bundesliga, hal yang sama terjadi pada musim selanjutnya. Namun, setelah King Otto tidak menangani tim sejak tahun 2000, kondisi mereka terus terpuruk di ajang kompetisi domestik.

Pada awal 2000-an, Kondisi klub juga dalam masalah serius. Pembangunan stadion baru, manajemen yang tidak kompeten, dan masalah finansial mengakibatkan mereka terlilit banyak hutang. 

Pada tahun 2002, Kaiserslautern berada di ambang kebangkrutan dan dipaksa untuk menjual markas mereka, Fritz-Walter-Stadion. Puncak keterpurukan mereka terjadi pada Bundesliga musim 2005/06 ketika finis di posisi ke 16 dan harus ikhlas degradasi ke kasta kedua.

Setelah empat musim berkutat di kompetisi kasta kedua Jerman, Kaiserslautern akhirnya berhasil promosi ke Bundesliga musim 2010/11, di musim tersebut mereka finis di peringkat cukup baik yakni 7.

Namun berselang semusim, mereka kembali terdegradasi dan bahkan pada musim 2017/18 mereka harus turun kasta ke divisi ketiga. Namun bagaimanapun juga, kisah mereka pada musim 1997/98 sudah masuk ke dalam catatan sejarah sepak bola Jerman sebagai sebuah rekor yang sepertinya akan sangat sulit untuk dipatahkan.

Akhairul Anwar

Akhairul Anwar

Next Post
Pogba Bersaudara : Karir Sepak Bola Yang Berbeda Bak Langit Dan Bumi

Pogba Bersaudara : Karir Sepak Bola Yang Berbeda Bak Langit Dan Bumi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Connect with us

  • 81 Followers
  • 27.7k Followers
  • 103k Subscribers
  • 22.9k Followers
  • Trending
  • Comments
  • Latest

The Biography of Robert Lewandowski

April 2, 2019
Mengapa Hanya Ada Tiga Kali Pergantian Pemain ?

Mengapa Hanya Ada Tiga Kali Pergantian Pemain ?

August 1, 2019

Why Football Players Shave their Leg-hairs

April 25, 2019

Alen Halilovic: Croatian Messi Whose Career Was Ruined due to His Father’s Bodyguard

March 19, 2020

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

0

What is good from Frenkie de Jong?

0

A Life Story of Paulo Dybala

0

Who is actually Ole Gunnar Solskjaer?

0

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

Lance Armstrong Is Facing a $100 Million Lawsuit From the U.S. Government

April 13, 2020

McLaren’s F1 reboot needs to be successful for the sake of the sport

April 12, 2020

Recommended

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

Lance Armstrong Is Facing a $100 Million Lawsuit From the U.S. Government

April 13, 2020

McLaren’s F1 reboot needs to be successful for the sake of the sport

April 12, 2020

About Us

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

Read more

Categories

  • Basketball
  • BERITA BOLA
  • BIOGRAFI
  • Boxing
  • CERITA
  • Cycling
  • Football
  • Football Stories
  • Formula 1
  • Golf
  • Moto GP
  • Story
  • Tennis
  • Uncategorized

Tags

acmilan Ajax argentina Barcelona biography brazil Champions League chelsea filippoinzaghi footballstar Football Stories Football Story intermilan italy juventus liga champions lionelmessi liverpool luissuarez manchester city manchester united manchesterunited mariobalotelli messi MMA MotoGP 2017 mourinho MU neymar pemain terbaik premierleague premier league realmadrid real madrid ronaldinho ronaldo rumor transfer Super Bowl The Presidents Cup UFC US Sports Valentino Rossi worldcup Zlatan Ibrahimovic zlatanibrahimovic

Recent News

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

© 2021 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Football Stories

© 2021 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In