Footballovers, kamu pasti setuju jika sepakbola Jerman disebut sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Dari kualitas kompetisinya, tim nasionalnya maupun para pemainnya. Bisa dibilang Jerman merupakan kiblat bagi negara lain yang ingin belajar sepakbola.
Bicara pemain sepakbola jerman, dari dulu mereka telah melahirkan para pemain hebat dari berbagai posisi. Dari mulai penjaga gawang hingga posisi penyerang. Sangatlah wajar jika jerman bergelimang prestasi di level internasional.
Di posisi penyerang misalnya, jerman pernah memiliki striker sekelas Gerd Mueler hingga yang teranyar Miroslave Klose. Di posisi Gelandang ada Lothar Matheus, Michael Ballack, dan yang terbaru Toni Kroos, sementara dijantung pertahanan Jerman juga memiliki bek-bek tangguh seperti Frans Beckenbauer hingga Matt Hummels.
Kemudian, untuk posisi penjaga gawang, bisa dibilang jerman adalah rajanya para kiper, karena berbagai kiper hebat dunia berasal dari sana. Sebut saja Sepp Maier, Harald Schumacer, Bodo Ilgner, Oliver Kahn, Jens Lehman hingga yang terkini Manuel Neuer.
Karir gemilang ditorehkan para penjaga gawang timnas Jerman tersebut, termasuk juga oleh Oliver Kahn.
Nah footballovers, Kalian sepakat kan jika Oliver Kahn adalah salah satu kiper terbaik yang pernah ada. Ia dikenal sebagai kiper yang sangat berani. Ia tidak takut berduel satu lawan satu dengan penyerang lawan yang menguasai bola. Atau tiba-tiba menerjang untuk berduel udara agar bisa meninju umpan silang lawan. Lebih dari berani, Kahn merupakan kiper yang karismatik nan garang atas teriakan-teriakannya di lapangan.
Selain itu, Prestasi yang pernah ditorehkan kiper timnas jerman dan Bayern Munchen di era 90-an hingga awal 2000-an tersebut juga sudah cukup membuat dirinya dianggap sebagai penjaga gawang legendaris jerman.
Kontribusi Kahn bagi kesebelasan yang dibelanya adalah salah satu yang terbaik. Siapapun yang akrab dengan Kahn tahu betapa hebat sosoknya, walau ia sering dianggap sebagai antagonis di lapangan
Juara Bundesliga, DFB Pokal,Piala UEFA, Liga Champions eropa, serta sederet gelar individu juga sudah didapatkan seperti gelar kiper terbaik bundesliga, kiper terbaik eropa,pemain terbaik piala dunia dan beberapa trofi penghargaan yang lainnya.
Kiper kelahiran 15 juni 1969 tersebut memiliki skill dan kepemimpinan yang baik. Ia mengawali karir profesionalnya dengan bermain di Klub Karlsruher SC pada tahun 1987 hingga 1994. Kemudian ia melanjutkan karir sebagai pemain bayern munchen dari tahun 1994 sampai dengan 2008.
Sementara bersama timnas jerman, kahn melakukan debutnya pada 23 juni 1995 saat menang melawan Swiss. Setahun kemudian ia masuk ke dalam skuad panzer yang tampil pada gelaran Piala Eropa 1996 di inggris, namun posisinya waktu itu sebagai kiper pelapis.
Kahn masih menjadi kiper cadangan di piala dunia 1998. Kemudian pasca pensiunnya Andreas Koepke dari laga internasional, Kahn dipercaya menjadi kiper nomor satu jerman.
Namun, Kegemilangan Oliver kahn sebagai kiper tangguh jerman dan prestasi gemerlap yang pernah diraihnya bersama Bayern Munchen dinodai oleh tim samba Brasil.
Perlu kita ingat bahwa final piala dunia 2002 yang diselenggarakan di Korea selatan dan Jepang mempertemukan timnas jerman melawan timnas Brasil di Yokohama International Stadium.
Pada tanggal 30 Juni tahun 2002 adalah salah satu momen tak terlupakan bagi Oliver Kahn. Sekitar 17 tahun yang lalu, raut muka kecewa lebih jelas ketika kamera menyorot wajahnya. Cambangnya yang dipahat rapi dan kaus kakinya yang putih bersih sangat kontras dengan kesedihan yang terukir di wajahnya.
Kahn sedang terdiam di gawangnya sendiri sambil berdecak pinggang dengan pandangan kosong di Stadion Yokohama. Waktu itu, ia gagal membawa Jerman menjuarai Piala Dunia 2002 di Korea-Jepang karena dikalahkan Brasil dengan skor 2-0 melalui dua gol yang diciptakan oleh Ronaldo.
Kekecewaan terberatnya adalah ia merasa bahwa gol pertama yang bersarang di gawangnya merupakan kesalahan dirinya. Ia benar-benar menyesali hasil dari pertandingan tersebut.
“Itu satu-satunya kesalahan saya di final. Itu 10 kali lebih buruk daripada kesalahan yang pernah saya buat. Tidak mungkin saya bisa membuat diri saya merasa lebih baik atau membuat kesalahan saya hilang,” Ujar Kahn seperti dikutip dari The Guardian.
Kekalahan tersebut membuatnya gagal bersanding dengan seniornya seperti Sepp Maier ataupun Bodo Ilgner yang mampu meraih trofi piala dunia. Kahn sangat terpukul atas kegagalan tersebut.
Padahal diajang piala dunia di mana ia menjadi kiper utama itu, penampilan kahn sangat baik. Berbagai penyelamatan gemilang ia lakukan. Dari tujuh laga yang ia mainkan, empat diantaranya ia tak kebobolan.
Bahkan penghargaan pemain terbaik piala dunia 2002 pun disematkan kepada dirinya. Ia menjadi satu-satunya penjaga gawang dalam sejarah yang memenangkan gelar Golden Ball di turnamen Piala Dunia.Â
Tapi, gelar individu saja tidak cukup bila tidak membawa trofi piala paling bergengsi di planet bumi tersebut ke tanah kelahirannya.
Sebagai kapten tim nasional, tentunya Kahn ingin memberikan yang terbaik bagi negaranya, namun apa boleh buat, kedigdayaan tim samba di piala dunia kala itu mampu merobohkan tembok jerman.
Semua sepakat jika tim brasil saat itu berisikan para pemain terbaik dan penampilan samba juga begitu luar biasa. Dengan bekal pemain-pemain seperti Ronaldo, Rivaldo, Roberto Carlos, Ronaldinho, hingga Cafu, Brasil selalu menang dalam tujuh laga yang dilewati.
Namun apapun hasil yang diterima, kahn tetap menjadi kiper jerman terbaik yang pernah ada. Bersama tim nasional, ia telah bermain sebanyak 86 kali, pertandingan terakhirnya ketika jerman berhadapan dengan Portugal pada perebutan tempat ketiga piala dunia 2006, yang mana mereka menang 3-1.
Bersama Bayern muncen, ia telah main 632 pertandingan di semua kompetisi.
Sepanjang karirnya, Kahn sudah meraih 8 gelar Bundesliga, 6 trofi DFB-Pokal, 6 trofi DFB-Ligapokal dan masing-masing satu Liga Champions, Piala UEFA, Piala Intercontinental dan Piala Eropa. Ia juga menjadi kiper terbaik dalam 25 tahun versi IFFHS.
Nah itulah footballovers, kisah oliver kahn yang karir gemerlapnya dirusak oleh tim samba. Kahn merupakan jejak yang selalu ingin diikuti kiper-kiper Jerman lainnnya.