Footballovers, kalau bicara pelatih top di eropa rasanya kurang pas jika tidak menyertakan Jose Mourinho dan Pep Guardiola. Wajar saja, karena mereka bisa dibilang adalah dua pelatih terbaik di eropa saat ini bahkan di dunia, terlepas dengan berbagai kontroversi yang pernah mereka lakukan.
Dengan berbagai raihan gelar yang telah diraihnya telah menahbiskan kedua pelatih tersebut sebagai pelatih hebat. Rivalitas diantara keduanya pun terbilang sengit.
Bahkan Jorge Valdano, mantan bos Mourinho di Real Madrid menganalogikan keduanya dengan dua komposer Wolfgang Amadeus Mozart dan Antonio Salieri, di mana Guardiola sebagai Mozart dan Mourinho sebagai Salieri.
Pada masa lalu, kehebatan Salieri sebagai komposer musik terselimuti oleh kehebatan Mozart yang lebih mendunia.
Hingga kini rivalitas antara Mourinho vs Guardiola sudah sering terjadi. Sudah 22 kali pertemuan diantara mereka sejak Guardiola Menjadi pelatih El Barca pada tahun 2008.
Nah footballovers, pada kesempatan ini kami akan mengajak anda sedikit flashback ke masa lalu tepatnya sembilan tahun silam ketika terjadi pertemuan antara Mourinho vs Guardiola sebagai pelatih.
Momen tersebut adalah semifinal liga champions eropa musim 2009/10 yang mempertemukan kedua pelatih. Mourinho menjadi juru taktik Inter Milan dan Guardiola menangani tim bertabur bintang Fc Barcelona.
Jose Mourinho melatih inter setelah menggantikan Roberto Mancini pada musim panas 2008. Namun perlu diketahui juga oleh footballovers bahwa Mourinho sebenarnya pernah diminati El Barca pada tahun 2008.
Manajemen Barcelona ketika itu tengah mencari pelatih baru sebagai pengganti Frank Rijkaard. Bersama pelatih Belanda itu El Barca cuma bisa finis di posisi tiga pada musim 2007/08, setelah setahun sebelumnya juga gagal jadi juara dan harus puas dengan status runner up.
Barcelona punya dua kandidat kuat untuk posisi pelatih baru, mereka yaitu Mourinho yang tengah menganggur usai berpisah dengan Chelsea dan Pep Guardiola yang berstatus pelatih Barcelona B.
Kemudian Mourinho dan Guardiola sama-sama melakukan wawancara dengan petinggi klub. Disebutkan kalau keduanya bahkan saling melontarkan pujian. Mourinho malah menjanjikan akan menjadikan Guardiola sebagai assistennya kalau dia terpilih.
Tapi manajemen Barcelona ternyata justru memilih Guardiola dan mengesampingkan Mourinho dengan berbagai alasan tertentu. Nah sejak itu Guardiola melatih Barcelona dan Mourinho akhirnya dipinang Inter Milan.
Pertemuan yang terjadi pada 20 april 2010 tersebut seolah menjadi awal mula perseteruan antara Mourinho dengan Guardiola.
Pada pertandingan itu, diatas kertas El Barca tentu saja lebih diunggulkan. Dengan berbekal para pemain terbaik pada generasinya, raihan 6 trofi pada tahun 2009 serta diperkuat peraih Balon D’or dan pemain terbaik dunia. Di tambah dengan kemenangan fantastis atas lawan mereka dibabak 16 besar dan 8 besar.
Barcelona rasanya akan menjadi juara eropa untuk kedua kalinya secara berturut-turut.
Pada masa itu adalah Era Baru bagi Barcelona. Berkat tangan dingin Guardiola, Blaugrana menjelma menjadi tim yang menakutkan yang mampu memenangi banyak gelar.
Sementara inter milan tidak terlalu diperhitungkan, walaupun statusnya adalah raja italia.
Sebelum beradu duel di babak semifinal, kedua tim telah saling bentrok di fase grup. Saat bermain di Camp Nou, Barcelona menang 2-0. Sementara skor terjadi di Giuseppe Meazza.
