Footballovers, Amerika serikat dikenal sebagai negara adidaya atau negara maju, mereka memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh negara lain. Di Bidang olahraga saja, Amerika serikat terkenal sebagai negara kuat, mereka sering menjadi juara umum diajang Olimpiade.
Atas keberhasilan itulah, mereka menjadi negara yang paling di segani. Di Negara yang dijuluki paman sam itu, Olahraga menjadi salah satu bidang yang serius di perhatikan. American Football, Baseball, dan Basket menjadi tiga jenis olahraga yang paling digemari masyarakat amerika serikat.
Di cabang olahraga populer tersebut, menjadi juara di liga nasional mereka relatif lebih prestisius ketimbang medali emas Olimpiade. Menjuarai National Baskeball Association atau NBA atau Major League Baseball (MLB) diklaim setara dengan menjadi juara dunia.
Lantas bagaimana dengan olahraga sepakbola ?
Jika di negara lain menggunakan istilah ‘Football’ maka di amerika serikat lebih dikenal dengan sebutan ‘Soccer. Tak heran jika liga sepakbola mereka bernama Major League Soccer (MLS).
Di amerikat serikat, Olahraga sepakbola belum terlalu melejit. Artinya belum banyak orang yang menggandrungi olahraga yang satu ini. Prestasi yang didapat tim nasionalnya pun belum terlalu mengesankan. Tak terkecuali dengan tim sepakbola wanita mereka yang begitu tangguh.
Sangat sulit bagi amerika serikat untuk bisa mengambil peran penting dalam peta kekuatan sepakbola pria. Pelbagai usaha telah mereka upayakan: menjadi tuan rumah piala dunia, mendatangkan Pele dan Franz Beckenbauer disusul David Beckham, Steven Gerrard, Frank Lampard, Zlatan Ibrahimovic dan Andrea Pirlo, hingga menciptakan liga bersistem waralaba.
Semua demi mendapatkan pengakuan bahwa mereka juga adidaya di atas lapangan hijau. Namun semua usaha itu belum terlalu berdampak lebih bagi mereka.
Jika bicara sepakbola amerika serikat, mereka sebenarnya pernah memiliki pemain-pemain populer yang cukup dikenal oleh pecinta si kulit bundar. Sebut saja Brian McBride, Brad Friedel, Tim Howard, Clnt Dempsey, Jozy Altidor dan Landon Donovan.
Nama terakhir bisa dibilang sebagai pemain terbaik yang pernah di miliki Amerika serikat. Bahkan menjadi legenda hidup Amerika serikat.
Ya, Landon Donovan, siapa yang tak mengenalnya, pemain kelahiran 4 maret 1982 tersebut adalah pemain idola rakyat paman sam dan pernah menjadi kapten tim nasional Amerika serikat.
Pemain yang bisa menjalani peran striker atau gelandang serang ini, memulai karirnya di IMG Academy pada tahun 1999. Akademi itu adalah pelatihan bagi atlet profesional dan Donovan memilih sepakbola. Olahraga yang pada umumnya kalah oleh softball atau Baseball di Negeri Paman Sam itu.
Saat ini ia masih memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak tim nasional dengan koleksi 57 gol, sejajar dengan Clint Dempsey.
Sepanjang karirnya, Donovan lebih banyak menghabiskan waktu bermain di LA Galaxy. Sementara di benua biru, Donovan pernah bermain di Bayern Leverkusen, Bayern Munchen dan Everton. Saat di Munchen dan Everton statusnya hanyalah pemain pinjaman.
Ketika bermain di Bayern leverkusen pada musim 2000/01, ia hanya mengecap tujuh kali penampilan, kemudian dipinjamkan ke San Jose Earthquakes. Disinilah, karir Donovan mulai meningkat.
Memperkuat San Jose dari musim 2001 hingga 2004, pria setinggi 173 cm ini memberikan dua piala MLS. Dari 87 kali berlaga, sebanyak 32 gol diciptakan. Atas usahanya itu, Donovan pun dipanggil memperkuat Timnas Amerika serikat. Namanya mulai dikenal penikmat sepakbola dunia, ketika muncul di Piala Dunia 2002 yang digelar di Korea-Jepang.
Dalam ajang piala dunia tersebut, Donovan mencetak 2 gol dan membawa timnya hingga perempat final.
Bersama LA Galaxy sendiri, Donovan bisa disebut sebagai legenda, karena total ia menghabiskan waktu bermain sekitar sembilan tahun. 142 gol dalam 308 penampilan di semua kompetisi menjadi persembahan pria yang kini berusia 37 tahun tersebut.
