Footballovers, bursa transfer musim panas 2019 dimanfaatkan dengan baik oleh Manchester City. Mereka memboyong beberapa pemain ke Ettihad Stadium guna menambah kekuatan.
Salah satu pemain yang didatangkan tim asuhan Pep Guardiola ini adalah gelandang muda Spanyol, Rodri dengan banderol mencapai 62.8 juta paun atau sekitar Rp 1.4 triliun dari Atletico Madrid.
Hal itu menjadikannya rekor pembelian terbesar Man City dalam sejarah, lebih mahal daripada saat klub mendatangkan Riyad Mahrez dari Leicester City yakni sebesar Rp 60 juta paun pada musim lalu.
Di Man City, Rodri diproyeksikan menggantikan Fernandinho. Bukan tugas yang mudah, mengingat peran yang akan dimainkannya begitu krusial untuk Pep Guardiola. Rodri bakal punya tugas utama sebagai filter serangan lawan dan memulihkan penguasaan bola tim, sekaligus menjadi titik utama tim ketika membangun permainan.
Banyak orang yang belum tau sosok pemain yang kini berusia 23 tahun tersebut, apalagi ia bermain di klub kaya dan sukses, Man City. Pertanyaan pun akan banyak mengarah pada dirinya, apalagi ia memiliki banderol cukup besar.
Pemain bernama lengkap Rodrigo Hernandes Cascante lahir pada 23 juni 1996 di Madrid, Spanyol. Gelandang berpostur tubuh 190 cm tersebut mengawali karir sepakbolanya dengan memperkuat Rayo Majadahonda di usia 10 tahun.
Di klub itu, ia pertama kali mengenal teman dekatnya hingga saat sekarang, Lucas Hernandez. Di klub pertamanya, Rodri hanya satu tahun berlatih, setelah itu ia menimba ilmu di akademi Atletico Madrid.
Bergabung dengan akademi Atletico pada usia 11 tahun, ia dianggap memiliki fisik yang tidak menonjol dan tak terlalu bertalenta sehingga klub itu menjualnya ke villareal pada 2013 atau saat ia menginjak usia 17 tahun.
Di Villarreal, Rodri baru merasakan laga profesional pertamanya pada 7 Februari 2015, ketika memperkuat Villareal B dalam kemenangan tandang 3-1 melawan RCD Espanyol B di Segunda División B. Lima belas hari kemudian, Rodri bermain sebagai starter untuk kali pertama dalam kemenangan 2-0 di markas Real Zaragoza B.
Tahun 2016, Rodri mampu menembus skuad utama, dan pada musim 2016/17, ia secara rutin tampil menjadi pemain reguler di tim utama Villarreal, pada musim itu, ia membukukan 31 penampilan di semua ajang.
Pada 4 Desember 2017, setelah membuktikan dirinya sebagai pemain reguler, Rodri memperbarui kontraknya hingga tahun 2022. tiga bulan kemudian, ia mencetak gol perdananya di La Liga ke gawang Espanyol, di mana kedua tim bermain imbang 1-1.
Bersama Villareal Rodri mengalami kemajuan pesat. Ia sempat membela timnas Spanyol U-19 pada 2015, yang mana ia membawa La Furia Roja keluar sebagai juara piala eropa u-19. Dua tahun kemudian Rodri dan kawan-kawan membawa tim matador tampil sebagai runner up pada ajang piala eropa u-21.
Di timnas senior, Rodri melakukan debutnya pada maret 2018, ia menggantikan Thiago Alcântara dalam laga yang berakhir imbang 1-1 melawan Jerman di Düsseldorf.
Rodri menyelesaikan musim 2017/18 dengan torehan satu gol dari 47 pertandingan di semua kompetisi. Penampilan apiknya membuat Atletico Madrid tertarik membelinya kembali pada musim panas 2018 dengan biaya 25 juta euro atau sekitar Rp 400 Miliar.
Pelatih Diego Simeone menilai gaya bermain Rodri mirip dengan mantan anak asuhnya, yaitu Gabi. Pada saat itu, meskipun Rodri disebut sebagai penerus Gabi di Atletico, gaya permainannya cenderung lebih mirip Sergio Busquets, dan ia sudah mulai dibandingkan dengan gelandang tim matador tersebut oleh media-media Spanyol.
Bersama Atletico, Rodri menjadi pilihan utama di lini tengah, catatan 3 gol dan 1 Assist dari 47 pertandingan menghiasinya pada musim 2018/19.
Sebagai seorang gelandang bertahan, Rodri memiliki statistik yang cukup mengkilap di La Liga musim lalu. Ia membuat total 103 tekel sepanjang musim lalu, dimana angka itu adalah teratas di La Liga dan membuat semua orang dapat melihat kemampuan bagus Rodri memutus serangan lawan.
Duel area pun dimiliki dengan baik oleh Rodri, yakni sebesar 67.8% hal itu ditunjang dengan perebutan bola lawan yang juga cukup mengkilap yakni 280 kali.
Saat di Atletico, sambil berkarier di dunia sepak bola, Rodri terus melanjutkan kuliahnya untuk mendapatkan gelar sarjana di jurusan bisnis dan ekonomi Universitas de Castellon. Ia dikabarkan tak pernah melewatkan kuliahnya, meski jadwal latihan dan pertandingan kian padat.
Meski difasilitasi tempat tinggal oleh Atletico, Rodri lebih memilih tinggal di asrama kampusnya.
Dengan gaji mencapai Rp 401 miliar pertahun, Rodri bisa saja membeli apa pun yang ia inginkan, misalnya saja mobil mewah, seperti yang jadi koleksi banyak pemain terkenal dunia.
Namun, ia sama sekali tak tertarik dengan saran dari teman-temannya untuk membeli mobil mewah. Pemain Timnas Spanyol itu lebih memilih mobil Opel Corsa tua second, yang dibelinya dari seorang wanita tua.
Setelah menghabiskan satu musim yang cukup baik bersama Atletico. Kini, ia akan menikmati masa barunya di negeri Ratu Elizabeth. Rodri memang dikenal sebagai pemain yang tak neko-neko dan sangat profesional bahkan sejak masih muda. Kesederhanaannya membuat semua orang takjub termasuk pelatihnya saat ini, Pep Guardiola.
Menarik untuk melihat kiprah Rodri di Man City !!!