Borussia Dortmund tak pernah berhenti menelurkan pemain bertalenta. Kran pemain muda berskill tinggi terus mengucur deras dalam berbagai generasi. Sebut saja nama Mario Gotze hingga Christian Pulisic. Kedua pemain tersebut kini masuk kedalam daftar pemain terbaik dunia.
Kini, klub yang sangat lekat dengan warna kuning itu kembali menghebohkan dunia. Lewat aksi luar biasa pemain bernama Youssoufa Moukoko, Dortmund kembali mendapat cap sebagai klub yang identik dengan pemain-pemain muda bertalenta.
Beberapa waktu lalu, Youssoufa Moukoko gegerkan dunia karena berhasil mencetak hattrick hanya dalam waktu delapan menit saja. Bertanding melawan Arminia Bielefeld U19, Youssoufa Moukoko tampil spektakuler setelah mampu lesatkan gol di menit ke 25, 27 dan, 32.
Pada awal bulan Agustus lalu, Youssoufa Moukoko juga sempat gegerkan dunia dengan mencetak enam gol sekaligus dalam satu pertandingan. Padahal, Moukoko merupakan pemain yang masih berusia 14 tahun. Dan kini, ia tampil bersama Borussia Dortmund U19.
Tampil spektakuler bersama tim yang levelnya berada jauh diatasnya, siapa sebenarnya Youssoufa Moukoko?
Youssoufa Moukoko lahir pada 20 November 2004 di Yaoundae, Kamerun. Moukoko dibesarkan di kawasan ibukota yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Sedikit orang yang mengetahui pengalaman sepakbola pertamanya, tetapi sejak Moukoko bergabung dengan akademi St Pauli pada usia sepuluh tahun, setelah dibawa sang ayah Joseph ke Jerman, dia mulai mencuri perhatian.
Bakat dan fisik Moukoko memang tidak wajar untuk pemain seusianya, dan dia langsung dipromosikan ke tim U-15. Pada akhir musim, dia telah mencetak 23 gol dalam 13 pertandingan di liga regional tempat mereka bermain.
Manchester United hanyalah satu tim yang menunjukan ketertarikan untuk mendapatkan jasanya. Namun, muncul keraguan apakah Moukoko benar-benar memiliki usia yang sesuai dengan yang diklaim sang ayah, yang telah bekerja di Hamburg selama 25 tahun sebelum membawa putranya ke Eropa dari Afrika.
Bahkan kemudian perdebatan tentang usia Moukoko semakin intensif. Ayahnya mengklaim bahwa dia telah meminta untuk mendaftarkan anaknya di konsulat Jerman di Yaounde, namun ditolak oleh kantor asing, dan baru pada 2016 Moukoko memperoleh akta kelahiran Jerman. Pada tahun yang sama dia membuat keputusan untuk bergabung dengan Borussia Dortmund, dan kemudian dipanggil untuk mengisi slot di Timnas Jerman U16.
Musim pertamanya di Dortmund ia habiskan dengan menggila di level U-15 saat ia mencetak 33 gol dari 15 pertandingan, dengan rerata gol lebih dari dua di satu pertandingan. Berkat performanya di level U-15, Moukoko akhirnya langsung dipromosikan ke level U-17, meskipun usianya baru 12 tahun.
Dalam tujuh laga yang Moukoko sudah lakoni bersama Dortmund U-17 kala itu, ia sudah mengantongi catatan 16 gol.
Di musim 2017/18, dia mencetak 40 gol dalam 28 pertandingan untuk Dortmund U-17. Musim lalu saja dia telah meningkatkan produksinya menjadi 48 gol, termasuk dua dalam kemenangan leg pertama semi-final kejuaraan U-17 atas Wolfsburg. Kegemilangan Moukoko akhirnya membuat Dortmund yakin untuk mempromosikannya ke tim U19 musim ini.
Karena sudah terlampau tenar, Moukoko baru-baru ini telah menandatangani kontrak dengan salah produsen terbesar di sepakbola, Nike. Pemain berusia 14 tahun itu menandatangani kesepakatan yang dilaporkan mencapai 1 juta euro pada April lalu. Angka tersebut pun bisa melambung hingga 10 juta euro, tergantung performa di klub dan tingkat internasional.
Fenomena Moukoko ini menunjukkan bahwa usia bukanlah sebuah masalah karena apabila satu pesepak bola sudah benar-benar bagus, maka ia layak bermain di level usia yang lebih tinggi, meskipun usianya masih jauh di bawah level tersebut.
Sebelum nama Moukoko mencuat, ada nama Karamoko Dembele, talenta muda milik klub asal Skotlandia, Celtic FC. Tentu, sama dengan wonderkid Barcelona asal Belanda, Xavi Simons, Moukoko juga membutuhkan waktu dan ruang untuk berkembang lebih jauh lagi. Menghujaninya dengan berbagai sorotan akan menjadi distraksi yang tidak ia butuhkan untuk perkembangannya.
Kini, paling tidak, kita akan melihat bakat Moukoko dalam dua tahun lagi. Hal itu tentu berkaitan dengan batas minimal pemain untuk berlaga di kompetisi Bundesliga yang berada di angka 16 tahun.