Ronaldo Luiz Nazario de Lima atau Ronaldo il fenomeno merupakan satu dari sekian mutiara samba yang sukses pentas di persepakbolaan dunia. Pria yang memiliki gaya rambut khas ini sudah malang melintang di benua biru hingga dijuluki sebagai salah satu penyerang paling mematikan.
Kiprah Ronaldo il fenomeno memang tak perlu diragukan lagi. Ia sudah menyabet gelar pemain terbaik dunia hingga menyumbangkan trofi Piala Dunia itu sendiri bagi Tim Nasional Brasil.
Salah satu yang paling fenomenal baginya adalah saat dirinya sukses mengantar tim samba menaiki podium juara dunia. Lesatan gol nya ke gawang Oliver Kahn mampu membawa Brasil menjadi yang terbaik untuk kali kelima.
Akan tetapi, Ronaldo punya cerita yang cukup menyedihkan saat akan menjalani partai final Piala Dunia 2002.
“Sebelum final di Yokohama, aku hanya berpikir bahwa aku tidak ingin tidur karena takut akan ada hal aneh terjadi lagi.”
“Aku mencari orang untuk berbicara dan aku menemukan Dida, penjaga gawang pengganti, aku memintanya untuk tinggal bersamaku.”
Malam tanpa tidur sama sekali tak membuat Ronaldo takut. Dirinya benar-benar berusaha untuk terus membuka matanya dengan melakukan pembicaraan apapun bersama Dida.
Jika kalian belum mengerti hal aneh apa yang pernah menimpa Ronaldo, maka kami akan mengajak kalian untuk kembali ke tahun 1998 saat Brasil harus berhadapan dengan tim tuan rumah, Prancis di partai final Piala Dunia.
Minggu sore, 12 Juli 1998, Mario Zagallo sedang harap-harap cemas di hotel tempat timnas Brasil menginap. Beberapa jam sebelum final Piala Dunia 1998 di Stade de France, bintang andalan Brasil, Ronaldo, mengalami kejang-kejang.
Semuanya bermula ketika skuat timnas Brasil makan siang di Chateau de Grande Romaine, Lesigny. Setelah itu skuat Brasil kembali ke kamar masing-masing, termasuk Ronaldo yang berbagi kamar dengan Roberto Carlos.
Tak berselang lama, Ronaldo mengalami kejang-kejang dan busa keluar dari bagian mulutnya. Roberto Carlos pun teriak ketakutan. Edmundo dan Cesar Sampaio menjadi dua pemain Brasil yang tiba di lokasi kejadian.
Setelah Sampaio memberikan pertolongan pertama medis, dokter timnas Brasil Lidio Toledo kemudian masuk ke kamar Ronaldo. Di momen itu mantan bintang Barcelona dan Real Madrid tersebut sudah tertidur. Toledo dikabarkan meninggalkan kamar Ronaldo dengan meneteskan air mata.
Saat seluruh pemain menuju stadion, kabar yang menyebut bahwa Ronaldo tidak akan dipanggil mulai bertebaran. Karena saat itu, ia justru dibawa oleh tim dokter menuju klinik.
Namun, 40 menit sebelum pertandingan final digelar, Ronaldo muncul di Stade de France. Setelah menjalani sejumlah tes, pemain yang merebut dua gelar Piala Dunia bersama Brasil itu dinyatakan fit untuk bermain.
Karena sempat terjadi hal aneh sebelum dipastikan fit, permainan Ronaldo di lapangan saat itu benar-benar kacau. Ia tampak tak bertenaga dan pergerakannya selalu diketahui lawan. Padahal, Ronaldo menjadi salah satu andalan waktu itu. Dengan tidak berdayanya Ronaldo, Brasil harus menelan kekalahan 3-0 dari Prancis.
Kejadian itulah yang pada akhirnya membuat Ronaldo mengalami trauma berat sesaat sebelum menghadapi Jerman di partai final Piala Dunia 2002.
Setelah memutuskan untuk tidak tidur semalaman, Ronaldo mengahadapi pertandingan melawan Jerman dengan penuh keyakinan.
Muncul dengan rambut uniknya, Ronaldo mampu menghasilkan kesedihan untuk Der Panzer di Stadion Yokohama. Ia menyarangkan dua gol penentu yang membuat prediket kiper terbaik Oliver Kahn seakan hanya menjadi hiasan di Piala Dunia saat itu.
Pertemuan keduanya di laga pamungkas kali itu dinyatakan ideal. Jerman menyingkirkan Korea Selatan di semi-final, sedangkan Brasil menumbangkan Turki sebelum ke laga puncak. Di mana Korsel dan Turki memang jadi tim kejutan saat itu.