• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Friday, February 26, 2021
  • Login
  • Home
  • Story
  • Football Stories
No Result
View All Result
FOOTCHAMPION
  • Home
  • Story
  • Football Stories
No Result
View All Result
FOOTCHAMPION
No Result
View All Result
Home CERITA

Hidetoshi Nakata : Beckham Dari Asia Yang Terinspirasi Captain Tsubasa

Akhairul Anwar by Akhairul Anwar
October 31, 2019
in CERITA
0 0
0
Hidetoshi Nakata : Beckham Dari Asia Yang Terinspirasi Captain Tsubasa
Share on FacebookShare on Twitter

Sebut tiga pemain Jepang yang sukses menjalani karir di eropa. Niscaya akan ada nama Hidetoshi Nakata di dalamnya. Ya, Nakata merupakan salah satu pesepak bola terbaik yang pernah dimiliki negeri matahari terbit.

Bermain di level profesional sejak usia 18 tahun, Nakata menghabiskan empat tahun bermain di klub J-League Bellmare Hiratsuka, di sana ia membantu tim meraih trofi Asian Cup Winners cup tahun 1996. Pada tahun berikutnya, ia terpilih sebagai pemain terbaik Asia.

Saat membela timnas, Nakata juga bersinar terang, ia mencetak lima gol untuk Jepang pada ajang kualifikasi piala dunia 1998. Dengan tiga golnya yang ia ciptakan dalam babak play-off melawan Iran.

Piala dunia Prancis pun menjadi turnamen piala dunia pertama bagi timnas Jepang. Hanya berbekal pemain-pemain kurang berpengalaman yang mayoritas merumput di J-League, jepang tersingkir di fase grup.

Meski demikian, penampilan individu Nakata mampu membuat mata dunia tertuju kepadanya. Sejak pertama kali berlaga dalam ajang internasional paling bergengsi tersebut, Nakata menjadi buah bibir khalayak dunia khususnya pemerhati sepak bola.

Atas performa apiknya di piala dunia, membuat klub serie A, Perugia memboyong Nakata yang kala itu berumur 21 tahun, tak lama setelah perhelatan usai.

Pada laga pembuka Serie A 1998/99 melawan Juventus, Nakata mencetak dua gol ke gawang Angelo Peruzzi. Meski Perugia harus mengakui keunggulan Juve dengan skor 3-4, dua golnya dalam waktu tujuh menit langsung menjadi perbincangan dunia.

Pada musim debutnya di kompetisi liga terbaik dunia, Nakata membuat 10 gol dari 33 penampilan. Pada musim berikutnya, jumlah golnya memang menurun, namun penampilan Nakata di lapangan tetap dapat dinikmati.

Penampilan gemilangnya itu lalu menarik perhatian pelatih AS Roma, Fabio Capello. Akhirnya, pada musim panas 2000, Nakata bergabung ke klub serigala ibu kota.

Bersama para pemain bintang Roma yang lain, seperti Totti, Batistuta, dan Montella, Nakata membantu AS Roma meraih Scudetto. Namun, semusim kemudian ia kembali berkelana. Kali ini Parma menjadi tujuan selanjutnya.

Di klub dengan ciri khas warna kuning dan biru tersebut, Nakata bertahan tiga tahun dengan mempersembahkan satu trofi Coppa Italia. Setelah Parma, Nakata lalu memperkuat Bologna pada musim 2003/04, dan setelahnya ke Fiorentina musim 2004/05.

Secara keseluruhan, Nakata mengisi memori para pencinta Liga Italia dengan kenangan indah selama tujuh tahun. Di musim 2005/06, Ia lalu mencicipi Liga Primer Inggris bersama Bolton Wanderers.

Namun pada saat para pencinta sepak bola dunia bersiap-siap menunggu aksi-aksi selanjutnya dari pemain yang berlaga di tiga Piala Dunia ini, Nakata justru membuat keputusan mengejutkan.

Pada pertengahan 2006 atau usai tampil di piala dunia, Nakata mengumumkan gantung sepatu. Padahal, usianya masih 29 tahun, masih sangat produktif bagi seorang pemain sepak bola.

Banyak yang menyayangkan keputusan Nakata untuk pensiun dini. Apalagi ia tak menyebut alasan mengapa ia memutuskan gantung sepatu Lebih dini, yang mungkin membuat orang semakin bertanya-tanya,

Nakata baru mengungkapkan alasannya selama bertahun-tahun kemudian, tepatnya pada 2014, ia mengatakan bahwa alasan utama ia pensiun karena sudah tidak menemukan lagi sepak bola yang menyenangkan.

Saat menjadi pemain aktif, Nakata adalah salah satu dari sedikit pemain yang tiga kali mewakili Jepang untuk ajang Piala Dunia yakni 1998, 2002, dan 2006. Saat tampil di 2002, Nakata membantu Jepang mencapai babak 16 besar.

Saking fenomenalnya Nakata pada saat itu, ia bahkan disebut-sebut sebagai “David Beckham-nya Asia”.

