• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Wednesday, August 10, 2022
  • Login
  • Home
  • Story
  • Football Stories
No Result
View All Result
FOOTCHAMPION
  • Home
  • Story
  • Football Stories
No Result
View All Result
FOOTCHAMPION
No Result
View All Result
Home CERITA

Dieliminasi, Dipulihkan, Dirayakan : Bagaimana Denmark Bisa Menjadi Juara Piala Eropa 1992 ?

Akhairul Anwar by Akhairul Anwar
October 11, 2019
in CERITA
0 0
0
Dieliminasi, Dipulihkan, Dirayakan : Bagaimana Denmark Bisa Menjadi Juara Piala Eropa 1992 ?
Share on FacebookShare on Twitter

Piala Eropa 1992 merupakan edisi ke sembilan turnamen antar negara di eropa. Gelaran yang berlangsung di Swedia itu akan selalu dikenang sebagai salah satu dongeng terbesar dalam sejarah sepak bola. Karena pada tahun itu,Denmark yang sama sekali tidak diunggulkan berhasil keluar sebagai juara.

Dalam laga final mereka menaklukkan negara yang baru saja bersatu, Jerman. Sebelum mencapai puncak Denmark terlebih dulu finis di posisi kedua babak fase grup setelah bermain imbang lawan Inggris, kalah dari tuan rumah Swedia dan mengalahkan Prancis. Mereka lalu menghentikan sang juara bertahan, Belanda di babak semi final.

Sebelum Denmark memasuki pertandingan terakhir penyisihan grup melawan Les Bleus, Denmark bersiap untuk pulang lebih awal. Pasalnya Prancis adalah salah satu tim terbaik di Eropa, memiliki tradisi kuat sepak bola dan dihuni pemain seperti Laurent Blanc, Eric Cantona, Emmanuel Petit, Jean-Pierre Papin, dan Didier Deschamps.

Di sisi lain,Denmark kala itu tidak diperkuat pemain terbaiknya, Michael Laudrup, yang memutuskan untuk tinggal di rumah daripada ikut bersama rekan-rekannya ke Swedia. Meski begitu, Denmark berhasil membalikkan prediksi dengan menang 2-1 dan memulangkan timnas Prancis.

Atas hasil tersebut,membuat Denmark lolos ke semifinal dan akan bertemu Belanda yang diperkuat Marco van Basten. Berkat sedikit keberuntungan, Denmark berhasil melaju ke final setelah menang lewat drama Adu penalti dengan skor 4-3 setelah dalam waktu 120 menit berakhir imbang 2-2.

Lolosnya Denmark ke final saja sudah mengejutkan banyak pihak. Di tambah mereka kemudian berhasil menjinakkan kekuatan tim panser dengan skor 2-0 di pertandingan final.

Keberhasilan Denmark menjuarai EURO 1992 tersebut tentunya benar-benar sangat mengejutkan semua kalangan. Pasalnya Denmark hanyalah tim pengganti yang ditunjuk oleh UEFA guna menggantikan posisi Yugoslavia yang didiskualifikasi karena terjadinya perang di negara Balkan tersebut.

Timnas Denmark sendiri sebetulnya sudah tersingkir di babak kualifikasi setelah hanya mampu tampil sebagai runner up Grup 4 di bawah Yugoslavia. Namun, sebuah keajaiban terjadi sepuluh hari sebelum partai pembukaan EURO 1992.

Perang hebat berkecamuk di Yugoslavia yang seharusnya turut berkompetisi. Federasi sepakbola setempat akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi bahwa kondisi keamanan negara mereka tidak kondusif.

Dan pada akhirnya, Yugoslavia pun di diskualifikasi oleh UEFA. Otoritas tertinggi sepakbola Eropa itu pun langsung bergerak cepat dan menunjuk Denmark sebagai pengganti Yugoslavia di putaran final Euro 1992. Selepas keluarnya keputusan UEFA tersebut, kapten Yugoslavia, Dragan Stojkovic mengaku sangat kecewa.

“Saya tidak tahu harus berkata apa. Politik dan sepakbola harusnya adalah dua hal yang berbeda. Ada sesuatu yang terjadi di negara kami dan kami malu karenanya, tapi rasanya tidak adil kalau kami yang harus menanggungnya. Saya tidak tahu kenapa UEFA begitu tega melakukan itu kepada kami,” kata Stojkovic.

Tapi Stojkovic tidak punya kekuatan untuk mengubah keputusan UEFA itu, mereka harus minggir dan memberi jalan kepada Denmark.

Sementara, pemain Denmark, Kim Vilfort juga mengomentari situasi tersebut. “Sebenarnya rumor tentang situasi ini sudah muncul dalam kelompok-kelompok kecil,” kata Kim Vilfort.

“Lalu berita itu muncul dan kami tidak punya opsi untuk bilang ‘tidak’. Kami harus menjaga hubungan baik antara UEFA dengan federasi sepakbola Denmark.”ujarnya lagi. (Dikutip dari BBC)

Dan berangkatlah mereka ke Swedia. Denmark berada dalam grup neraka, bersama Inggris, Perancis dan tuan rumah Swedia. Denmark si anak bawang tentu saja tidak masuk dalam hitungan. Toh mereka hanya pelengkap, hanya agar jumlah peserta cukup.

Awal mula ketika Denmark ditunjuk untuk menggantikan Yugoslavia terjadi saat pelatih timnas Denmark kala itu, Richard Moeller Nielsen sedang mendekorasi dapur rumahnya pada bulan mei 1992, sementara sebagian pemain Denmark sedang asyik liburan musim panas ke pantai.

Richard Nielsen terkejut ketika mendapatkan panggilan telepon dari UEFA yang menyatakan bahwa timnya yang akan menggantikan Timnas Yugoslavia tampil di ajang EURO 1992.

