Dari Spanyol, negri yang kaya akan adu banteng itu sukses melahirkan sejumlah pesepakbola handal. Mulai dari penjaga gawang, bek, gelandang, hingga penyerang. Semua posisi itu tak cukup diisi dengan satu talenta saja. Ada puluhan bahkan ratusan pemain yang mengantri untuk bisa membawa panji La Furia Roja ke pentas dunia.
Dari rentetan posisi yang telah disebutkan, gelandang boleh dibilang menjadi yang paling favorit. Pasalnya, nama-nama tenar lahir dari pemain berposisikan gelandang, yang asalnya tentu dari Spanyol. Satu dari sekian nama itu adalah David Silva.
David Silva lahir di Arguineguin, satu daerah di Gran Canaria, salah satu pulau yang terletak di Kepulauan Canaria, Spanyol. Sejak kecil, ia sudah menimba ilmu untuk belajar sepak bola dengan bergabung bersama akademi lokal, UD San Fernando. Baru ketika ia berusia 14 tahun, ia bergabung bersama klub yang lebih profesional, Valencia. Bersama Los Che, Silva benar-benar menapaki karier yang brilian sebagai pesepak bola.
Ia akhirnya mendapatkan debut profesional ketika usianya 17 tahun, di musim 2004/05. Namun, bukan bersama Valencia-lah ia menjalankan debut, melainkan bersama klub yang saat itu berada di divisi Segunda, SD Eibar. Silva memang sempat menjalani beberapa masa peminjaman. Selain bersama Eibar, ia pernah memperkuat Celta Vigo dengan status pinjaman. Baru di musim 2006/07, ia menjadi pilihan utama di Valencia.
Sepanjang 10 tahun berkarier bersama Valencia, Silva memang hanya berhasil meraih satu trofi, yaitu trofi Copa del Rey di musim 2007/08. Duopoli Real Madrid dan Barcelona tentunya membuat klub lain sulit untuk berkompetisi, namun setidaknya Silva mampu mencuri perhatian bersama Valencia di tengah kepungan bintang-bintang yang bermain di dua klub tersebut.
Di musim 2010/11, Silva akhirnya memutuskan untuk merantau dari Spanyol. Sempat dihubungkan dengan beberapa klub besar di Italia dan Jerman, Manchester City menjadi klub beruntung yang berhasil mendapatkan tanda tangannya.
Melalui sebanyak lebih dari delapan musim, Silva berhasil sumbangkan sejumlah gelar bergengsi. Setidaknya, empat gelar Premier League dan dua trofi FA Cup, menjadi bukti kualtias pria yang kini berusia 33 tahun itu.
Diantara semua rentetan prestasi dan tentunya kenangan bersama City, ada satu momen dimana para penggemar sempat dibuat khawatir bukan main oleh nya.
Hal itu terjadi pada musim 2017/18.
Kala itu, di penghujung 2017, Manchester City melakoni tiga dari empat laga tanpa kehadiran Silva. Pada 16 Desember, City melakoni pertandingan menghadapi Tottenham Hotspur di Etihad Stadium, dalam laga yang berkesudahan dengan skor 4-1 untuk kemenangan Man City, tak terlihat David Silva berada dalam daftar susunan pemain yang diturunkan manajer Pep Guardiola.
Namun saat menghadapi Bournemouth pada 23 Desember di Etihad Stadium, Silva kembali mengisi barisan tengah City. Dalam laga yang berakhir dengan skor 4-0 untuk kemenangan City, Silva diturunkan selama 90 menit.
Setelah itu, dalam dua laga selanjutnya, atau saat The Citizen menghadapi Newcastle dan Crystal Palace, Silva kembali absen. Silva menghilang tanpa kabar.
Saat itu, para penggemar benar-benar cemas. Banyak yang tidak mengetahui apa sebenarnya yang melatari absennya sang gelandang andalan.
Karena memang, sebelumnya tidak ada isu cedera atau kabar yang menyebut kalau Silva bakal dimasukkan kedalam daftar jual Manchester City.
