Cristiano Ronaldo gagal mewujudkan mimpi Juventus untuk bisa meraih gelar Liga Champions Eropa. Beberapa waktu lalu, Si Nyonya Tua baru saja disingkirkan Ajax di ajang Liga Champions Eropa.
Ajax sukses melaju ke semifinal Liga Champions. Usai mendepak Real Madrid, de Amsterdammers menjadikan Juventus dan Cristiano Ronaldo sebagai korban selanjutnya.
Ajax mulai diperhitungkan di Liga Champions setelah sukses menyingkirkan Madrid di babak 16 besar. Sempat kalah 1-2 di leg pertama, Frenkie de Jong dan kolega merebut tiket delapan besar berkat kemenangan 4-1 di leg kedua.
Di babak perempatfinal, Ajax berjumpa Juventus. Menghadapi tim yang dihuni pemain sekelas Cristiano Ronaldo, Ajax sempat diprediksi habis. Mereka dicap akan gagal karena banyak yang menganggap kemampuan Ajax berada dibawah Juventus.
Seolah menepis semua keraguan yang berkembang, Ajax sukses menahan imbang Juve di kandang sebelum akhirnya menang dengan skor 1-2 di Juventus Arena.
Ini menjadi menarik setelah sebelumnya kegagalan Real Madrid disebabkan oleh tidak adanya sosok Ronaldo. Namun meski sukses meladeni perlawanan Atletico, Ronaldo dengan seakbrek rekor di kompetisi tersebut nyatanya juga gagal menuntaskan perlawanan Ajax.
Wajahnya berubah ketika peluit panjang dibunyikan. Dia sedih dan terlihat kecewa. Dengan hasil tersebut, Ronaldo telah kehilangan kesempatannya untuk meraih gelar Liga Champions empat kali beruntun. Selain itu, ia juga gagal mewujudkan misinya untuk menyamai rekor Clarence Seedorf yang mampu menjuarai Liga Champions dengan tiga tim berbeda.
Terlebih lagi, Ronaldo juga mencatat rekor dengan tereliminasi di babak perempat final Liga Champions Eropa untuk pertama kalinya sepanjang karier. Dan, ia juga gagal lolos ke babak semifinal untuk petama kali sejak musim 2009/10.
Kekalahan Ronaldo bersama Juventus di kompetisi Liga Champions menjadi bukti bahwa ia dan Real Madrid memang tak bisa dipisahkan.
Real Madrid gagal melaju mulus karena kehilangan kekuatan besarnya seperti Ronaldo. Sementara Ronaldo, tak punya rekan sepadan untuk bisa memenangi gelaran tersebut.
Tanpa Ronaldo, Real Madrid memang kehilangan mesin gol sejati.
Musim ini saja, mereka hanya punya nama Benzema sebagai top skor dengan torehan 18 gol. Terpaut cukup jauh dari sang pemimpin, Lionel Messi, yang mampu mencetak lebih dari 30 gol.
Lalu dengan beberapa pertandingan tersisa, Real Madrid baru mencetak lebih dari 50 gol musim ini. Sementara musim lalu, mereka mampu mencetak lebih dari 90 gol, yang mana 26 diantaranya dicetak oleh Ronaldo.
Untuk di kompetisi Liga Champions, musim lalu Ronaldo berhasil menyumbangkan trofi Liga Champions sekaligus menjadi top skor dengan torehan 15 gol. Dirinya unggul 5 gol dari trio Liverpool yang masing-masing mengoleksi 10 gol.
Bagaimana dengan Real Madrid musim ini? Dalam daftar top skor Liga Champions tidak ada satupun pemain el Real yang bercokol di urutan 10 besar. Hanya ada nama Ronaldo yang sekarang telah menjadi pemain Juventus. Itupun hanya dengan torehan 6 gol.
Raihan itu juga menjadi catatan tersendiri bagi Ronaldo. Ia tampak berjuang sendirian saat bermain bersama Juve di kompetisi Liga Champions. Beberapa match yang dilakoni Juve juga terlihat ‘hanya’ ada nama Ronaldo sebagai penyelamat.
Misalnya saja pada laga melawan Atletico. Ronaldo memborong semua gol untuk bisa meloloskan Juventus. Di laga melawan Ajax, dua gol yang berhasil disarangkan Juve juga lahir dari sentuhan emas Ronaldo.
Perlu diketahui juga, pada Liga Champions musim ini koleksi enam gol pria Portugal tersebut merupakan yang terburuk baginya, setidaknya sejak musim 2010/11. Di musim tersebut, Ronaldo juga hanya mengoleksi enam gol dari 12 pertandingan.
Akan tetapi dari musim 2011/12 hingga 2017/18, koleksi gol Ronaldo selalu menembus dua digit dan keluar sebagai top skor. Karena itu, tersingkirnya Juventus di perempatfinal Liga Champions bak pukulan telak baginya.
Tanpa pertahanan setangguh Sergio Ramos. Tanpa gelandang kreatif sekelas Luka Modric, Ronaldo terkesan ‘berjuang sendirian’. Sementara Madrid, kepergian Ronaldo menjadi lubang besar bagi tim. Mereka tak lagi punya senjata mematikan. Ditambah, motivasi para pemain dianggap semakin menurun.