Tak akan ada habisnya jika bicara tentang momen tak terduga dalam dunia sepak bola. Beberapa kejadian unik hingga kontroversi kerap menghiasi dunia si kulit bundar.
Samuel Eto’o, akan menjadi salah satu pemain paling ikonik dalam sejarah sepak bola. Pria Afrika yang meraup sukses besar bersama sejumlah kesebelasan Eropa ini banyak meninggalkan momen-momen tak terduga sepanjang karier.
Dari sejumlah momen indah dalam karier Eto’o di sepak bola. Pemain yang memulai kariernya di Real Madrid tersebut juga sempat mengalami sejumlah kejadian kontroversial.
Eto’o, yang sudah akhiri perjalanan emasnya di lapangan hijau beberapa kali menjadi korban rasisme dari suporter. Mendapat serangan rasial, Eto’o beberapa kali melawan dengan meninggalkan lapangan dan mengkritik secara terbuka aksi tersebut. Pada Februari 2005 silam, Eto’o mendapat ejekan rasial dari pendukung Real Zaragoza. Sayangnya wasit yang memimpin laga, Fernando Carmona, malah menganggap tindakan tersebut sebagai hal normal.
Lalu, Eto’o pernah membuat geger warga Madrid setelah menghina klub tersebut. Pada 2004 saat membela Barcelona dan sukses meraih gelar pertamanya, Eto’o merayakannya gelar juara LaLiga itu dengan mengejek Real Madrid.
Lalu, saat berkarier di Liga Inggris, Eto’o yang membela Chelsea sempat mendapat cemoohan. Pasalnya, pria Kamerun pernah menghina Chelsea saat masih berseragam Barcelona.
Saat itu, Eto’o mengatakan kalau lebih baik ia berjualan kacang di desanya ketimbang harus bermain untuk klub London tersebut.
Di liga Inggris, Eto’o memang sarat akan cerita-cerita tak terduga. Selain ucapan kontorversial tersebut, Eto’o juga sempat cekcok dengan pelatih Jose Mourinho hingga menjadi pembicaraan media-media setempat.
Eto’o pernah melakukan selebrasi penuh tanya pada pertandingan melawan Tottenham Hotspurs.
Saat itu, Eto’o merayakan gol dengan cara yang tidak biasa. Eks pemain FC Barcelona merayakan golnya dengan meniru gaya seorang kakek-kakek yang kesusahan berjalan dengan tongkatnya.
Lantas, apa makna dari perayaan gol tersebut?
Setelah pertandingan melawan Galatasaray yang berakhir dengan skor 1-1, Jose Mourinho, pelatihnya sendiri, menyindir barisan penyerang Chelsea yang tak mampu mencetak banyak gol musim tersebut.
Mourinho mengatakan kalau Eto’o sudah tergolong tua. Bahkan pelatih asal Portugal dianggap “menghina” sang penyerang. Saat itu, Mourinho mengatakan kalau ia tidak tahu apakah benar usia Eto’o masih berada diangka 32 tahun. Melanjutkan pernyataannya, Mourinho menambahkan dengan kalimat,
“Eto’o berusia 32 tahun. Atau mungkin 35 tahun? Siapa yang tahu? (dikutip dari The Guardian)
Karena komentar Mou itulah, Samuel Eto’o berlagak seperti seorang yang sudah sangat tua. Hal itu dilakukan sebagai pembalasan atas perkataan Mourinho.
Eto’o yang mencetak gol pembuka Chelsea pada menit ke-56 langsung berlari ke pojok lapangan. Setelah itu, mantan bomber Inter Milan tersebut mencengkeram tiang pojok sembari memegangi pinggangnya.
Seperti yang sudah dijelaskan, selebrasi Eto’o seperti menggambarkan seorang kakek yang sedang encok.
Menanggapi hal tersebut, Mourinho tidak terlalu ambil pusing. Mou tidak larut dengan polemik selebrasi gol yang dilakukan mantan penggawa Barcelona itu. Bagi Mourinho, selebrasi Eto’o justru dianggap sebagai hal yang menyenangkan.
Sejatinya pernyataan Mou tersebut tidak dimaksudkan untuk konsumsi publik, namun malah bocor melalui media di Prancis.
“Beberapa surat kabar melakukan kerja yang hebat dengan melakukan photoshop. Sekarang mereka tidak membutuhkannya, karena sudah ada yang asli,” tutur Mourinho (dikutip dari joe.ie)