Salah satu talenta berbakat asal Belanda, Xavi Simons, resmi ditampung oleh Paris Saint Germain setelah kepergiannya dari Barcelona. Pemain berusia 16 tahun itu bergabung dengan akademi La Masia sembilan tahun lalu dan dianggap sebagai salah satu prospek klub paling menjanjikan di Catalan.
Pemain muda Belanda telah memutuskan untuk tidak memperpanjang masa tinggalnya bersama juara LaLiga dan resmi menandatangani kontrak profesional hingga 2022 dengan PSG.
Menurut Gerard Lopez, mantan pelatih tim junior Barcelona, Xavi Simons punya kemampuan komplet sebagai seorang gelandang. Ia begitu lincah dan memiliki akurasi tendangan yang luar biasa.
Meski menjadi sosok paling prospektif, tidak banyak yang begitu mengenalnya. Bersinar seperti Lionel Messi, bertalenta bak Xavi Hernandez, dan berpenampilan layaknya Carles Puyol, siapa sebenarnya Xavi Simons?
Xavi Simons, adalah pesepakbola Belanda yang kini bermain untuk Paris Saint Germain. Simons lahir pada 21 April 2003, dan sang ayah, yang merupakan penggemar berat FC Barcelona telah menyelipkan nama Xavi dalam dirinya.
Ayahnya bernama Regilio Simons. Regilio merupakan mantan pesepakbola profesioanal dan pelatih yang telah membesut beberapa klub Eredivisie, termasuk Fortuna Sittard dan NAC Breda.
Simons bergabung di tim muda FC Barcelona pada tahun 2010 saat usianya masih menginjak tujuh tahun. Dirinya yang memang punya bakat luar biasa langsung mencuri perhatian banyak pihak dan menjadi salah satu bintang yang bakal bersinar setelah ditunjuk sebagai kapten.
Menjadi gelandang dan telah bertemu dengan beberapa nama tenar menjadikan Xavi Simons sebagai simbol harapan publik Catalan. Ia banyak dipuja karena memang punya permainan lebih menonjol dari yang lain.
Saat datang pertama kali ke La Masia, Xavi Simons langsung dikaitkan dengan beberapa nama gelandang legendaris, termasuk Xavi Hernandez. Meski sedikit terbebani dengan pernyataan tersebut, Simons memang mengaku kalau ia lebih suka membantu rekan setimnya untuk mencetak gol ketimbang harus menceploskan langsung bola kedalam gawang.
Ia menuturkan kalau mencetak gol memang membuatnya bahagia. Tapi kalau ia memberi assist dan bisa dikonversi menjadi gol oleh rekan setimnya, maka ia akan menjadi lebih bahagia.
Mungkin tidak terlalu mengejutkan jika orang-orang menyebutnya sebagai penerus Lionel Messi. Meski anggapan itu memanglah tidak berlebihan, tapi posisi mereka berbeda.
Simons akan menjadi bintang, namun tidak dengan mencetak banyak gol. Namanya akan lebih sering terpajang di papan assist dan dilengkapi dengan pujian berjuluk “sang kreator serangan”.
Saat diwawancarai, Simons juga berujar kalau ia adalah tipe pemain yang mengandalkan permainan posisi, bukan pemain yang banyak mengandalkan trik drible layaknya Ronaldinho, atau mungkin Cristiano Ronaldo.
Di level Internasional sendiri, Simons sudah membela Tim Nasional Belanda U15. Selain itu, ia juga tampil di Timnas U16. Namun menariknya, Simons juga berkesempatan untuk membela Timnas Spanyol. Pasalnya, setiap orang disana berhak mengajukan permintaan kewarganegaraan jika sudah tinggal selama lebih dari 10 tahun.
Meski begitu, untuk saat ini Simons nampaknya masih ingin membela Tim Oranje. Tapi, sesuai aturan FIFA, ia tidak terikat dengan Tim Negri Kincir Angin selama belum memainkan laga kompetitif bersama Timnas Senior.
Selain populer di dunia nyata, Xavi Simons juga punya banyak penggemar di dunia maya. Tercatat, ia memiliki lebih dari 1,7 juta pengikut di media sosial instagram pribadinya. Di Twitter, ia memiliki sekitar 37 ribu pengikut. Sementara di Facebook, halaman pribadinya sudah meraup sebanyak lebih dari 120 ribu like.
Kebayakan dari aktivitas sosial medianya, Simons kerap mengunggah konten seputar sepakbola. Jumlah pengikutnya itupun berpotensi meningkat pesat setelah dirinya pindah ke PSG. Sebagaimana diketahui, PSG merupakan tim yang sedang naik daun, dimana saat ini, klub berjuluk Les Parisians dihuni oleh sejumlah pemain kelas wahid.
Melihat kepindahan Xavi Simons menuju PSG menjadi hal yang cukup menyita perhatian, khususnya bagi para penggemar Blaugrana. Wonderkid asal Belanda itu tercatat menjadi pemain yang kesekian kali dilepas oleh pihak La Masia.
Sebelumnya, sudah ada nama-nama tenar seperti Mateu Moray dan Sergio Gomez, yang mana kedua telenta muda itu bergabung dengan Borussia Dortmund karena tak kunjung mendapat kepastian dari klub Catalan.
Lalu, satu nama terpanas yang sempat mengisi daftar pemain La Masia, Eric Garcia, juga telah dilepas ke Manchester City. Nama yang tak kalah populer lainnya adalah Dani Olmo. Pemain yang moncer di gelaran Euro U21 itu kini bergabung dengan klub Kroasia, Dinamo Zagreb.
Untuk saat ini, hanya ada satu nama yang bisa diharapkan setelah kepergian Xavi Simons. Pemain itu adalah Jorge Alastuey. Sama-sama lahir ditahun 2003, Jorge juga berposisi sebagai seorang gelandang.
Dirinya yang baru saja meneken kontrak selama tiga tahun kedepan telah menolak beberapa tawaran dari Prancis dan Inggris. Dengan keberadaannya itu, pelatih tim muda Barcelona berharap kalau manajemen tidak lagi melakukan kesalahan. Ia ingin menempa habis-habisan potensi Jorge agar bisa memberi jaminan pada masa depan FC Barcelona.