Lahir pada 22 Januari 1977 di Kofu, Yamanashi, masa kecil Nakata dipenuhi dengan kegemarannya bermain bisbol. Dalam suatu wawancara dengan saluran FIFA di Youtube, Nakata mengungkapkan tidak memiliki tim ataupun pemain sepak bola favorit semasa ia kecil karena olah raga tersebut tidak begitu populer bagi masyarakat Jepang pada saat itu.

Tetapi ia kemudian harus memilih antara bermain bisbol atau sepak bola karena kekagumannya yang besar terhadap tokoh pesepak bola kartun Jepang bernama “Captain Tsubasa”. Nakata mengaku jatuh cinta kepada sepak bola setelah membaca komik kartun itu.

Ya. Komik Captain Tsubasa pertama kali muncul pada 1981 di majalah Weekly Shonen Jump. Sejak awal kemunculannya, Tsubasa pun menjadi inspirasi banyak anak yang menggantungkan mimpinya menjadi pesepakbola sehebat Tsubasa.

Bahkan pemain-pemain papan atas dunia seperti Fernando Torres, Lionel Messi, Alexis Sanchez, Andres Iniesta, hingga Alessandro Del Piero tak ragu mengakui bahwa Tsubasa merupakan inspirasi mereka.

Namun dari semua yang terinspirasi dari Tsubasa, hanya Hidetoshi Nakata yang paling mendalami karakter Captain Tsubasa tersebut. Bahkan alasan pemain gelandang itu pensiun pada usia 29 tahun, tak lepas dari sepakbola yang tak lagi seperti dalam cerita kartun Captain Tsubasa.

Ketika Captain Tsubasa muncul di Weekly Shonen Jump, Nakata baru berusia empat tahun. Saat Tsubasa di-anime-kan ke layar kaca, Nakata pun masih berusia enam tahun.

Karenanya tak heran, Nakata tumbuh bersama Captain Tsubasa yang tayang hingga 128 episode tersebut. Di saat yang bersamaan, masyarakat Jepang pun mulai tertarik pada sepakbola berkat Tsubasa, tak terkecuali Nakata.

Kecintaan Nakata pada sepak bola berlanjut hingga menginjak usia dewasa. Berkat skill yang dimilikinya, Ia mulai bermain untuk tim sepak bola nasional Jepang U-17 dan U-19. Di saat-saat inilah ia menyadari memiliki mimpi besar di dunia sepak bola.

Hingga kemudian, hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun dilalui Nakata dengan mencintai sepak bola. Status dua kali sebagai pemain terbaik asia dan satu kali pemain terbaik Jepang pun membuat namanya semakin dikagumi.

Di Timnas Jepang, Nakata telah bermain sebanyak 77 kali dan mencetak 11 gol. Hidetoshi Nakata, meski memiliki karir yang singkat, namun akan selamanya dikenang sebagai pesepak bola top asia. Meski tidak seperti Tsubasa, setidaknya Nakata telah membawa nama harum buat sepak bola Jepang di mata dunia.

Setelah pensiun dari dunia sepak bola, ia melanjutkan karir sebagai seorang pebisnis.

Akhairul Anwar

Akhairul Anwar

Next Post
Jose Antonio Reyes: Talenta Jenius Yang Terlupakan

Jose Antonio Reyes: Talenta Jenius Yang Terlupakan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Connect with us

  • 81 Followers
  • 27.7k Followers
  • 103k Subscribers
  • 22.9k Followers
  • Trending
  • Comments
  • Latest

The Biography of Robert Lewandowski

April 2, 2019
Mengapa Hanya Ada Tiga Kali Pergantian Pemain ?

Mengapa Hanya Ada Tiga Kali Pergantian Pemain ?

August 1, 2019

Why Football Players Shave their Leg-hairs

April 25, 2019

Alen Halilovic: Croatian Messi Whose Career Was Ruined due to His Father’s Bodyguard

March 19, 2020

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

0

What is good from Frenkie de Jong?

0

A Life Story of Paulo Dybala

0

Who is actually Ole Gunnar Solskjaer?

0

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

Lance Armstrong Is Facing a $100 Million Lawsuit From the U.S. Government

April 13, 2020

McLaren’s F1 reboot needs to be successful for the sake of the sport

April 12, 2020

Recommended

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

Lance Armstrong Is Facing a $100 Million Lawsuit From the U.S. Government

April 13, 2020

McLaren’s F1 reboot needs to be successful for the sake of the sport

April 12, 2020

About Us

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

Read more

Categories

  • Basketball
  • BERITA BOLA
  • BIOGRAFI
  • Boxing
  • CERITA
  • Cycling
  • Football
  • Football Stories
  • Formula 1
  • Golf
  • Moto GP
  • Story
  • Tennis
  • Uncategorized

Tags

acmilan Ajax argentina Barcelona biography brazil Champions League chelsea filippoinzaghi footballstar Football Stories Football Story intermilan italy juventus liga champions lionelmessi liverpool luissuarez manchester city manchester united manchesterunited mariobalotelli messi MMA MotoGP 2017 mourinho MU neymar pemain terbaik premierleague premier league realmadrid real madrid ronaldinho ronaldo rumor transfer Super Bowl The Presidents Cup UFC US Sports Valentino Rossi worldcup Zlatan Ibrahimovic zlatanibrahimovic

Recent News

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

© 2021 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Football Stories

© 2021 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In