Halo footballovers, berjumpa lagi dengan kami yang akan terus memberikan informasi dan kisah menarik seputar dunia sepakbola. Buat kamu yang gak mau ketinggalan info dan kisah menarik dalam dunia sepakbola, jangan lupa untuk klik tombol subscribenya ya..
Olle Gunar Solksjaer, siapa yang tak kenal nama ini ? Pasti footballovers sudah pada tau kan ? Kira-kira apa yang istimewa dari sosok yang kini melatih united tersebut ?
Jika footballoverz masih ingat, Solksjaer pernah menjadi penyelamat bagi tim yang di belanya saat masih bermain, Yaitu Manchester United. tentu saja ia berperan dalam kemenangan Manchester United atas Bayern Muenchen di final Liga Champions 1999. Footballoverz masih pada ingat kan ?
Yapz, pada kesempatan yang baik ini kami akan bercerita mengenai Olle Gunnar Solksjaer, selain meraih kejayaan bersama Manchester United, Pemain yang dijuluki “The Baby-faced Assassin” alias “Si Pembunuh Bermuka Bayi” ini juga terkenal berkat penampilan bagusnya ketika bermain sebagai pemain pengganti, karena tidak tanggung-tanggung ia sering menjadi penyelamat manchester united.
Sebelum lebih jauh membahas itu kami akan mengajak footballoverz berkenalan terlebih dahulu dengan Solksjaer. Siapa sih sebenarnya Solksjaer itu ?
Ole Gunnar Solskjaer lahir pada tanggal 26 Februari 1973 dari pasangan Oivind Solskjaer dan Brita Solskjaer, tepatnya di Kristiansund, Norwegia. Solskjaer lahir dari keluarga yang gemar dengan olahraga. Ia adalah mantan pemain tim nasional Norwegia sejak tahun 1995 hingga 2007. Sebelum bermain di United pada 1996, ia sempat bermain untuk klub lokal Clausenengen dan Molde.
Setelah pensiun dari bermain sepakbola ia memutuskan untuk menjadi pelatih, beberapa tim yang pernah dilatihnya yaitu Molde, Cardiff City dan kini melatih setan merah.
Bisa dibilang nama besar ‘Solkjaer’ justru populer dari bangku cadangan, ia sering bermain sebagai pemain pengganti dan mencetak gol. Bahkan ia mendapat julukan ‘Super sub’. Super sub sendiri berasal dari kata ‘super’ dan ‘sub’, super yang artinya luar biasa atau istimewa, dan ‘sub’ kependekan dari kata ‘substitute’ yang artinya pengganti. Jadi jika di gabungkan ‘Super sub’ adalah pengganti yang luar biasa atau pengganti yang istimewa.
Istilah ‘supersub’ sendiri muncul sekitar tahun 1960-an. Pada saat itu, tim-tim sepak bola mulai mengembangkan strategi yang memanfaatkan kelebihan para pemain mereka yang mengisi bangku cadangan. Sejak saat itu, para supersub telah menjadi bagian tak terpisahkan dari permainan sepak bola. Seringkali, para pemain pengganti yang berposisi penyerang atau gelandang sukses mencetak gol atau menyumbang asisst yang mampu menentukan hasil pertandingan.
Bukan tanpa alasan memang, jika solksjaer mendapatkan julukan tersebut. ia mendapatkannya ketika berseragam Manchester United. Selama 11 tahun bermain bersama The Reds Devils sejak tahun 1996 hingga 2007, total ia bermain dalam 366 pertandingan, 150 di antaranya sebagai pemain pengganti.
Dari jumlah pertandingan yang dilakoni sebanyak itu, ia berhasil menyarangkan bola ke jala lawan sebanyak 126 gol, dari jumlah itu 29 gol diantaranya ia ciptakan sebagai pemain pengganti.
Walaupun solksjaer sering mencetak gol dari bangku cadangan, namun gol-gol nya menjadi sangat penting lantaran membuat united terhindar dari kekalahan.
Di lansir dari Sabotage Times, ia mengaku jika sedang di bangku pemain pengganti, ia senang menganalisis lawannya secara mendetail, memerhatikan pergerakan lawan secara seksama, dan melihat celah di pertahanan lawan.
“Aku mungkin tak menganalisis seluruh pertandingan. Aku harus berpikir bagaimana caranya supaya aku bisa melakukan sesuatu jika aku masuk. Aku akan mempelajari full-back dan bek [tengah], melihat apa yang salah dari mereka,” kata Solskjær.
Gol paling fenomenal yang pernah di cetak solksjaer sebagai pemain pengganti adalah tentu saja golnya ke gawang Oliver Kahn di final liga champions musim 1998/99. Bukan main-main gol tersebut ia ciptakan di masa injury time, tepatnya di menit 90 lebih 3 menit, memanfaatkan sepak pojok David Beckham, Bola disundul ke bawah oleh Sheringham, Solksjaer yang berdiri di depan gawang menyontek bola itu dan GOL.. Aksi Solksjaer itu sekaligus memberikan gelar juara untuk united berkat kemenangan 2-1 atas Bayern Munchen.
Selain Gol yang jadi penentu kemenangan MU di final liga Champions 1999, empat bulan sebelumnya Solksjaer juga pernah mencetak gol dari bangku cadangan, tepat pada 6 februari tahun 1999. Luar biasanya tidak hanya 1 atau 2 gol saja, melainkan 4 gol sekaligus lho footballoverz.
Adalah Notingham Forest, klub yang jadi bulan-bulanan united kala itu. United yang saat itu sudah unggul 4-1 sampai menit ke 75, memberikan kesempatan solksjaer untuk bermain dengan menggantikan Dwight Yorke. Solksjaer yang bermuka menggemaskan, Kemudian menjadi menyeramkan setelah berhasil mencetak gol di menit ke 80. Setelahnya ia memberondong tiga gol lagi.
Skor 8-1 untuk kemenangan United. Sementara Quatrick yang diciptakan Solksjaer dalam waktu 13 menit tersebut membuat dirinya memegang rekor sebagai pencetak 4 gol tercepat di liga inggris.
Gol Fenomenal lain dari Solksjaer adalah ketika membobol gawang Liverpool di masa injury time. Waktu itu United harus berhadapan dengan musuh bebuyutannya, Liverpool di Anfield pada babak keempat Piala FA musim 1998/1999. The Reds mampu unggul lebih dulu lewat Michael Owen sebelum Dwight Yorke berhasil membuat skor seimbang. Solskjaer kemudian dimasukkan menjelang pertandingan usai dan babak replay sepertinya tak dapat terelakan. Tapi semua benar-benar berubah karena Solskjaer.
Berawal dari umpan jauh Jaap Stam yang tak dapat dihalau dengan baik oleh bek Liverpool, Paul Scholes menerima bola di dalam kotak penalti dan mengumpan ke Solskjaer. Tak banyak memainkan bola, Solskjaer langsung melepaskan tembakan mendatar yang tak dapat diselamatkan oleh David James. United akhirnya berhasil menang dan lolos ke babak selanjutnya piala FA. Di musim itu juga United meraih Treble winner termasuk gelar piala FA.
Kini, Nama Solksjaer semakin dikenal publik sepakbola dunia, khususnya penggemar Manchester United, Karena pria bertinggi 178 cm itu berjasa besar kepada united, terlebih saat ini ia sedang bertugas menjadi pelatih klub yang telah membesarkan namanya tersebut. Mampukah ia membawa setan merah meraih kejayaan seperti yang pernah ia lakukan dulu sewaktu bermain.