Kedua tim kembali bertemu di laga semifinal. Pada laga itu, Inter Milan bertindak sebagai tuan rumah terlebih dahulu yang berlangsung di Giuseppe Meazza.
Dibawah arahan Jose Mourinho yang pernah memenangi juara liga champions eropa tahun 2004 bersama Fc Porto, Inter Milan yang statusnya tidak diunggulkan tak mau menyerah begitu saja.
Menerapkan formasi 4-3-1-2, dengan Sneider sebagai gelandang serang dan duet Diego Milito serta Samuel eto’o dilini depan, Inter rasanya ingin membuktikan diri kepada dunia bahwa mereka bisa menaklukkan klub terbaik di dunia pada saat itu.
Pada laga itu, Inter Milan secara tak terduga menampilkan permainan menyerang dan mereka menang dengan skor 3 -1. Sempat tertinggal gol lebih dulu melalui Pedro Rodriguez. Inter berhasil bangkit lewat gol masing-masing dari Wesley Sneijder, Maicon, dan Diego Milito.
Atas kekalahan yang diderita, Barca sendiri berkilah akibat harus menempuh perjalanan darat ke kota Milan, karena bandara ditutup menyusul meletusnya gunung Eyjafjallajökull. Blaugrana terlambat tiba di Giuseppe Meazza karena harus berangkat naik bus.
Tapi inter tidak mempedulikan alasan Barcelona. Yang penting sebuah kemenangan berharga telah mereka raih, dan kemenangan itu menjadi yang pertama bagi Mourinho atas Pep Guardiola.
Setelah Inter unggul 3-1 atas Barcelona di leg pertama, praktis leg kedua yang berlangsung di Camp Nou, Inter hanya butuh hasil seri, atau tidak kemasukan lebih dari 2 gol.
Dan saat harus melakoni leg kedua semifinal Liga Champions, Mourinho memutuskan untuk tak melayani permainan menyerang ala Blaugrana. Ia sadar, jika melayani permainan menyerang anak asuh Pep Guardiola, timnya tak akan masuk ke final.
Akhirnya, Mourinho pun lebih memilih bertahan total. Yang di kemudian hari, orang menyebut taktik Mourinho ini sebagai taktik parkir bus. Justru dengan cara seperti itu timnya mampu melaju ke final setelah hanya kalah 1-0 lewat gol semata wayang Gerard Pique. Inter unggul aggregat 3-2.
Perlu dicatat bahwa El Barca menguasai bola dengan 76%, sementara sisanya 24% dimiliki inter milan.
Tentu saja, Mourinho merasa puas setelah berhasil mengalahkan Pep Guardiola. Pasca memastikan inter ke final, bahkan selebrasi yang dilakukan Mourinho di camp nou sempat membuat suporter Barca dan Viktor Valdes marah.
Pada akhirnya cerita manis ditorehkan oleh Mourinho setelah inter milan mampu meraih juara liga champions usai menang 2-0 atas Bayern Munchen di partai puncak. Gelar itu menjadi trofi liga champions kedua bagi Mourinho.
Tetapi usai mengantarkan inter juara eropa, berselang beberapa pekan, Mourinho malah direkrut oleh Rival el Barca, Real Madrid. Nah sejak saat itulah perseteruan antara Mourinho dengan Guardiola sering terjadi.
Bahkan ketika Mourinho pindah ke inggris untuk menangani Manchester united lalu Chelsea dan Guardiola menangani Bayern Munchen dan kemudian The Citizen. Kedua pelatih masih sering dipertemukan baik di ajang domestik atau kompetisi antar klub eropa.
Untuk urusan jumlah trofi. Gelar Liga Inggris musim 2018/19 menjadi trofi ke-26 untuk Guardiola sejak menjadi pelatih pada 2008. Dia melewati raihan Mourinho yang baru mengoleksi 25 trofi sepanjang kariernya sebagai pelatih sejak tahun 2000.
Itulah kisah laga Inter Milan vs Barcelona pada 2010 yang menandai awal mula perseteruan antara Mourinho dan Guardiola.