Bicara tentang penjaga gawang terbaik dunia saat ini, nama David de Gea layak dimasukkan kedalam daftar tersebut. Dirinya banyak menggagalkan peluang emas hingga diklaim sebagai kiper nomor satu dunia.
Datang ke Old Trafford dari Atletico, de Gea berhasil melanjutkan tren kiper spektakuler yang dimiliki setan merah. Ia tampil begitu gemilang hingga mendapat penghargaan individu dalam jumlah yang tidak sedikit.
Namun akhir-akhir ini, performa kiper berkebangsaan Spanyol itu dinilai menurun.
De Gea bermain tak seperti biasanya ketika MU dibungkam Manchester City dua gol tanpa balas di Stadion Old Trafford. De Gea gagal mengamankan gawangnya dari ancaman Bernardo Silva dan Leroy Sane yang akhirnya mencatatkan namanya di papan skor.
Sebelumya, ia juga tampil buruk kala setan merah bertandang ke markas FC Barcelona. Kiper 28 tahun itu membuat blunder fatal pada gol kedua Lionel Messi. Gol seperti itu sebenarnya sangat jarang dibiarkan De Gea, tetapi entah kenapa pada pertandingan itu De Gea seakan menjadi sosok yang berbeda.
Blunder De Gea pada gol kedua Messi itu dinilai krusial karena mengakhiri harapan MU.
Lalu yang masih segar dalam ingatan adalah saat gawangnya diberondong empat gol sekaligus oleh Everton. De Gea mengaku kehabisan kata-kata untuk mengomentari empat gol yang bersarang di gawangnya. Ia menilai, seharusnya timnya bisa tampil lebih baik dalam pertandingan tersebut.
Pasca pertandingan usai, de Gea meminta maaf kepada fans karena ia tak mampu berbuat banyak.
Performa buruk De Gea di beberapa lga terakhir MU itu pun sontak membuatnya mendapat beragam kritik. Banyak banyak yang berharap manajemen Man United mencari penjaga gawang baru untuk menggantikan peran De Gea.
Legenda United, Gary Neville, juga mengaku terkejut dengan performa De Gea.
“Sang kiper harus bermain lebih baik. David De Gea sangat mengesankan dalam beberapa tahun, tapi musim ini hal tersebut tak terjadi. Kita kerap melihatnya menghalau bola. Aku melihat langsung di Camp Nou ketika dia melakukan kesalahan pada gol Messi. Itu sesuatu yang mengejutkanku, melihat De Gea melakukan kesalahan seperti itu,”
“Kali ini gol Sane tak terlalu buruk, tapi baginya tetap kesalahan sangat buruk. Sebelumnya dia tak pernah mengalaminya. Dia sedang melalui masa yang sangat buruk dan sulit.”
Kini, De Gea bahkan diambang rekor jumlah kebobolan terburuk yang pernah ia alami dalam satu musim kompetisi.
Bertugas menjaga gawang Manchester United, David de Gea sudah kebobolan 50 gol di Liga Inggris musim ini. Catatan tersebut hampir menyamai rekor terburuk sang kiper di liga domestik pada musim 2010/11, saat masih berseragam Atletico Madrid.
Ketika itu, de Gea kemasukan hingga 53 gol selama satu musim kompetisi.
Jika De Gea tidak segera memperbaiki performanya, ia akan semakin mendekati rekor terburuknya sepanjang karier.
Karena performanya dianggap benar-benar turun, de Gea dikabarkan akan segera angkat kaki dari Old Trafford.
Dilansir dari football espana, Manchester United mulai berniat merombak penjaga gawangnya. David De Gea disebut-sebut akan diganti dengan Jan Oblak, yang tampil gemilang bersama Atletico Madrid.
Selain performa De Gea yang menurun, MU ingin menggantinya karena sang pemain menuntut kenaikan gaji dengan meminta bayarannya setara Alexis Sanchez, yakni 400 ribu pounds per pekan atau setara dengan 7,3 miliar rupiah.
Namun manajer MU saat ini, Ole Gunnar Solskjaer justru membela de Gea. Ia meminta semua tak mencari kambing hitam.
“Aku fokus pada hasil buruk yang kami dapat, dan di saat-saat seperti ini, bukan waktunya menunjuk seseorang atau menyalahkannya. Kami harus bersatu dan kenyataannya kami masih berada dalam persaingan empat besar.”
Selain itu, De Gea juga mendapat pembelaan dari mantan penjaga gawang Timnas Inggris, Joe Hart. Hart yang mengisi pos di bawah mistar City antara 2006 dan 2018, membela penampilan De Gea, dengan menyebut eks penggawa Atletico Madrid ini tetap menjadi salah satu kiper terbaik dunia.
“Ia kiper top. Aku tidak pernah melihat kiper seperti dia. Aku senang melihatnya bermain, ia sangat berani, kalian tidak bisa memukulnya,”
“Ia bisa mengumpan bola, membuat kesalahan dan kemasukan gol tapi ia akan tetap menjadi kiper yang sama dan membuat keputusan yang sama.”
Dengan situasi pelik yang sedang dihadapi De Gea, mampukah pria Spanyol ini kembali menunjukkan performa terbaiknya?