Liverpool sedang berjuang keras untuk bisa meraih gelar Premier League musim ini. Hal itu tampaknya wajib dilakukan setelah The Reds belum pernah menjuarai trofi Liga Inggris semenjak era baru diterapkan.
Namun bukan hal mudah bagi anak asuh Jurgen Klopp untuk bisa menjadi raja di tanah Inggris. Selain masih teringat jelas memori terpelesetnya Steven Gerrad, mereka juga harus menghadapi pesaing terkuatnya saat ini, Manchester City.
Menilik ke skuat masing-masing, baik Liverpool maupun Manchester City sama-sama punya deretan pemain berkualitas tinggi. Dari lini belakang hingga depan, sulit rasanya untuk menentukan siapa yang terbaik.
Liverpool sendiri baru saja menghajar Chelsea dan Cardiff dengan skor yang sama, yakni 2-0. Dengan raihan positif yang terus ditunjukkan, Liverpool berhasil melewati lawan terberat di akhir musim dengan sangat baik.
Selanjutnya, mereka akan menghadapi perlawanan Huddersfield. Cardiff dan Huddersfield adalah klub yang berada di posisi 3 terbawah saat ini. Hudderfield bahkan sudah pasti akan terdegradasi. Sementara Cardiff yang terus menempel ketat Brighton membutuhkan keajaiban agar bisa lolos dari zona degradasi.
Di sisi lain, Manchester City yang juga dinilai punya musim luar biasa akan menghadapi lawan yang relatif masih bisa ditalukkan. Tiga lawan terakhir yang akan dihadapi anak asuh Pep Guardiola adalah Burnley, Leicester City, dan Brighton.
Menghitung peluang kedua tim, tidak terlihat jelas siapa yang akan keluar sebagai juara. Maurizio Sarri yang dikalahkan Liverpool pun berujar jika perburuan gelar liga musim ini sangat sulit untuk diprediksi.
Liverpool maupun Manchester City dituntut untuk menyapu bersih semua laga sisa jika tak ingin kecolongan.
Performa kedua klub memang luar biasa, sehingga membuat situs yang biasa menyajikan prediksi memberi rating keduanya sangat tinggi. Jadi penentuan siapa yang akan keluar sebagai juara, berada pada tiga pertandingan terakhir masing-masing tim.
Selain melihat peluang Liverpool dan Manchester City yang akan mampu menyapu bersih semua pertandingan sisa, ada juga hal lain seperti melihat peluang kedua tim tersebut dari sisi kehilangan poin pada sisa pertandingan mereka.
Menurut Five Thirty Eight, Liverpool berpotensi kehilangan poin saat bertandang ke markas Newcastle United. Peluang The Reds kehilangan poin pada pertandingan ini mencapai 34%. Sementara pertandingan lainnya dapat dikatakan cenderung mudah bagi Liverpool untuk tidak kehilangan poin.
Sementara Manchester City, kemungkinan mereka kehilangan poin terlihat lebih minim. Mereka dinilai akan mampu menyapu bersih tiga pertandingan sisa.
Untuk peluang empat besar sendiri, Tottenham dipercaya akan menjadi satu dari beberapa tim asal Inggris yang berlaga di kompetisi Liga Champions musim depan. Sementara Manchester United dinilai harus mengeluarkan effort lebih untuk bisa menembus zona Champions. Apalagi, mereka baru saja menelan kekalahan telak atas Everton beberapa waktu lalu.
Untuk Arsenal dan Chelsea, keduanya juga tak mampu memanfaatkan peluang dengan baik. Hal-hal semacam itu membuat tim asal London tersebut harus benar-benar fokus untuk bisa meraih goal musim ini.
Akan tetapi, Arsenal yang bermain lebih baik bersama Unai Emery diprediksi akan menempati posisi empat besar bersama Liverpool, Manchester City, dan Tottenham Hotspurs.
Namun kembali lagi, segala prediksi dan perhitungan matematis belum tentu benar akan terjadi. Ada banyak faktor yang akan menentukan hasil akhir.
Terlebih, sepakbola sarat akan drama-drama mengejutkan.