FC Barcelona tercatat salah satu klub terbesar di dunia. Di huni oleh sejumlah pemain bintang, El Barca telah raih banyak trofi bergengsi. Tercatat dalam kurun satu dekade terakhir saja klub yang bermarkas di Camp Nou telah merengkuh kurang lebih 25 trofi.
Awal kejayaan Barcelona pada era modern dimulai ketika Pep Guardiola datang melatih Lionel Messi, dan kawan-kawan pada tahun 2008. Musim 2008/09 tiga gelar sekaligus di persembahkan Guardiola untuk kubu katalan.
Bahkan sepanjang tahun 2009, Barcelona yang dikenal publik sebagai kesebelasan dengan aksi-aksi memikat di atas rumput hijau dan performa superior telah menggondol enam gelar sekaligus.
Masing-masing berupa La Liga Spanyol, Copa Del Rey, Piala Super Spanyol, Liga Champions UEFA,Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antar Klub. Khusus untuk trofi liga Champions gelar itu adalah yang ketiga.
Sebelum era Guardiola, Barcelona memang telah menuai banyak prestasi, baik di kancah domestik maupun di ajang Internasional. Namun tidak se-superior saat era Guardiola.
Gelar liga Champions pertama Barcelona terjadi pada musim 1991/92. Sampai dengan saat ini El Barca telah meraih trofi ajang paling prestis antar klub di benua eropa itu sebanyak 5 kali.
Namun tahukah kalian footballovers, kapan pertama kali Blaugrana mendapat trofi eropa pertamanya ?
Setelah meraih tiga gelar piala Fairs, turnamen yang saat itu bukan hasil bentukan UEFA. Sekitar empat dekade yang lalu, Barcelona meraih trofi eropa pertamanya. Saat itu adalah gelar piala Winners, sebuah kompetisi sepak bola antar klub yang diikuti oleh para pemenang piala domestik di Eropa.
Kompetisi tersebut pertama kali diadakan pada musim kompetisi 1960/1961, namun baru diakui UEFA dua tahun kemudian. Piala Winners saat ini setara dengan Europa League.
Hari itu, pada 16 Mei 1979, St. Jacob Stadium di kota Basel punya hajatan besar. Stadion yang terletak di ibukota Swiss itu menjadi venue partai final Piala Winners yang mempertemukan Barcelona dengan wakil Jerman Barat, Fortuna Dusseldorf.
Sebelum melangkah ke partai puncak, Barcelona terlebih dulu menumbangkan Shakhtar Donetsk, Anderlect, Ipswich Town, dan Beveren. Kubu Barcelona saat itu dilatih oleh Legenda mereka yang belum lama pensiun, Joaquim Rife. Rife merupakan pemain Barcelona sejak tahun 1963 hingga 1976.
Sementara beberapa pemain yang diturunkan di partai final diantaranya adalah pemain Belanda, Johan Neskens dan Striker La Furia Roja, Francisco Carasco.
Bertanding di hadapan 58 ribu pasang mata, Barcelona dan Dusseldorf langsung menampilkan permainan terbuka. Gol cepat pun tercipta. Barcelona lebih dulu unggul di menit ke-5 lewat tendangan Tente Sanchez. Dusseldorf pun bangkit, Mereka membalas lewat strikernya, Thomas Allofs tiga menit kemudian.
Pada menit 34, Barcelona kembali memimpin. Kali ini sang gelandang, Manuel Assensi yang mencatatkan namanya di papan skor. Akan tetapi, Dusseldorf kembali berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Wolfgang Seel di menit ke-41. Skor 2-2 bertahan menuju ruang ganti.
Setelah saling balas membalas gol di babak pertama, kedua tim gagal melesakkan bola ke gawang di babak kedua sehingga laga harus dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Pada perpanjangan waktu inilah, stamina memang berbicara lebih. Lantaran tingkat kebugaran mereka menurun, wakil Jerman Barat ini menjadi kurang fokus.
Penyerang Los Cules, Carles Rexach mencuri perhatian lewat golnya pada menit 104 untuk membawa tim katalan unggul 3-2. Tujuh menit berselang, Barca sukses memperbesar keunggulannya menjadi 4-2 lewat striker lainnya, Hans Krankl.
Fortuna Dusseldorf semakin tertekan setelah tertinggal dua gol dari Barcelona mengingat waktu tinggal 12 menit tersisa. Dusseldorf yang tak menyerah berhasil memperkecil ketertinggalannya lewat gol kedua Wolfgang Seel pada menit ke-114.
Sayangnya, hingga wasit meniup peluit panjang, Dusseldorf tak mampu lagi mencetak gol sehingga harus merelakan Barcelona jadi juara setelah memenangi pertandingan dengan skor 4-3.
Atas hasil itu, membuat anak asuh Hans-Dieter Tippenhauer pulang dengan kepala tertunduk, mereka gagal membawa pulang piala pada final pertama mereka di kompetisi antar klub Eropa.
Bagi kubu Barcelona, titel piala winners 1979 adalah trofi pertama mereka di kompetisi resmi antar klub eropa. Mereka sebelumnya sempat mencapai final piala Winners di tahun 1969 namun kalah dari wakil Cekoslowakia, Slovan Bratislava dan pada 1961 sempat tampil di final piala Champions eropa namun takluk 2-3 dari Benfica.
Setelah gelar yang pertama,, Barcelona sukses merebut tiga gelar Piala Winners lagi, yakni pada tahun 1982, 1989, dan 1997. Sementara di ajang Ajang Piala Winners yang telah dimulai sejak 1960 akhirnya dihapus UEFA pada tahun 1999 dengan Lazio tampil sebagai juara edisi terakhir. Setelah itu, UEFA mengubahnya menjadi Piala UEFA dan kini berganti nama jadi Liga Europa.