Zlatan Ibrahimovic merupakan dewa sepak bola Swedia. Meski terkenal kontroversial, Ibra akan selalu dikenang sebagai salah satu pemain terbaik The Blagult- julukan timnas Swedia.
Ibrahimovic yang mengawali karir sepak bolanya di klub terbesar Swedia, Malmo FF, kemudian melanjutkan karirnya ke Ajax Amsterdam, Juventus, Inter Milan, Barcelona, AC Milan, PSG, Manchester United dan LA Galaxy. Hampir klub yang pernah diperkuat Ibra selalu meraih trofi.
Kini Ibra masih berstatus tanpa klub setelah masa baktinya di La Galaxy habis dan dirinya tidak memperpanjang kontraknya. Telah beredar kabar bahwa Ibra akan kembali ke Italia dengan AC Milan sebagai klub yang punya peluang besar mendapatkan jasanya.
Namun, di sela-sela rumor yang memberitakan Ibra akan pindah ke Italia. Mantan bintang Inter itu memicu kehebohan ketika mengunggah video seragam sepakbola klub Swedia, Hammarby di akun Instagram pribadinya. Ibra pun langsung dirumorkan akan melanjutkan karier sepakbola di klub yang bermarkas di Tele2 Arena, Johanneshov, tersebut.
Namun ternyata, pemain 38 tahun itu menjadi salah satu pemilik Hammarby dengan membeli saham 25 persen. Pemilik klub, Anschutz Entertainment Group (AEG), mengonfirmasi mereka telah menjual setengah saham kepemilikan di Hammarby kepada Ibrahimovic.
Hal tersebut tentu sangat mengejutkan, karena tidak angin tidak ada hujan, Ibrahimovic tiba-tiba membeli 25% saham klub Hammarby. Keputusan Ibra membeli saham klub Hammarby ternyata memantik amarah dari fans Malmo FF, klub Ibra saat masih remaja.
Penggemar Malmo kesal karena idola mereka, Zlatan Ibrahimovic, membeli sebagian besar saham saingan Malmo di Swedia, Hammarby. Seperti yang telah disinggung diawal, Malmo adalah klub pertama Ibra sebelum ia memutuskan untuk berkelana ke penjuru eropa. Ibra tampil membela Malmo dari tahun 1999-2001 dan bermain di 47 laga serta mencetak 18 gol.
Sampai Ibrahimovic melakukan perjalanan ke beberapa klub Eropa dan Amerika, penggemar Malmo FF masih menyembahnya. Para Fans masih menganggap Ibra adalah legenda klub. Bahkan sebuah Patung perunggu Ibrahimovic pun dibangun diluar stadion pada bulan september 2019 lalu.
Namun, rasa hormat dan cinta mereka terhadap mantan pemain Barcelona itu lenyap tanpa jejak. Kondisi ini merupakan buntut dari keputusan Ibra untuk membeli 25 persen saham Hammarby.
Perlu diketahui, bahwa Malmo dan Hammarby adalah musuh bebuyutan di Liga Swedia. Persaingan di atas lapangan sebenarnya ditransmisikan ke tribun para suporter. Artinya persaingan kedua kesebelasan lebih condong ke arah permusuhan antar pendukung.
Tidak diragukan lagi, hanya beberapa jam setelah Ibra membeli saham minoritas di Hammarby. Penggemar Malmo yang tidak terima langsung pergi ke patung Ibra yang berdiri tegak di depan markas klub, Stadion Swedbank.
Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, tampak sekelompok pemuda mengerumuni patung tersebut. Gerombolan itu juga melempari patung tersebut dengan dudukan toilet, plastik, dan berbagai benda lainnya.Â
Puncaknya, mereka kemudian menyemprotkan bahan bakar cair lalu menyulutnya. Sejurus kemudian, api tampak berkobar di patung penyerang berjuluk Ibrakadabra tersebut.
Apa yang membuat penggemar marah bukan cuma karena keputusan Ibra untuk membeli Hammarby sendirian. Tetapi juga komentar sang striker yang menyebut rival abadi Malmo itu sebagai klub terbaik di Swedia.
“Hammarby adalah klub yang fantastis dengan suporter luar biasa yang sangat menghormati Stockholm dan Swedia. Saya selalu menyukai klub dan para penggemarnya. Sejak itu saya terkesan dengan apa yang telah mereka lakukan baik di dalam maupun di luar lapangan, ”kata Ibrahimovic (Dikutip dari Dailymail)
Sebelumnya Ibra yakin fans Malmo ikut senang dengan usaha barunya sebagai pemilik klub Hammarby. Tak lama setelah membeli saham Hammarby, Ibra mengatakan, “Ini tidak ada kaitannya dengan MFF. Ketika itu tentang klub, kami bicara mengenai pesepak bola. Saya pikir mereka di Malmo menghargai ini,”
“Saya punya hubungan yang baik dengan MFF dan berjalan sepanjang tahun. Tapi ini tidak ada kaitannya dengan saya sebagai pemain. Saya pikir mereka juga senang denganku.”
Pernyataan Ibrahimovic segera dibantah pimpinan grup supporter Malmo, Kaveh Hosseinpour. Seperti yang dikutip dari Talksport, Kaveh justru berpikir sebaliknya. Dia mengaku tidak mendapat satu respon positif pun dari suporter Malmo terkait keputusan Ibra tersebut.Â
“Setiap orang mengkritik keras. Sebagian kecewa, sebagian lagi marah dan sebagian berpikir itu langkah idiot. Mungkin dia telah kehilangan pegangan soal apa itu Malmo,”
“Tidak satupun orang di Malmo yang berlarian dengan kaos LA Galaxy dan bermain dengan nama Ibrahimovic di punggungnya,” Ujar Hosseinpour mengecam keputusan Ibra.Â