Era baru di dunia sepak bola telah dimulai berkat teknologi Video Assistant Referee (VAR) yang diperkenalkan pada Juni 2016. Sejumlah turnamen pun sudah pernah menggunakan VAR, seperti di Piala Dunia 2018 kemarin.
VAR atau video tayangan ulang adalah teknologi yang dimaksudkan untuk membantu tugas wasit dalam mengambil keputusan mengenai sebuah gol, penalti, kartu merah, dan kesalahan identifikasi. Teknologi itu diharapkan mampu membantu wasit untuk mengurangi keputusan kontroversial.
Mulai musim ini, Premier League mulai menerapkan penggunaan teknologi tersebut. Sebelum menggunakan VAR, Premier League sudah menggunakan Goal Line Technology (GLT) sebagai teknologi penentu terjadinya gol pada suatu pertandingan.
Musim ini VAR bukan hal baru di Inggris, karena pada musim lalu VAR sudah mulai digunakan di Piala FA dan Piala Liga. Namun, penggunaannya hanya sebatas pada beberapa pertandingan penting saja.
Harapan adanya VAR adalah bisa membantu kinerja wasit dan mengurangi keputusan-keputusan kontroversial. Namun, sejauh ini VAR lebih banyak menimbulkan masalah daripada memberikan solusi di Premier League. Setelah 12 pekan berlangsung, sudah ada begitu banyak keputusan wasit yang justru merugikan tim, VAR tidak benar-benar membantu.
Yang terbaru terjadi pada pertandingan Big Match antara Liverpool kontra Manchester City di stadion Anfield, akhir pekan kemarin. Tercatat sedikitnya ada empat kontroversi yang terjadi pada laga yang berakhir 3-1 untuk kemenangan The Reds itu.
Gol-gol kemenangan Liverpool diciptakan oleh Fabinho, Mohamed Salah, dan Sadio Mane. Sementara, satu-satunya gol hiburan Manchester City diciptakan Bernardo Silva pada babak kedua.
Sejumlah kontroversi pun terjadi pada laga bigmatch raksasa Liga Inggris tersebut. Berikut empat kontroversi yang mewarnai kemenangan skuat besutan Jurgen Klopp atas The Citizens.
Kontroversi yang pertama terkait handsball Alexander Arnold di dalam kotak penalti Liverpool. Para pemain Man City dan sang pelatih, Pep Guardiola, bereaksi setelah Fabinho mencetak gol untuk The Reds pada menit keenam.
Pasalnya beberapa saat sebelum gol itu, bek Livepool Trent Alexander-Arnold diklaim melakukan handball di dalam kotak penalti timnya. Tapi, Wasit Michael Oliver menganggap tak ada pelanggaran dan permainan tetap dilanjutkan.
Dalam tayangan ulang, tampak jelas tangan kanan Alexander Arnold yang aktif memang menyentuh bola. Namun beberapa detik sebelumnya, tampak pula bahwa tangan kiri Bernardo Silva juga mengenai bola sebelum terjatuh diadang Dejan Lovren dan bola mengenai lengan Alexander-Arnold. Sang wasit sempat meminta VAR terkait insiden itu. VAR kemudian menilai tidak perlu penalti.
Kontroversi yang kedua ketika gol yang diciptakan Mohamed Salah. Gol kedua The Reds ke gawang The Citizens yang diciptakan Salah pada menit 13 juga dinilai menuai kontroversi. Salah sukses menanduk bola umpan silang Andy Robertson di sisi kanan pertahanan Man City.
Namun dalam tayangan ulang, Salah diklaim berada dalam posisi offside sebelum menanduk bola ke gawang Claudio Bravo. Setelah di teliti, VAR kemudian memutuskan pemain timnas Mesir itu tidak dalam posisi offside.
Kontroversi yang ketiga terjadi ketika Sadio Mane mendorong Rahem Sterling. Para pemain Manchester City kembali meradang pada menit 64. Aksi Sadio Mane mendorong Raheem Sterling di dalam kotak penalti Liverpool tidak dianggap pelanggaran. Wasit kembali meminta VAR, tapi keputusannya tetap tidak ada hadiah penalti untuk The Citizens.
Kontroversi yang keempat adalah kembalinya Alexander Arnold melakukan Handsball. Pada menit 83, Arnold diklaim kembali melakukan handball di dalam kotak penalti Liverpool. Dalam tayangan ulang, tangan kiri bek sayap The Reds itu kembali mengenai bola tendangan dari Raheem Sterling. Namun tidak ada penalti untuk insiden ini.
Sebelum laga Liverpool vs Man City, sebelumnya di pekan ke 11 Liga Primer banyak kontroversi yang terjadi akibat penggunaan VAR. Atas hal itu para pelatih klub-klub Liga Primer ada yang mengkritik VAR.
Salah satu pelatih tersebut yaitu pelatih Chelsea Frank Lampard yang menganggap penggunaan VAR juga bisa memicu kontroversi di kalangan suporter. Hal itu menyusul timnya ketika dihadiahi penalti setelah pemain Watford terjatuh di kotak penalti. Menurut lampard, tidak seharusnya VAR memberikan penalti karena Gerard Deulofeu terlihat hanya lakukan diving.