Zlatan Ibrahimovic merupakan salah satu penyerang mematikan yang pernah hadir di persepakbolaan eropa, ya semua pasti setuju dengan pernyataan itu. Mantan striker tim nasional Swedia tersebut pernah bermain di klub-klub besar eropa. Hampir bisa dikatakan 80% karirnya dihabiskan bersama klub-klub besar.
Ajax Amsterdam, Juventus, Inter Milan, Barcelona, AC Milan, Manchester united, dan Paris Saint Germain adalah klub top yang pernah diperkuat Ibrahimovic. Namun, walaupun bermain bersama klub-klub dengan tradisi kuat di sepakbola. Ibrahimovic sama sekali belum pernah meraih gelar juara Liga Champions Eropa.
Kejayaannya hanya sebatas di level domestik dengan mempersembahkan berbagai trofi. Sementara di level antar klub eropa, Ibrahimovic masih kurang beruntung.
Sebagai seorang pesepakbola dunia, nama ibrahimovic tentu tidak bisa diremehkan atau sedikit saja diragukan kehebatannya. Selain selalu mampu membawa klub yang dibelanya juara, pria kelahiran 3 oktober 1981 ini juga kerap ciptakan aksi-aksi di atas lapangan hijau di luar nalar.
Salah satu aksi hebatnya itu adalah mencetak gol, tercatat beberapa gol yang ciptakan ibrahimovic tergolong gol indah. Banyak gol fenomenal yang lahir dari kaki maupun kepala penyerang yang kini berusia 37 tahun tersebut.
Yang terbaru ia lakukan saat membela LA Galaxy saat menghadapi New England dalam lanjutan pekan ke-16 Major League Soccer ( MLS) Wilayah Barat, pada 2 juni 2019. Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Dignity Health Sports Park itu, Ibra mencetak gol dengan cara yang spektakuler yaitu dengan cara salto pada menit ke-84.
Diawali lemparan ke dalam yang dilakukan bek LA Galaxy, Daniel Steres. Bola lambung yang dihasilkan dari lemparan itu mendarat ke kepala Chris Pontius, lalu bergulir ke kaki Joe Corona. Corona tidak memilih menendang langsung si kulit bundar itu.
Melainkan Ia lebih memilih mengoper bola ke Ibra yang berada di sampingnya. Bola kiriman dari Corona dikontrol Ibra dengan dadanya. Lewat sentuhan ketiganya,ia melakukan tendangan salto. Bola hasil tendangannya itu melesak ke jala Brad Knighton.
Selain itu, saat membela timnas Swedia, Ibra juga kerap mencetak gol indah. Salah satu tim yang menjadi korban kehebatan Ibra adalah timnas prancis, Dalam laga yang mempertemukan kedua tim dalam match ketiga Grup D ajang piala eropa 2012 tersebut, tim ayam jantan harus mengakui keunggulan The Blagult-julukan timnas Swedia dengan skor 2-0.
Salah satu pencetak golnya adalah ibrahimovic yang membuat gol di menit ke 54. Gol itu tergolong indah. Memanfaatkan umpan dari Larsson di sisi kiri pertahanan prancis, ibra berhasil menyambut bola dengan cara akrobatik, tendangan guntingnya langsung mengoyak gawang Les Blues tanpa bisa diselamatkan oleh Hugo Loris.
Tetapi dari sekian gol indah yang diciptakan Ibrahimovic ke gawang lawan, yang paling fenomenal tentu saja golnya ke gawang inggris dalam sebuah laga persahabatan.
Hari itu rabu tanggal 14 November 2012 atau 15 november waktu Indonesia barat, tim nasional Swedia menjamu tim nasional Inggris di Friends Arena, Stockholm, Swedia dalam laga uji coba. Walaupun bersifat pertandingan uji coba, namun dalam laga itu tercipta banyak momen penting.
Pertandingan itu menjadi penanda pembukaan stadion Friends Arena, cap ke-100 Steven Gerrard, debut enam pemain Inggris, serta pertandingan pertama Swedia setelah mengejar ketertinggalan 0-4 menjadi 4-4 ketika menghadapi tuan rumah Jerman di kualifikasi Piala Dunia 2014.
