Saat duo lini tengah terbaik yang pernah membawa La Furia Roja tampil sebagai pemenang di ajang piala eropa 2008 dan 2012 serta piala dunia 2010 sudah tidak bermain yakni Xavi Hernandes dan Anders iniesta. Spanyol nampaknya tak perlu khawatir saat para bintang sepak bola mereka satu per satu memutuskan pensiun.
Pasalnya, kini negeri matador kembali melahirkan pemain yang nampaknya akan menjadi penerus Xavi dan Iniesta di lapangan tengah. Selain Rodri, ada juga bakat brilian bernama Fabian Ruiz.
Pemain yang merumput bersama Napoli ini menjadi komoditi yang cukup laku di bursa transfer musim panas 2019 lalu. Menurut kabar dari Metro.Co.Uk. Klub-klub top eropa tertarik untuk mendatangkan Fabian Ruiz. Diantaranya adalah Liverpool, Real Madrid, Barcelona dan Bayern Munchen.
Sangat masuk akal jika mereka sangat menginginkan Fabian Ruiz, karena di musim lalu, penampilan gelandang berusia 23 tahun tersebut sangat cemerlang bersama klubnya, Napoli di bawah arahan sang pelatih, Carlo Ancelotti.
Didatangkan Napoli dari Real Betis pada 2018 dengan nilai transfer mencapai 30 juta euro atau sekitar Rp 480 miliar, Fabian Ruiz menjelma jadi sosok sentral di lini tengah I Partenopei. Posisinya hampir tidak tergantikan dan membuat Marek Hamsik Hengkang. Fabian memainkan 40 laga, mencetak 7 gol serta membuat 4 assist. Catatan itu terhitung cukup bagus untuk pemain yang baru satu musim di Napoli.
Bagi klub yang meminatinya, bukan perkara mudah mendapatkan Fabian. Karena Napoli akan mati-matian mempertahankannya. Pelatih Carlo Ancelotti sangat mengandalkan eks pemain Real Betis tersebut. Sang pemain dinilai sangat cocok dengan skema yang diterapkan Ancelotti di lini tengahnya.
Lalu siapa sebenarnya Fabian Ruiz ?
Pemain bernama lengkap Fabián Ruiz Peña lahir pada 3 April 1996 di Villafranca, Spanyol. Fabian dibesarkan di Los Palacios, yang berjarak sekitar 30 kilometer di luar Seville. Fabian dibesarkan oleh Real Betis ketika masih kecil atau saat usianya 8 tahun.
Namun, masa-masa sulit dan orang tuanya menjelaskan kepada klub bahwa mereka tidak mampu melanjutkan membawa Fabian pulang pergi ke tempat pelatihan.
Sevilla menyatakan minatnya untuk memperoleh pemain muda itu, tetapi bos tim muda Real Betis, Manuel Castano, bertekad untuk mempertahankan salah satu pemain mudanya yang paling menjanjikan. Pemain idola Fabian adalah gelandang timnas Spanyol saat itu, Xavi Hernandes.
Selama sepuluh tahun menimba ilmu di akademi Real Betis, Fabian kemudian bermain di Real Betis B pada tahun 2014 hingga 2016. Di sela-sela perjuangannya di tim kedua, Fabian juga lakoni debut untuk tim utama pada 21 september 2014 melawan Marbella FC pada kompetisi Segunda Divison.
Fabian Ruiz tampil sebanyak enam kali saat timnya mencapai promosi ke La Liga sebagai juara kasta kedua. Fabián melakukan debut di kasta teratas sepak bola Spanyol pada agustus 2015, masuk sebagai pengganti Alfred N’Diaye di laga yang berakhir imbang 1-1 melawan Villarreal.
Di musim 2015/16, Fabian bermain dalam 14 pertandingan bersama tim senior Real Betis. Pada 23 desember 2016, Fabian memperbarui kontraknya hingga 2019, namun setelah itu dirinya di pinjamkan ke Elche yang bermain di kasta kedua.
Fabian mencetak gol profesional pertamanya pada 17 Maret 2017 saat membobol gawang GimnĂ stic de Tarragona. Hanya semusim, Fabian membukukan satu gol dalam 18 penampilan bersama Elche.
Di musim berikutnya, Fabian kembali memperkuat Real Betis, di musim inilah namanya mulai bersinar terang. Ia menjadi starter reguler di bawah manajer baru Quique Setién. Fabian mencuri perhatian dengan torehan 3 gol dalam 34 pertandingan di La Liga.
Pada 5 Juli 2018, Fabián bergabung dengan Napoli dengan kontrak lima tahun hingga 2023. Setelah awal musim yang lambat dan terpengaruh cedera, Fabian dengan cepat menemukan jati dirinya di Italia.
Fabian melakukan debut pada 16 September dalam pertandingan grup Liga Champions di kandang Red Star Belgrade. Sepuluh hari kemudian, ia melakoni debutnya di Serie A saat hadapi Parma.
Raul Albiol dan Jose Callejon memainkan peran penting dalam membantunya menetap di Napoli, sementara Fabian dengan cepat menjalin persahabatan dengan Dries Mertens, yang kini ia sebut sebagai “saudara laki-lakinya”.
Fabian pernah mengungkapkan hasratnya untuk bisa mengikuti jejak legenda timnas Spanyol, Xavi, di Barcelona, dan mengulangi jejak kariernya kini bersama dengan Napoli.
“Saya merasa bahwa posisi terbaik saya adalah di pusat lini tengah, namun saya juga menikmati bermain di sisi kiri. Saya merasa jatuh cinta dengan sepak bola berkat Xavi. Dia merupakan pilar Barcelona dan Spanyol selama bertahun-tahun, dan saya memimpikan untuk mengikuti jejak kariernya.” Ujar Fabian.
Gaya main Fabian diakui banyak pihak mirip legenda Spanyol dan Barcelona Xavi Hernandez. Fabian pun juga mulai dipromosikan ke timnas Spanyol senior.
Setelah membela timnas u-19 Spanyol dalam dua pertandingan dan membantu Spanyol juara piala eropa u-21 pada 2019. Fabian mengemas 2 gol dan 2 assis. Bahkan salah satu golnya ia ciptakan di laga final kontra Jerman. Atas penampilan apiknya, dirinya terpilih sebagai pemain terbaik turnamen.
Di timnas senior, Fabian Ruiz menjalani debutnya pada 8 Mei 2019, saat La Furia Roja menang dengan skor 4-1 atas Kep Faroe. Ketika itu, Fabian tampil untuk menggantikan Isco saat laga masuk menit ke-74.
Fabian merupakan seorang gelandang tengah berkaki kiri, ia juga dikenal karena visinya, kemampuan operasinya, menguasai bola dan menggiring bola, serta kepandaian taktisnya, dan dapat bermain dalam sejumlah formasi, seperti 4–4–2, 4–3– 3, dan 4–2–3–1.
Sebagai gelandang tengah, Fabian juga dianugerahi tekel mumpuni untuk memotong serangan lawan sebelum menembus pertahanan.
Mampu bermain di mana saja di lini tengah, Fabian secara konsisten terkesan dengan teknik dan kecerdasan taktisnya yang luar biasa – yang mungkin tidak mengejutkan dari seorang pemain yang tumbuh mengidolai dan mempelajari permainan dari Xavi Hernandes.