Ajax Amsterdam secara dramatis kalah dari Tottenham Hotspurs di fase semi-final Liga Champions Eropa.
Menang 1-0 di leg pertama, Ajax sejatinya berada di atas angin ketika unggul dua gol di babak pertama, masing-masing gol dicetak lewat aksi Matthijs de Ligt dan Hakim Ziyech.
Namun Spurs bangkit di babak kedua. Lucas Moura menjadi bintang kemenangan The Lilywhites dengan mencetak tiga gol alias hattrick, termasuk gol kemenangan di detik-detik terakhir laga.
Hasil ini membuat skor agregat menjadi 3-3 dan Spurs pun berhak lolos ke final berkat keunggulan agresivitas gol tandang.
Dengan bertemunya Liverpool melawan Tottenham Hotspurs, dipastikan trofi Liga Champions tidak lagi menetap di Negri Matador, namun tentunya akan berpindah ke tanah Inggris.
Perjalanan tim-tim Inggris di Liga Champions musim ini tergolong luar biasa.
Sebelum sampai ke babak final, klub Inggris sukses tampil memukau dengan mengirimkan empat wakilnya untuk melaju ke fase gugur. Dalam babak 16 besar, tercatat ada nama-nama seperti Manchester City, Manchester United, Liverpool, dan Tottenham Hotspurs.
Pertemuan antara Liverpool dan Tottenham Hotspurs di partai puncak sendiri menjadi final Liga Champions kedua sesama tim Inggris setelah sekitar sepuluh tahun lalu. All England Final di Liga Champions yang pertama terjadi pada musim 2007/08, saat itu Chelsea dan Manchester United saling berhadapan.
Harus dituntaskan lewat adu penalti, The Red Devils pulang ke Inggris membawa piala. Skor akhir laga itu adalah 6-5, setelah bermain sama kuat 1-1 sepanjang 120 menit.
Sementara jika memasukkan semua kompetisi di Eropa, maka ini menjadi All England Final ketiga. Pada ajang Piala UEFA yang kini bernama Liga Europa, tahun 1972, Tottenham Hotspurs berhadapan dengan Wolverhampton Wanderers. Spurs menang dengan agregat 3-2 dalam laga dua leg.
Final Liga Champions musim ini akan digelar di Stadion Wanda Metropolitano milik Atletico Madrid. Pertandingan kali ini menjadi sangat sulit ditebak setelah melihat perjalanan kedua tim.
Untuk sampai ke Madrid, anak asuh Jurgen Klopp harus menghadapi tantangan dari Napoli, Paris Saint-Germain dan Red Star Belgrade. Dengan penuh keyakinan, mereka mampu lolos ke fase gugur dan sukses melibas klub sekelas Bayern Munich, FC Porto, hingga FC Barcelona.
Sementara Tottenham, mereka baru saja membuat sebuah keajaiban. Di fase grup, anak asuh Mauricio Pochettino mampu lolos melaui lubang kecil yang dibentuk oleh FC Barcelona, PSV Eindhoven, dan Inter Milan. Lolos sebagai runner up, Spurs terus melaju dan berhasil melewati hadangan Borussia Dortmund, Manchester City, hingga Ajax Amsterdam.
Perjalanan kedua tim memang layak diapresiasi. Mereka telah membuat kejutan dan keluar sebagai dua tim terkuat di Eropa saat ini.
Melihat kisah dan perjalanan masing-masing tim, siapa yang layak merajai Eropa musim ini?