• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Friday, March 5, 2021
  • Login
  • Home
  • Story
  • Football Stories
No Result
View All Result
FOOTCHAMPION
  • Home
  • Story
  • Football Stories
No Result
View All Result
FOOTCHAMPION
No Result
View All Result
Home CERITA

Kisah Xhaka Bersaudara : Satu Darah, Dua Negara

Akhairul Anwar by Akhairul Anwar
July 13, 2019
in CERITA
0 0
0
Kisah Xhaka Bersaudara : Satu Darah, Dua Negara
Share on FacebookShare on Twitter

Footballovers, Sudah bukan hal yang baru lagi kalau banyak pemain sepak bola memiliki saudara kandung yang juga berkarier di lapangan hijau. Walaupun terkadang keduanya berbeda nasib.

Fenomena kakak-beradik dalam satu tim sepakbola juga sudah biasa, seperti yang pernah terjadi pada Phil dan Gary Neville yang pernah bermain bersama dalam baju manchester united.

Selain itu, saudara sekandung yang bermain bersama dalam satu klub juga pernah terjadi pada diri Kolo dan Yaya Toure, Jordan dan Andre Ayew,Rafeal dan Fabio da Silva, Thiago dan Rafinha Alcantara. Dan masih banyak lagi tentunya.

Terkhusus untuk Thiago dan Rafinha, walaupun mereka bersaudara, tetapi keduanya membela tim nasional yang berbeda lho footballovers. Thiago memilih bermain untuk Spanyol dan Rafinha bermain untuk tim nasional Brasil. 

Jerome dan Kevin Prince Boateng, Tim dan Chris Cahill, Christian dan Maximiliano Vieri adalah beberapa contoh lain pesepakbola sedarah yang membela tim nasional yang berbeda.

Kalau footballovers masih ingat, pada saat pagelaran piala eropa 2016, ada dua pesepakbola sedarah yang membela negara berbeda, lebih istimewa lagi keduanya saling bertemu di lapangan.

Kedua pesepakbola itu bernama Xhaka. Ya, sejarah terjadi di laga penyisihan Grup A Piala Eropa 2016 saat Albania melawan Swiss pada sabtu 11 Juni 2016. Kakak-beradik, Taulant Xhaka dan Granit Xhaka harus berhadapan dengan membela negara yang berbeda.

Dalam laga yang berlangsung di Stade Bollaert-Delelis tersebut, sang kakak, Taulant membela Albania. Sedangkan, sang adik, Granit berhasil membawa Swiss menang 1-0.

Taulant Xhaka dan Granit Xhaka adalah salah satu fenomena saudara sekandung yang memilih sepakbola sebagai jalan hidupnya.

Walaupun Taulant lebih senior, tapi namanya tidak setenar sang adik, Granit Xhaka. Maklum saja karir seorang Granit lebih gemilang dibanding dengan Taulant.

Granit Xhaka bermain di liga inggris yang merupakan liga terbaik di dunia. Dalam tiga musim terakhir ia selalu menjadi andalan Arsenal. Sebelum bergabung dengan Arsenal ia lebih dulu tampil gemilang bersama Borrusia Monchengladbach di liga Jerman.

Sementara Taulant Xhaka, hanya bermain bersama FC Basel di liga Swiss. Bahkan pernah dipinjamkan ke klub level menengah liga Swiss, Grashopper pada musim 2012/13.

Lalu, siapa sih sebenarnya Taulant dan Granit Xhaka ? kenapa mereka berdua memilih jalan hidup yang sama namun membawa panji bendera negara yang berbeda ? Untuk mengetahuinya, yuk kita bahas sekilas mengenai profil kedua pemain tersebut footballovers.

Footballovers, hubungan antara Taulant dengan sang adik, Granit, lebih mirip dengan apa yang terjadi antara Boateng bersaudara. Kedua pemain saling mendukung dan memotivasi karier masing-masing dan sang kakak pun menjadi pendorong besar atas kesuksesan adik-adiknya.

Bahkan Taulant menjadi orang pertama yang memberikan dukungan ketika sang adik mengalami masa-masa sulit di awal kariernya bersama Meriam London. Sembari lagi-lagi mengucapkan keyakinan bahwa sang adik akan sukses di kemudian hari.