Di tengah kesimpangsiuran informasi terkait menghilangnya Silva, Pep akhirnya angkat bicara dan mengonfirmasi bahwa Silva meminta izin pulang ke Spanyol karena ada urusan keluarga yang sangat penting.
Setelah mendengar apa yang diungkapkan Pep, semua penggemar mulai sedikit lega. Setidaknya, Silva tidak mengalami cedera parah, dan atau yang lebih buruk, ia tidak masuk kedalam daftar jual klub.
Hingga tepat dilaga pembuka tahun 2018, Silva kembali hadir di laga melawan Watford. Dalam laga tersebut Silva tampil sebagai starter dan bermain selama 90 menit. Tidak ada gol atau asis yang ditorehkan Silva. Namun melalui perannya yang vital di lini tengah City, Silva berkontribusi besar membawa The Citizens meraih kemenangan atas Watford dengan skor 3-1.
Kembalinya Silva tidak hanya melegakan penggemar, namun juga Pep Guardiola. Tepat setelah kembali ke lapangan, Silva baru menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Ternyata, alasan keperluan keluarga yang diceritakan Pep adalah tentang putra laki-lakinya yang baru lahir. Pemain asal Spanyol mengungkapkan bahwa anaknya yang diberi nama Mateo lahir secara prematur dan saat itu harus menjalani serangkaian perawatan medis.
“Aku ingin berterima kasih kepada seluruh cinta kalian dan doa yang aku terima dalam beberapa pekan belakangan ini. Terima kasih khususnya kepada rekan-rekan setimku, manajer, dan seluruh pihak di klub atas pengertian dalam situasiku. Aku juga ingin mengabarkan kelahiran putraku, Mateo, yang lahir sangat prematur dan sedang berjuang hari demi hari dengan bantuan tim medis,” tulis Silva (melalui akun instagram).
Gestur Guardiola menyikapi situasi yang tengah dialami anak asuhnya ini pun sangat luar biasa. Pelatih berkepala plontos yang sempat menukangi Barcelona dan Bayern München itu bahkan menyebut jika Silva boleh mengambil ‘masa cuti’ yang lebih lama agar dekat dengan istri dan putranya sepanjang waktu.
Ia melanjutkan bahwa keluarga adalah hal utama yang harus diprioritaskan. Andai kata City harus kehilangan poin karena Silva tidak bermain, ia tidak akan merasa keberatan dengan hal tersebut, karena Silva tengah berjuang untuk masalah yang lebih penting dari pekerjaannya.
Dengan berbagai dukungan dari semua pihak terutama Pep Guardiola, Silva merasa sangat terbantu. Menurutnya, Guardiola merupakan sosok yang membuatnya tenang saat menghadapi cobaan hidup.
Hingga tepat pada akhir musim 2018/19, Silva ungkap keinginannya untuk pergi dari Manchester City. David Silva mengungkapkan bakal hengkang pada penghujung 2019/20 atau tepat 10 musim kariernya di Etihad Stadium. Ingin dekat dengan dengan kekasihnya Jessica dan putra mereka, Mateo yang lahir prematur itulah yang menjadi alasan.
Silva sudah berbicara dengan pihak klub tidak akan memperpanjang kontrak yang habis akhir musim nanti sekaligus menggenapi pengabdiannya selama 10 tahun. Setelahnya, dia ingin mudik ke Spanyol dan bertemu keluarga.
“10 tahun bagiku sudah cukup. Ini yang terakhir dan waktu yang tepat. Awalnya klub menawarkanku perpanjangan kontrak dua tahun. Tapi aku hanya ingin satu musim lagi. 10 itu angka bulat yang bagus. Itu menyelesaikan siklus,”
“Aku punya keluarga dan ini tentang prioritas. Aku ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga. Aku punya satu tahun lagi di City sehingga kami akan melihat apa yang terjadi setelah itu,” ujar Silva (dikutip dari EveningStandard).