Sekitar tiga tahun yang lalu, dunia dikejutkan dengan kemunculan pesepakbola muda yang mencuri perhatian di ajang bergengsi antar negara eropa, EURO 2016. Pesepakbola itu bernama Renato Sanches, gelandang yang membantu Portugal juara dalam turnamen yang berlangsung di Prancis.
Renato Sanches adalah pemain kelahiran 18 Agustus 1997 di Amadora, bagian dari Wilayah Metropolitan Lisbon. Ayahnya berasal dari São Tomé dan Principe, sedangkan ibunya dari Cape Verde, tetapi Sanches adalah asli orang Portugal.
Karir sepakbolanya berawal di klub kampung halamannya, Águias da Musguiera pada tahun 2005, tetapi ia pindah ke akademi Benfica setahun kemudian. Di Benfica memungkinkan Sanches untuk tumbuh dan berkembang, dan benar saja, hal itu memang terjadi, Sanches menjadi pemain muda yang bertalenta.
Meskipun bukan artis atau pejabat publik, di kota Lisbon, saat masih remaja Sanches sudah terkenal dan menjadi pujaan banyak orang. Berkat sepakbola lah orang-orang mengaguminya.
Semenjak belia, pemain berposisi gelandang ini memang sudah menarik perhatian banyak kalangan. Sebagai penghargaan atas bakatnya ini, Sanches pun masuk ke dalam tim muda Benfica.
Terus menampilkan permainan yang mengesankan, Sanches akhirnya berhasil naik ke Benfica U-19, dan juga Benfica B dalam waktu tak kurang dari tiga tahun. Sanches diberikan kesempatan di tim utama pada Oktober 2015, ia melakukan debutnya melawan Tondela selama waktu 15 menit terakhir.
Pada laga selanjutnya yang berlangsung di Estádio da Luz, Sanches bermain cukup apik, ia sempat melakukan tembakan keras ke gawang Académica Coimbra, sebuah aksi yang seakan-akan menandai kedatangannya di arena dengan gaya dan karakter.
Keyakinan pada bakatnya sendiri lah yang membuatnya berhasil di usia muda. Sanches tetap membumi bahkan ketika menghadapi tim-tim seperti Atlético Madrid dan Bayern Munchen di Liga Champions, yang reputasinya sangat baik.
Selain itu, Sanches bereaksi dengan tenang ketika mendapat perlakuan rasis dari beberapa penggemar Rio Ave. Untuk ukuran jumlah Gol dan assist memang tidak menunjukkan banyak keberhasilan di musim debutnya, tetapi Sanches adalah fenomena dalam dirinya sendiri.
Bukan hanya di level klub. Berkat penampilannya yang mengagumkan, Sanches pun berhasil mendapatkan panggilan dari Tim Nasional Portugal, Sanches pernah membela Portugal mulai dari tim u-15 hingga u-19, sampai akhirnya pada Maret 2016 ia mendapatkan debutnya bersama timnas senior.
Sanches pun mendapat kepercayaan untuk membela Portugal dalam ajang piala eropa 2016. Namun sebelum tampil di piala eropa, Sanches melakukan penandatanganan kontrak dengan Bayern Munchen.
Bagi seorang pemain, apalagi saat masih muda ketika diminati klub besar seperti fc bayern, tentu sangat sulit untuk menolak. FC Bayern memiliki keyakinan bahwa Sanches mungkin akan menjadi hal besar berikutnya.
Di sisi lain, Sanches saat itu juga diminati oleh Manchester United. Penggemar setan merah percaya Sanches akan menjadi pemain masa depan klub. Pemain Portugal, Nani, mengakui bahwa mantan klubnya akan menyesal jika gagal mendatangkan Sanches.
Reaksi berlebihan tersebut tentu saja sangat berbahaya bagi seorang Renato Sanches, di usianya yang masih muda ia sudah mendapat sorotan luar biasa dari banyak kalangan. Kepindahannya ke FC Bayern dengan harga yang cukup mahal yakni 35 juta euro atau sekitar Rp 560 miliar pun pasti akan menjadi beban bagi Sanches muda.
Tidak ada keraguan bahwa piala eropa adalah turnamennya Sanches. Sanches adalah pemain Portugal termuda yang dipilih dan memulai kompetisi internasional, dan termuda yang mencetak gol dalam sistem gugur.
Selama turnamen, Sanches menjadi buah bibir. Diakhir perhelatan ia terpilih sebagai pemain muda terbaik berkat penampilan gemilangnya.
Orang-orang di negaranya dan rekan setimnya memuji kemampuan mental,fisik, stamina dan semangatnya: sebuah kualitas yang telah menggambarkan bahwa Sanches adalah pemain hebat.
Kemenangan di piala eropa menambah kilau Sanches, menegaskan statusnya sebagai salah satu talenta terbaik di dunia, dan memaksanya untuk memulai petualangan di Bavaria dengan sejuta harapan. Sulit bagi siapa pun untuk berkembang dalam keadaan seperti itu, apalagi seorang remaja.