Taulant Ragip Xhaka adalah pemain kelahiran 28 maret 1991 di Basel, Swiss. Ia dilahirkan oleh sang ibu, Elmaze Xhaka yang lahir di negara Serbia tetapi memiliki darah keturunan Albania. Sedangkan ayahnya bernama Ragip Xhaka. Orang tua Xhaka baru hijrah ke Swiss pada akhir 80-an setelah di negara asalnya sedang bergejolak perang saudara.

Selama awal karirnya ia bermain sebagai bek kanan tetapi setelah kembali ke tim Basel setelah dipinjamkan ke Grasshopper, ia dipindahkan ke posisi gelandang bertahan hingga saat ini.

Sementara sang adik, Granit Xhaka adalah pemain yang lahir pada 27 September 1992 di Basel, Swiss. Posisinya adalah sebagai seorang gelandang bertahan.

Taulant dan Granit tumbuh di sebuah daerah bernama Kleinbasel. Pada tahun 2000, keduanya didaftarkan oleh orang tuanya ke FC Concordia Basel untuk berlatih sepakbola tanpa harapan mereka akan menjadi pemain sukses seperti sekarang.

Tujuannya hanya agar mereka jauh dari kehidupan jalanan yang tidak diinginkan banyak orangtua. Setelah dua tahun bermain di Fc Concordia, mereka berdua lalu pindah ke FC Basel pada 2002.

Kedua pemain tampil cukup bagus ketika membela tim junior FC Basel. Sejak tahun 2008, kakak-beradik ini bermain di Fc Basel u-21, Mereka menjadi pemain utama bagi FC Basel U-21 hingga 2010.

Berkat kemampuannya dalam mengolah si kulit bundar, Taulant dan Granit dipercaya untuk membela tim nasional junior Swiss. Mereka sama-sama pernah bermain bagi timnas Swiss u-17, u-18, u-19 dan u-21.

Taulant dan Granit terus berkembang dan akhirnya pada musim 2010/2011. Mereka dipromosikan ke skuat utama FC Basel. Granit lebih dahulu menjalani debut bersama FC Basel pada Juli 2010 di usia yang masih 17 tahun saat pertandingan kualifikasi Liga Champions melawan klub Hungaria Debreceni VSC.

Di laga tersebut, ia sukses mencetak gol. Gol tersebut menjadi gol penutup kemenangan 2-0 FC Basel. Sementara sang kakak baru merasakan pertandingan resmi dua bulan kemudian saat menghadapi FC Mendrisio-Stabio diajang Piala Swiss.

Dua musim awal bersama FC Basel, Granit lebih sering mendapatkan kepercayaan daripada Taulant. Tak heran di musim perdananya Granit mampu mencetak 2 gol dalam 26 laga di semua kompetisi. Sementara sang kakak hanya mencatat 9 penampilan tanpa mencetak gol.

Hingga kemudian, Taulant di pinjamkan ke Grashopper pada bursa transfer musim dingin 2012. Selang empat bulan kemudian, sang adik juga meninggalkan FC Basel dengan menandatangani kontrak lima tahun dengan klub Bundesliga, Borussia Monchengladbach dengan nilai transfer 8,5 juta euro atau sekitar Rp 136 Miliar dan menjadi rekor transfer termahal klub Jerman tersebut.

Footballovers, Perbandingan diantara keduanya bahkan cukup signifikan, Sejak memulai karir profesional, Granit lebih menonjol daripada Taulant. Bahkan hingga kini kepopuleran Granit masih diatas kakaknya tersebut.

Namun walaupun sempat tertatih-tatih diawal karirnya, Taulant mulai berubah ke arah yang lebih baik, ia mampu menunjukan diri bahwa ia bisa seperti sang adik. Setelah kembali dari Grashoper ia selalu menjadi pilihan utama FC Basel dan sering meraih juara di kompetisi domestik sepakbola Swiss.

Baik Granit dan Taulant, mereka adalah keturunan Albania namun lahir dan tumbuh di Swiss, sehingga keduanya bisa memilih diantara kedua negara tersebut.

Granit Xhaka lebih memilh Swiss karena saat itu Swiss Football Association, Asosiasi Sepakbola Swiss, lebih memperlihatkan ketertarikannya dibanding FSHF, Asosiasi Sepakbola Albania. Granit memulai debutnya untuk Swiss pada 4 juni 2011 dalam ajang kualifikasi piala eropa 2012 melawan inggris.