Tapi tentu saja ada satu kejadian yang membuat pertandingan persahabatan ini abadi, ya, gol salto Zlatan Ibrahimovic. Pertandingan itu akan menjadi kenangan tersendiri baik bagi timnas swedia, para penonton yang hadir di stadion dan tentunya Ibrahimovic.
Duel antara Swedia kontra Inggris berakhir dengan skor 4-2 untuk kemenangan tuan rumah. Yang mana seluruh gol Swedia dicetak oleh sang kapten, Zlatan Ibrahimovic.
Ibrahimovic mencetak empat gol pada pertandingan itu—tiga di antaranya dicetak dalam waktu 12 menit. Sebelumnya ia berhasil mencetak gol pembuka di menit ke-20. Namun Danny Welbeck dan Steven Caulker mampu membuat Inggris unggul 2-1 hingga turun minum.
Ibrahimovic mulai mengamuk pada menit ke-77. Tujuh menit kemudian ia mampu menaklukkan Joe Hart dan berhasil membalikkan keadaan menjadi 3-2 untuk Swedia.
Penyerang Swedia yang saat itu berusia 31 tahun nampaknya kurang puas dengan tiga gol yang diciptakannya. Saat laga sudah memasuki masa injury time, Ibrahimovic kembali mencatatkan namanya di papan skor untuk mengubah kedudukan menjadi 4-2.
Gol bermula saat terjadi lemparan ke dalam untuk tim inggris di area lapangan Swedia, sempat terjadi perebutan bola, pemain Swedia kemudian menendang bola lambung jauh ke depan.
Dengan kawalan dua bek inggris, Ibrahimovic berusaha untuk menjangkau bola di udara, namun kiper timnas Inggris Joe Hart maju ke depan untuk menghalangi pergerakan Ibrahimovic dengan cara membuang bola lewat sundulan.
Bola hasil sundulan Joe Hart tersebut langsung di hampiri Ibrahimovic. Tanpa melihat ke arah gawang, raksasa dari Swedia itu memutar tubuhnya 180 derajat secara vertikal, menendang bola dengan salto luar biasa tapi absurd, bola melewati kepala Joe Hart dengan menempuh jalur parabola berjarak 32 meter. Bek Inggris berusaha untuk menyapu bola yang mengarah ke gawang, namun gagal dan Gol indah pun tercipta.
Stan Collymore yang menjadi komentator pertandingan pada malam itu mengatakan :“Ya, Tuhan! Gol yang gila! Aku baru saja menjadi saksi gol paling gila yang pernah aku lihat di atas lapangan sepakbola!”
Setelah cetak gol, Ibrahimovic langsung melakukan Selebrasi dengan membuka kaos. Gol spektakulernya tersebut sekaligus membuat malam yang buruk bagi kiper inggris asal Manchester City, Joe Hart. Dalam laga itu ia harus menerima malu karena gawangnya dibobol empat kali oleh Zlatan Ibrahimovic.
Bahkan Gelandang timnas Inggris, Steven Gerrard menyebut gol itu sebagai yang terbaik yang pernah dilihatnya.
Namun anehnya Ibrahimovic berkomentar seolah gol itu biasa saja. “Aku melihat dia (Hart) keluar dari gawang dan kotak penalti dan harus memutuskan apakah aku harus berduel atau menunggu dia mengeluarkan bolanya,” kata Ibrahimovic.
“Ketika dia menyundulnya, aku sudah memikirkan untuk mencoba mencetak gol. Aku menendangnya di udara dan, ketika aku mendarat, melihat [Shawcross] berlari ke belakang untuk mencoba menyapu bola tetapi bola melambung di atasnya. Itu adalah percobaan yang bagus. Itu saja.”
Beberapa media Eropa bahkan menobatkan gol striker yang pernah membela Paris Saint-Germain itu sebagai “Gol terbaik abad Ini”. Pada akhir tahun 2013, Gol Salto Ibrahimovic tersebut dinobatkan sebagai Gol terbaik dan dirinya pun meraih penghargaan Puskas Award.
Nah itulah, Footballovers, cerita ketika Ibrahimovic mempermalukan Joe Hart.