Statusnya sebagai juara eropa dan pemain muda terbaik tentunya belum menjamin ia akan menjadi pilihan utama di FC Bayern. Sebagai gelandang baru, Sanches harus bersaing dengan para gelandang Bayern saat itu seperti Arturo Vidal, Thiago Alcântara, Javi Martínez dan Xabi Alonso yang semuanya termasuk dalam kategori kelas dunia.
Selain itu, Sanches juga harus bersaing dengan Joshua Kimmich, pemain yang posisi aslinya bek kiri namun di dorong sebagai seorang gelandang, penampilan Kimmich juga sangat baik sehingga sering mendapat kepercayaan.
Kimmich didatangkan pada 2015 dari Leipzig, pembeliannya sangat masuk akal dan mempunyai tujuan yang jelas, yakni menggantikan peran Philip Lahm. FC Bayern, tampaknya diperintah oleh hati mereka dalam merekrut Sanches, seperti tidak mempunyai tujuan yang jelas.
Pemain Portugal itu baru berkarir tiga setengah musim sebelumnya, dan tidak ada liburan musim panas juga. Mengharapkan Sanches untuk bersaing di lini tengah itu tidak masuk akal, dan berharap Sanches berkembang dari awal adalah hal bodoh.
Sanches mengawali musim dengan penampilan yang cukup reguler, tetapi seiring berjalannya waktu, Sanches hanya berada dibawah bayang-bayang gelandang lain, dan pada akhirnya, ia hanya sekali menyelesaikan 90 menit di Bundesliga yakni saat melawan Darmstadt.
Selama satu musim penuh Sanches gagal memenuhi harapan di Bayern Munchen. ia kesulitan mendapatkan menit bermain. Tercatat ia hanya bermain 25 kali di semua kompetisi dan tidak membuat gol.
FC Bayern dan orang-orang telah mengecap sanches gagal mengingat ia diboyong dengan harga cukup mahal dan sangat diharapkan untuk berkembang.
Mungkin jika Sanches datang dengan tidak begitu banyak harapan seperti Kimmich saat direkrut pada 2015, Sanches akan mampu bermain tenang dan menunjukan kualitasnya.
Terlepas dari hal itu, Benfica tidak mampu menjaga Sanches, sebenarnya Sanches masih bisa berkembang jika dirinya tidak buru-buru untuk pindah klub. Kepindahannya ke Bayern Munchen itu terlalu dini.
Di usianya yang masih muda, Sanches sudah harus menanggung beban dan harapan yang begitu tinggi. Ketika Benfica melepas Sanches ke Jerman, apakah Sanches dibekali dengan ilmu bahasa Inggris atau Jerman ? Mungkin tidak. Sanches tidak tahu kedua bahasa itu, ia belum siap dengan situasi yang terjadi.
Setelah menjalani karir yang buruk di Bavaria, Sanches dipinjamkan ke klub medioker Inggris, Swansea City untuk musim 2017/18. Pelatih Swansea, Paul Clement berharap timnya akan menjadi titik balik dalam karir Sanches, namun lagi-lagi Sanches belum siap menghadapi tantangan yang ada di Swansea City.
Di klub Inggris itu, Sanches tidak bisa berkembang karena cuma tampil 15 kali di seluruh kompetisi. Selain itu, dirinya juga sering dilanda cedera. Sanches kembali lagi ke Bayern musim lalu, tapi lagi-lagi, ia gagal bersaing dan cuma tampil 24 kali dengan torehan dua gol.
Saat periode keduanya di Bayern Munchen, Sanches merasa frustasi, ia bahkan mengungkapkan ketidakbahagiaannya kepada media meskipun sebelumnya ia bersikeras bahwa ia akan berjuang untuk menjadi sukses di FC Bayern.
“Saya tidak senang di sini, saya banyak bekerja, tetapi saya tidak diizinkan bermain,” kata Sanches
“Saya ingin bermain lebih banyak, mungkin di klub yang berbeda, saya harus khawatir tentang itu.” tambahnya (Dikutip dari Goal)
Dulu pemain muda potensial, kini karirnya telah alami penurunan yang sangat drastis, di usianya yang masih 22 tahun Sanches masih bisa kembali ke performa terbaiknya ketika bersama klub barunya, Lille.
Sifat sepak bola yang berubah-ubah memang dapat menghancurkan impian pemain dalam rentang waktu yang singkat, tetapi manusia selalu memiliki harapan untuk diandalkan.
Beberapa pemain mengalami kenaikan dan penurunan yang cepat selama periode 24 bulan, Sanches juga begitu. Sanches seharusnya tidak dilepaskan begitu saja ke Bayern Munchen. Kariernya telah ditentukan oleh keputusan yang tidak diserahkan kepadanya, dan ditandai oleh ketidaksabaran, baik oleh dirinya sendiri maupun orang-orang di sekitarnya.
Selamat Berjuang Renato Sanches di Klub Baru Mu !!!