Hingga kini, Granit telah bermain 70 kali dan mencetak 10 gol untuk timnas Swiss.

Sementara, sempat bimbang akan membela negara yang mana, Taulant Xhaka akhirnya memutuskan untuk membela darah keluarganya, Albania. Pilihannya juga dipengaruhi oleh sang adik yang tidak mau kakaknya mengulang kesalahannya saat memilih Swiss.

Bahwa Granit sering menerima cemoohan berbau rasisme. Granit juga memberi tahu kakaknya tentang kondisi di Swiss dan orang-orang yang tidak menyukainya.

Pada tanggal 18 Desember tahun 2013, Taulant resmi menjadi warga negara Albania, meskipun ia masih memerlukan persetujuan dari FIFA untuk mewakili Albania diajang internasional. Debut Taulant bersama Timnas Albania akhirnya terjadi pada 7 september 2014 saat menghadapi Portugal diajang kualifikasi piala eropa, ketika itu Albania menang 1-0.

Bersama Timnas Albania, ia sukses mengantarkan tim berjuluk The Eagles itu tampil untuk kali pertama di ajang piala eropa. Tepatnya di piala eropa 2016 prancis.

Selain itu, di luar persaingan pada sepakbola, ternyata Taulant dan Granit adalah dua sosok anak yang sangat berbakti kepada orang tuanya lho footballovers. Mereka selalu menyisihkan gajinya untuk diberikan kepada kedua orang tuanya.

Itulah kisah Xhaka bersaudara, walaupun dilahirkan oleh ibu yang sama, namun keduanya memilih negara yang berbeda.

Jadi bagaimana footballovers, kira-kira mampukah Taulant melewati pencapaian besar sang adik atau justru adiknya lah yang akan meninggalkan jauh karir sang kakak ?

Tulis di kolom komentar dan jangan lupa like serta subscribe.

Akhairul Anwar

Akhairul Anwar

Next Post
Kunjungan Bersejarah Ronaldo De Lima Di Old Trafford

Kunjungan Bersejarah Ronaldo De Lima Di Old Trafford

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Connect with us

  • 81 Followers
  • 27.7k Followers
  • 103k Subscribers
  • 22.9k Followers
  • Trending
  • Comments
  • Latest

The Biography of Robert Lewandowski

April 2, 2019
Mengapa Hanya Ada Tiga Kali Pergantian Pemain ?

Mengapa Hanya Ada Tiga Kali Pergantian Pemain ?

August 1, 2019

Why Football Players Shave their Leg-hairs

April 25, 2019

Alen Halilovic: Croatian Messi Whose Career Was Ruined due to His Father’s Bodyguard

March 19, 2020

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

0

What is good from Frenkie de Jong?

0

A Life Story of Paulo Dybala

0

Who is actually Ole Gunnar Solskjaer?

0

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

Lance Armstrong Is Facing a $100 Million Lawsuit From the U.S. Government

April 13, 2020

McLaren’s F1 reboot needs to be successful for the sake of the sport

April 12, 2020

Recommended

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

Lance Armstrong Is Facing a $100 Million Lawsuit From the U.S. Government

April 13, 2020

McLaren’s F1 reboot needs to be successful for the sake of the sport

April 12, 2020

About Us

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

Read more

Categories

  • Basketball
  • BERITA BOLA
  • BIOGRAFI
  • Boxing
  • CERITA
  • Cycling
  • Football
  • Football Stories
  • Formula 1
  • Golf
  • Moto GP
  • Story
  • Tennis
  • Uncategorized

Tags

acmilan Ajax argentina Barcelona biography brazil Champions League chelsea filippoinzaghi footballstar Football Stories Football Story intermilan italy juventus liga champions lionelmessi liverpool luissuarez manchester city manchester united manchesterunited mariobalotelli messi MMA MotoGP 2017 mourinho MU neymar pemain terbaik premierleague premier league realmadrid real madrid ronaldinho ronaldo rumor transfer Super Bowl The Presidents Cup UFC US Sports Valentino Rossi worldcup Zlatan Ibrahimovic zlatanibrahimovic

Recent News

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

© 2021 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Football Stories

© 2021 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In