Pada bulan januari tahun 2000, itu artinya setengah tahun setelah Manchester United meraih trofi liga champions yang sangat fenomenal. Namun, MU seperti mati kutu saat berhadapan dengan Vasco Da Gama dalam turnamen piala dunia antar klub.
Kejuaraan Dunia Antarklub FIFA 2000 sendiri merupakan turnamen sepak bola yang dimainkan antar klub FIFA sejak 5 hingga 14 Januari di São Paulo dan Rio de Janeiro, Brasil. Ini merupakan edisi pertama dari Piala Dunia Antarklub FIFA.
Terdiri dari 8 tim, Manchester United dan Vasco Da Gama berada dalam grup B. Keduanya saling berhadapan pada pertandingan kedua. Dalam laga yang berlangsung di stadion Maracana, MU dipermak 1-3 oleh Vasco Da Gama.
“Dia, bagi saya, adalah hal paling menakutkan yang pernah saya lihat”. (Dikutip dari Dreamteam)
Kalimat itu adalah kata-kata Gary Neville, Bek sayap MU yang telah bermain melawan salah satu pemain terbaik di alam semesta.
Lalu siapa yang di maksud oleh Neville ? tentu bukan Zinedine Zidane ataupun Ronaldo Il Phenomeno. Pria yang dimaksud adalah Romario.
Pada 8 Januari 2000 Neville sangat kesusahan saat berhadapan dengan Romario, penyerang Brasil di piala dunia 1994 ini memiliki skill olah bola mumpuni, kecepatan, dan kekuatan yang mampu meluluh lantakan pertahanan Man United.
Bermain di Rio de Janeiro yang panas terik. MU bertemu Vasco Da Gama. Klub yang diasuh oleh Sir Alex Ferguson telah mengundurkan diri dari Piala FA untuk bersaing di turnamen edisi pertama Piala dunia klub yang lebih prestis.
Hasil imbang 1-1 melawan tim Meksiko Necaxa, di pertandingan grup pertama, merupakan persiapan yang tidak ideal untuk menghadapi klub favorit tuan rumah.
Kartu merah yang didapat David Beckham di laga pertama, membuat Phil Neville terpaksa melakoni laga kedua disisi sayap kanan. Lalu di posisi penjaga gawang ada Mark Bosnich, di belakang ada Gary Neville, Jaap Stam, Mikael Silvestre dan Denis Irwin.Â
Sementara di kubu Vasco Da Gama, Romario berduet dengan Edmundo di lini depan. Di tengah terdapat Juninho dan Gilberto.
Permainan cantik langsung diperagakan oleh tim tuan rumah, tapi MU bukannya tanpa peluang, mereka sempat mengancam lewat crossing dari Gary Neville ke kotak penalti namun bola bisa dijangkau kiper Helton.
Tak berlangsung lama, meskipun akhirnya Off side, Romario mendapatkan peluang emas, memanfaatkan kecepatannya, ia lakukan akselerasi ke kotak penalti hingga mampu lewati kiper dan melakukan sepakan namun bola hanya tipis di sisi gawang.
Beberapa menit kemudian, Edmundo menyerang, memanfaatkan backpass kurang sempurna dari Gary Neville, ia mengambil bola, menguasainya dan lalu memberikan umpan kepada Romario yang berdiri tanpa kawalan berarti. Sontekan Romario di menit 24 pun mengubah kedudukan menjadi 1-0.
Permainan umpan satu dua terus diperagakan Vasco da gama. Dua menit kemudian Gary Neville lagi-lagi membuat kesalahan fatal. Berawal dari umpah jauh pemain Vasco, Neville mencoba memberikan umpan dada yang panjang ke Bosnich, namun kurang sempurna dan bola menjadi liar, hal itu pun menjadi keberuntungan bagi Romario yang sukses mencetak gol keduanya setelah sebelumnya mengelabui kiper MU.
Kesalahan Neville mungkin paling disorot tetapi MU terus berjuang di lapangan. Juara Eropa tampak benar-benar kehilangan arah, terkapar dalam cuaca panas 35 derajat dan tidak mampu beradaptasi dengan gaya permainan lawan.
Pada menit ke 41, Felipe mendapatkan peluang, namun tendangan keras mendatarnya masih bisa ditepis Mark Bosnich. Dua menit berselang, MU kembali kebobolan, kali ini giliran Edmundo yang menyarangkan bola.
Berawal dari passing Gilberto, Edmundo menerima bola tepat di depan kotak penalti dengan punggung mengarah ke gawang, lalu sekali kontrol plus tipuan mautnya, Edmundo mengelabui Silvestre, setelah itu lakukan penyelesaian akhir yang manis.
Nick Butt membalaskan satu gol untuk setan merah pada menit ke 80, tetapi pada saat itu semuanya sudah terlambat, MU hancur lebur di hadapan publik Maracana. Permainan mereka tidak berkembang ditambah empat pemain bertahan mereka kocar-kacir oleh serbuan Romario dan Edmundo.
Meski menang 2-0 di laga selanjutnya, MU gagal lolos dari fase grup,miliki poin 4, mereka kalah agresivitas gol dari Club Necaxa. Sementara, Vasco Da Gama dikalahkan di final oleh sesama klub Brasil, Corinthians.
Romario selesai sebagai pencetak gol terbanyak bersama Nicolas Anelka dari Real Madrid dengan torehan 3 gol, dan gol Edmundo ke gawang MU dinobatkan sebagai yang terbaik.