Tentu saja, Nielsen hanya memiliki waktu yang sedikit untuk mempersiapkan Tim Dinamit berlaga di Piala eropa. Tapi nyatanya, hal itu tidak membuat para pemain Denmark minder. Berkat tangan dingin Nielsen, Denmark mampu tampil tanpa beban di babak penyisihan grup.

Setelahnya, penampilan apik para pemain Denmark mengantarnya ke Final. Bagai David yang menantang Goliath, mereka menantang raksasa sepak bola Eropa, Jerman. Benteng kokoh di lini belakang dan gaya permainan counter-attact diterapkan oleh Denmark kala itu. Permainan Aggresif Jerman bisa diredam kala itu.

Dan tak disangka, kerja keras, kerendahan hati Richard Nielsen, dan sedikit keberuntungan membawa Denmark menjadi juara Eropa untuk pertama kalinya dan satu-satunya hingga saat ini dengan menghajar tim Jerman dengan dua gol tanpa balas lewat John Faxe Jensen di babak pertama dan Kim Vilfort di babak kedua.

Timnas Denmark pun disebut sebagai “dinamit yang meledak” karena mampu meluluhlantakkan tim-tim raksasa eropa kala itu, seperti Jerman, Belanda, dan Prancis.

Kiper mereka, Peter Schmeichel, menjadi sorotan publik sepak bola dunia. Pesonanya di bawah mistar gawang tak diragukan lagi. Kala itu, dia sudah setahun bergabung dengan klub raksasa Inggris, Manchester United. Selain Schemeichel dan Vilfort, pemain penting lainnya kala itu adalah Brian Laudrup, Henrik Larsen dan Lars Olsen.

Salah satu bintang Denmark, Kim Vilfort menggarisbawahi pentingnya koneksi Brondby di balik kemenangan mereka ketika ia diwawancara oleh BBC beberapa tahun yang lalu.

“Sepuluh pemain yang kami miliki di skuad bermain untuk atau pernah di Brøndby. Setahun sebelum Euro, Brøndby sampai ke semi final Piala UEFA. Kami memiliki semangat yang fantastis. Tim ingin menang dan itu adalah hal yang sangat baik ketika Anda berada di level tertinggi.” ujar Vilfort (Dikutip dari Thesefootballthemes)

Piala Eropa 1992 sendiri merupakan turnamen terakhir yang menggunakan logo tulisan UEFA dan bendera. Selain itu, turnamen tersebut juga menjadi terakhir yang terdapat 8 negara di putaran final.

Ajang ini juga menjadi kompetisi sepak bola akbar pertama yang mengharuskan nama pemain tercetak di atas nomor punggung jersey pemain.

Ini juga menjadi ajang kompetisi di mana pertama kalinya Jürgen Klinsmann dan kawan-kawan datang dengan menggunakan nama tim “Jerman” setelah bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur pada oktober tahun 1990.

Dan piala eropa 1992 akan selalu diingat sebagai dongeng besar ketika tak ada yang menyangka kesebelasan yang memiliki persiapan sangat minim dan hanya sebagai tim pengganti mampu keluar sebagai pemenang.

Inilah Tim Dinamit yang telah meledak pada tahun 1992, namun setelah itu Denmark belum mampu mencapai kesuksesan besar di ajang turnamen piala eropa maupun piala dunia. Kejutan Denmark bahkan di sebut-sebut lebih besar saat Yunani berjaya di Portugal pada 2004.

Akhairul Anwar

Akhairul Anwar

Next Post
Biografi Saul Niguez, Gelandang Hebat Yang Pernah Sakit Ginjal

Biografi Saul Niguez, Gelandang Hebat Yang Pernah Sakit Ginjal

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Connect with us

  • 116 Followers
  • 61.3k Followers
  • 163k Subscribers
  • 23.6k Followers
  • Trending
  • Comments
  • Latest

The Biography of Robert Lewandowski

April 2, 2019
Mengapa Hanya Ada Tiga Kali Pergantian Pemain ?

Mengapa Hanya Ada Tiga Kali Pergantian Pemain ?

August 1, 2019

The Life Story of N’Golo Kante

February 28, 2019

Why Football Players Shave their Leg-hairs

April 25, 2019

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

0

What is good from Frenkie de Jong?

0

A Life Story of Paulo Dybala

0

Who is actually Ole Gunnar Solskjaer?

0

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

Lance Armstrong Is Facing a $100 Million Lawsuit From the U.S. Government

April 13, 2020

McLaren’s F1 reboot needs to be successful for the sake of the sport

April 12, 2020

Recommended

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

Lance Armstrong Is Facing a $100 Million Lawsuit From the U.S. Government

April 13, 2020

McLaren’s F1 reboot needs to be successful for the sake of the sport

April 12, 2020

About Us

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

Read more

Categories

  • Basketball
  • BERITA BOLA
  • BIOGRAFI
  • Boxing
  • CERITA
  • Cycling
  • Football
  • Football Stories
  • Formula 1
  • Golf
  • Moto GP
  • Story
  • Tennis
  • Uncategorized

Tags

acmilan Ajax argentina Barcelona biography brazil Champions League chelsea filippoinzaghi footballstar Football Stories Football Story intermilan italy juventus liga champions lionelmessi liverpool luissuarez manchester city manchester united manchesterunited mariobalotelli messi MMA MotoGP 2017 mourinho MU neymar pemain terbaik premierleague premier league realmadrid real madrid ronaldinho ronaldo rumor transfer Super Bowl The Presidents Cup UFC US Sports Valentino Rossi worldcup Zlatan Ibrahimovic zlatanibrahimovic

Recent News

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

© 2022 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Football Stories

© 2022 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In