Berbagai prestasi pun telah ia persembahkan bagi klub maupun negara. Tercatat ia sudah mengoleksi enam trofi MLS dan empat trofi piala emas Concacaf serta beberapa trofi yang lain. Penghargaan individu pun kerap ia raih berkat penampilan gemilangnya di lapangan hijau.
Setelah memutuskan pensiun dari dunia sepakbola pada tahun 2014, publik sepakbola Amerika serikat belum mempunyai sosok pengganti seperti Donovan. Walaupun sempat muncul nama Jozy Altidore, namun kiprahnya tidak terlalu bisa dibanggakan.
Kini, Negeri paman sam kembali memunculkan sosok bintang dalam diri Christian Pulisic. Dalam dua tahun terakhir, Nama pemain yang satu ini cukup populer bagi publik sepakbola eropa, khususnya di jerman, karena penampilan apiknya bersama Borrusia Dortmund.
Meskipun masih berusia 20 tahun, Pulisic telah menorehkan berbagai catatan mengesankan bagi seorang pesepakbola di usianya.
Dalam 81 pertandingan yang dimainkan oleh Pulisic di ajang Bundesliga, ia dipercaya tampil sebagai starter dalam 51 pertandingan. Berposisi sebagai pemain sayap, ia pun telah berhasil mencetak 11 gol dan 13 assist sejak masuk ke tim utama pada tahun 2016 silam.
Pulisic bahkan menjadi pemain luar Jerman termuda yang mampu mencetak 9 gol di Bundesliga. Pada musim 2018/19, ia mencetak 7 gol dari 30 penampilan di semua ajang.
Nama Christian Pulisic semakin terkenal pasca klub asal London, Chelsea merekrutnya pada bursa transfer musim panas 2019 lalu. Dengan biaya transfer sebesar 58 juta poundsterling atau sekitar Rp 1 triliun Pulisic resmi mendarat di Stamford Bridge.
Pemain jebolan akademi Borrusia Dortmund ini termasuk pemain yang sangat fleksibel. Ia bisa ditempatkan sebagai playmaker di sisi mana saja, baik kiri, kanan, maupun tengah.
Pulisic memiliki kemampuan penguasaan bola serta dribbling yang bagus serta piawai mencetak gol dari sisi manapun. Bermain di tim besar seperti Borrusia Dortmund telah mengasah mentalnya untuk bermain di kompetisi besar.
Footballovers, Pulisic bukan orang Amerika serikat pertama yang bermain di liga primer inggris, Semenjak di gulirkan pada tahun 1992, ada cukup banyak pemain Amerika Serikat yang mencoba peruntungan disana. Namun, tak semua punggawa asal Amerika Serikat mampu meraih kesuksesan di Inggris.
Clint Dempsey bisa dikatakan sebagai pemain yang cukup sukses berkarir di negeri ratu Elizabeth. Ia datang ke Inggris pada januari 2007. Ia didatangkan Fulham dari klub MLS, New England Revolutions dengan biaya 3 juta Euro atau sekitar Rp 47 miliar.
Di Fulham, ia mampu menunjukkan penampilan yang gemilang. Dari 232 penampilan, ia mampu mengemas 60 gol dan 21 assist selama enam musim. Ia juga berhasil membawa The Cottagers melaju ke babak final Liga Europa pada tahun 2010. Tak hanya itu, pada musim 2010/11 dan 2011/12 ia menjadi pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik Fulham.
Selepas bermain untuk Fulham, pada tahun 2012 ia pergi ke Tottenham Hotspur. Namun, ia tak mampu menunjukkan penampilan terbaiknya di White Hart Lane. Ia pun hanya bertahan selama semusim sebelum memutuskan untuk kembali ke Amerika Serikat untuk membela Seattle Sounders.
Di level tim nasional, Clint Dempsey juga mencatatkan kiprah yang gemilang. Bersama dengan Landon Donovan, ia merupakan tulang punggung Amerika serikat diberbagai ajang internasional.
Kini, Masa depan Amerika serikat ada di tangan Christian Pulisic, ia di gadang-gadang akan menjadi penyelamat sepakbola negeri Paman Sam. Sejak melakoni debut bersama timnas pada tahun 2016, Pulisic telah bermain sebanyak 31 kali dan mencetak 13 gol.
Sekarang patut kita nantikan, Mampukah pulisic mengikuti jejak Landon Danovan yang gemilang bersama timnas hingga menjadi legenda dan mampukah ia mengikuti jejak Clint Dempsey yang bermain baik di ranah inggris.